Wednesday 23 September 2015

MOTIVASI - CERITA GENTONG RETAK



CERITA GENTONG RETAK

          Seorang pemikul air menggantungkan dua gentong pada kedua ujung galah yang dia pikul di bahu. Salah satu gentong itu retak, sementara gentong yang lain utuh. Gentong yang utuh selalu mengantar air penuh dari sungai ke rumah majikan, sementara gentong yang retak hanya bisa mengantar separuhnya.
          Setiap hari, sang pemikul  mengisi penuh dua gentong air dari sungai, tetapi sesampainya di rumah majikan, hanya satu setengah gentong air yang dia serahkan. Tentu saja gentong yang utuh sangat bangga dengan kemampuannya menjalankan tugas. Di lain pihak, gentong yang retak malu dengan ketidakmampuannya menjalankan tugas, karena hanya mampu mengantar separuh dari yang seharusnya diantarnya.
          Setelah dua tahun gagal menjalankan tugas, gentong retak berujar kepada sang pemikul air. “Saya malu dan minta maaf padamu.” “Malu?” tanya sang pemikul, “kenapa? Apa yang membuatmu malu?”
          “Saya malu karena dua tahun belakangan ini hanya mampu mengantar air separuh gentong. Retakan di tubuh saya mengakibatkan air merembes keluar saat saya menuju rumah majikan. Akibat kekurangan saya, kamu terpaksa melakukan pekerjaan ini, tetapi tidak mendapatkan penghargaan penuh atasnya.”
          Sang pemikul air tersenyum dan berkata, “Apakah kamu tidak memperhatikan bahwa disepanjang jalan, bunga hanya tumbuh di sisimu dan tidak di sisi gentong yang lain?”
Gentong retak berfikir sejenak dan berujar, “Tidak saya perhatikan selama ini, tapi betul.”
          “Nah,” ujar pemikul air, “hal ini karena apa yang kamu anggap sebagai kekurangan justru saya lihat sebagai kelebihan. Ketika kita melakukan pertama kali pekerjaan ini, saya menanam bibit bunga di sisi jalanmu dan selama ini kamu setiap hari mengairinya ketika berangkat dari sungai. Berkat jasamu, sejak dua tahun belakangan ini kita bisa menghiasi meja majikan dengan bunga yang indah. Coba pikirkan, seandainya kamu tidak seperti ini, bunga-bunga itu tidak akan tumbuh menghiasi perjalanan ini dan kehidupan kita!”
(Penulis Tidak Diketahui)


Sesungguhnya, untuk memiliki angan-angan tinggi dan meraih hal-hal menyenangkan dalam kehidupan, kita harus menerima hal-hal yang tak dapat kita ubah, dan yang terpenting, mensyukuri karunia yang kita terima setiap hari. Pada saat bersamaan, kita juga harus membebaskan diri dari rasa bersalah dan  ketakutan. Rasa takut adalah musuh terbesar kesuksesan. Semua orang lazimnya pernah mengalami rasa bersalah dan ketakutan dalam kehidupan. Orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan anaknya dilanda rasa bersalah “kurang memenuhi kebutuhan”. Orang tua yang menghabiskan terlalu banyak waktu di tempat kerja akan dilanda rasa bersalah karena tidak menyediakan cukup waktu untuk anak dan pasangan. Mereka yang merasa gagal dalam kehidupan merasa sulit menghadapi dunia, dan mereka yang sukses pun mengalami rasa bersalah karena sukses. Nyaris tak seorangpun di planet ini yang betul-betul bahagia dengan keadaannya. Akan tetapi dengan mengetahui keterbatasan dan lingkaran pengaruh kita, kita akan terbantu untuk menjalani kehidupan dengan penuh kebahagiaan. Anda dan saya tak perlu mengkhawatirkan hal-hal yang tak dapat kita kendalikan dan kita ubah.

DOWNLOAD 14 BUKU SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013 TERBARU

Hallo Sobat semua…. Selamat datang di Blog Abang . Kali ini postingan Abang adalah membagikan Buku Kurikulum 2013 Untuk SMA Kelas 12 y...