Thursday 5 March 2015

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR - ANALISIS MELALUI PENGENDAPAN



LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM KIMIA DASAR
ANALISIS MELALUI PENGENDAPAN


Oleh :

Kelompok VII

Arestu Pranana                     : (08101005027)
Destri Rizky Arifelia             : (08101005043)
Gandara Satya.N                  : (08101005046)
Abdy W Banjarnahor          : (08101005030)




LABORATORIUM KIMIA DASAR
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2010




Laporan Pendahuluan
Praktikum Kimia Dasar I

I. Nama Percobaan         : Analisis Melalui Pengendapan
II. Nomor Percobaan     :  VII
III. Tujuan Percobaan    :
  1. Mengendapkan BaCl2 dan menentukan presentase hasil BaCrO4.
  2. Menentukan prosentase BaCl2 dalam campuran.
  3. Mendalami hokum stoikhiometri.
  4. Mengembangkan keterampilan menyaring dan memindahkan endapan.
IV. Dasar Teori
              Endapan merupakan zat yang memisahkan diri dari larutan, berfase padat, terbentuk jika larutan lewat jenuh. Suatu zat akan mengendap jika hasil kali kelarutan ion-ionnya lebih besar dari Ksp. Kelarutan (s) didefinisikan sebagai konsentrasi molar dari larutan jenuhnya.
Pembentukan endapan adalah salah satu teknik untuk memisahkan analit dari zat lain, dan endapan ditentukan dengan cara ditimbang dan dilakukan perhitungan stoikhiometri.
Cara ini dikenal dengan nama Gravimetri.
                                      aA + rR ------à AaRr
Dengan :
               A = Molekul analit A
               R = Molekuil analit R
               AaRr = Zat yang mengendap.
Pereaksi R berlebih biasanya untuk menekan kelarutan endapan. Keberhasilan analisa gravimetric bergantung pada :
  1. Kesempurnaan proses pemisahan hingga kuantitas yang tidak mengendap tak         
Ditemukan (biasanya 0,1 mg).
      2.   Zat yang ditimbang mempunyai susunan tertentu yang diketahui dan murni.
(Modul Kimia Dasar I 2010 : 32).
Reaksi pengendapan merupakan reaksi yang salah satu produknya berbentuk endapan. Endapan terjadi karena zat yang terjadi tidak atau sukar larut didalam air atau pelarutnya. Tidak semua zat mengendap, sehingga reaksi pengendapan juga dipergunakan untuk identifikasi sebuah kation atau anion.
Dibawah ini disajikan beberapa reaksi pengendapan, sebagai tanda bahwa zat yang terjadi adalah endapan perhatikan tanda (s) solid, setelah indeks dari rumus kimianya.
AgNO3(aq) + HCl(aq) → AgCl(s) + HNO3(aq)
Endapan yang terbentuk adalah endapan putih dari AgCl.
Pb(CH3COO)2(aq) + H2S → PbS(s) + 2 CH3COOH(aq)
Dari reaksi ini akan dihasilkan endapan yang berwarna hitam dari PbS.
Pengendapan suatu padatan dapat digunakan untuk menentukan komposisi suatu zat yang tepat. Di dalam melakukan percobaan pengendapan, harus sesempurna mungkin. Dalam pemurnian endapan melalui pencucian, kadang-kadang digunakan larutan pencuci yang banyak mengandung ion senama, bukan sekedar air murni. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kelarutan dari endapan tersebut. Teknik lain yang dapat lebih dipahami melalui prinsip-prinsip kesetimbangan larutan ialah pengendapan sebagian. Syarat utama untuk keberhasilan pengendapan reaksi adalah adanya perbedaan nyata dalam kelarutan senyawa-senyawa yang dipisahkan (Petrucci, 1992).
Cara lain untuk analisa campuran ialah dengan menggunakan reaksi-reaksi selektif. Tujuan pokoknya ialah memisahkan segolongan kation dari yang lain. Misalnya bila suatu pereaksi menyebabkan sebagian kation mengendap dan sisanya tetap larut, maka setelah endapan disaring, terdapatlah dua kelompok campuran, yang isinya masing-masing kurang terpisah satu sama sebelumnya. Dengan jalan itu akhirnya setiap kation dapat terpisah satu sama lain. Reaksi-reaksi disini menyebabkan terjadinya zat-zat baru yang berbeda dari semula dan dikenali dari perbedaan sifat fisiknya (Harjadi, 1990).
Analisis Gravimetric adalah suatu bentuk analisis kuantitatif yang berupa penimbangan, yaitu suatu proses pemisahan dan penimbangan suatu komponen dalam suatu zat dengan jumlah tertentu dan dalam keadaan sesempurna mungkin. thermogravimetri, analisis pengendapan gravimetri, dan elektrodeposisi. Beberapa hal tentang gravimetri: 
1.Waktu yang diperlukan untuk analisa gravimetri, menguntungkan karena tidak memerlukan kalibrasi atau standarisasi. Waktu yang diperlukan dibedakan menjadi 2 macam yaitu: waktu total dan waktu kerja. 
2.Kepekaan analisa gravimetri, lebih ditentukan oleh kesulitan untuk memisahkan endapan yang hanya sedikit dari larutan yang cukup besar volumenya. 
3.Ketepatan analisa gravimetri, untuk bahan tunggal dengan kadar lebih dari 100 % jarang dapat ditandingi perolehannya. 
4.Kekhususan cara gravimetri, pereaksi gravimetri yang khas (spesifik) bahkan hampir semua selektif dalam arti mengendapkan sekelompok ion.  Banyaknya komponen dari suatu analisis biasanya ditentukan melalui hubungan massa atom, massa molekul dan berat senyawa.
Pemisahan ion besi dilakukan dengan mereaksikan cuplikan de NH4OH sehingga terbentuk endapan Fe(OH)3 apabila berat cuplikan adalah A gram, berat senyawa Fe(OH)3 adalah a gram, maka persen Fe dalam Cuplikan adalah  Terkadang senyawa yang ditimbang berbeda dengan senyawa yang dipisahkan dalam hal rumusnya. Misal rumus kimia dari senyawa yang dipisahkan MgNH4PO4 setelah dipijarkan dan didinginkan ditimbang sebagai senyawa Mg2P2O7 kita misalkan berat cuplikan = B gram. Berat senyawa yang ditimbang = b. Maka akan diperoleh rumus :  Catatan : angka 0,5234 dan 0,2162 adalah faktor kimia atau faktor Gravimetri.
Metode dalam Analisis Gravimetri adalah : Metode Pengendapan Metode Penguapan Metode Elektrolisis Metode Pengendapan Pembentukan endapan dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
1.Endapan dibentuk dengan reaksi antar analit dengan suatu pereaksi, biasanya berupa senyawa baik kation maupun anion. Pengendapan dapat berupa anorganik maupun organik 2.Endapan dibentuk cara elektrokimia (analit dielektrolisa), sehingga terjadi logam sebagai endapan, dengan sendiri kation diendapkan.
Keadaan optimum untuk pengendapan Untuk memperoleh keadaan optimum harus mengikuti aturan sbb: 
a.Pengendapan harus dilakukan pada larutan encer, yang bertujuan untuk memperkecil kesalahan akibat koresipitasi. 
b.Peraksi dicampur perlahan-lahan dan teratur dengan pengadukan tetap.  c.Pengendapan dilakukan pada larutan panas bila endapan yang terbentuk stabil pada temperatur tinggi. 
d.Endapan kristal biasanya dibentuk dalam waktu yang lama dengan menggunakan pemanas uap untuk menghindari adanya koprespitasi. 
e.Endapan harus dicuci dengan larutan encer. 
Untuk menghindari postpresipitasi atau kopresipitasi sebaiknya dilakukan pengendapan ulang  Syarat- syarat endapan gravitasi
1.Kesempurnaan pengendapan: Pada pembuatan endapan harus diusahakan kesempurnaan pengendapan tersebut dimana kelarutan endapan dibuat sekecil mungkin.
2.Kemurnian endapan (kopresipitasi): Endapan murni adalah endapan yang bersih, tidak mengandung, molekul-molekul lain (zat-zat lain biasanya pengotor atau kontaminan).
3.Endapan yang kasar: Yaitu endapan yang butir-butirnya tidak keecil, halus melainkan.
4.Endapan yang bulky: Endapan dengan volume atau berat besar, tetapi berasal dari analit yang hanya sedikit.
5.Endapan yang spesifik: Pereaksi yang digunakan hanya dapat mengendapkan komponen yang dianalisa. 
Macam-macam endapan :
1. Endapan koloid AgNO3(aq) + NaCl(aq) AgCl(s) + NaNO3(AQ) NaCl akan mengendapkan reagent: AgCl pembentukan endapan koloid (amorf).
2. Endapan kristal: Endapan tipe ini lebih mudah dikerjakan karen mudah disaring dan dibersihkan. Endapan yang dibawa oleh pengotor (Co precipitation). Sumber-sumber Co prepicitation:1) absorbi permukaan, 2) pembentukan campuran kistal, 30 mekanika. 4. Endapan homogen (homogenous precipitatoin): Endapan homogen adalah cara pembentukan endapan dengan menambahkan bahan pengandap.
 Contoh: homogenos prepicitation tidak digunakan etil oksalat (C2H5O)C2O yang tidak dapat mengion menjadi C2O42- tetapi harus terhidrolisa sbb:  (C2H5O)2C2O4 + 2H2O 2C2H5OH + H2C2O4.
Untuk analisa anion kation Al dan Fe dipisahkan dari yang lain. Pemisahan ini menuntut pengaturan PH yang cermat, dan diusahakan PH antara 6,0 dan 6,5. Kalau PH kurang, maka Al dan Fe sukar atau tidak mengendap. Kalau PH terlalu tinggi mungkin akan mengendap, pemisahan ini disebut pemisahan asetat (Harjadi, 1986).
Untuk analisa kation, bila bahan padat dilarutkan lebih dahulu, namun bila suatu berupa cairan atau larutan langsung digunakan. Pada umumnya semua kombinasi anion-kation dapat larut dalam air atau HCl tapi ada juga yang tidak larut, oleh karena itu pelarut yang biasa dipakai adalah air dan HCl encer (Anonim, 2006).
Perbedaan antara larutan dengan dispersi koloidal terutama terletak pada ukuran partikelnya. Diameter dari ion dan molekul adalah antara 0,5-2,5 A. Partikel dengan ukuran sekecil ini tidak dapat dilihat pada mikroskop biasa maupun mikroskop elektron. Larutan merupakan campuran sempurna yang stabil dari partikel-partikel (atom, ion, dan molekul) (Anwar, 1981).
Reaksi pengendapan telah digunakan secara meluas dalam kimia analisis dalam titrasi-titrasi, dalam penetapan gravimetri, dan dalam memisahkan suatu sampel menjadi komponen-komponennya. Analisa kimia adalah penyelidikan kimia yang bertujuan untuk mencari susunanpersenyawaan atau campuran persenyawaan di dalam suatu sampel. Suatu senyawa dapat diuraikan menjadi anion dan kation. Analisa anion dan kation bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam sample (Underwood, 1986).
Analisa Anion dominan menggunakan cara yang lebih mudah dibanding analisa terhadap kation dan berlangsungnya juga sangat singkat sehingga kita dapat secara cepat mendapatkan hasil percobaan. Analisa anion - kation dapat juga digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti dalam pemeriksaan darah, urine, dan sebagainya.
Analisa kualitatif atau disebut juga analisa jenis adalah untuk menentukan macam atau jenis zat atau komponen-komponen bahan yang dianalisa. Dalam melakukan analisa kita mempergunanakan sifat-sifat zat atau bahan, baik sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimianya (Kastowo, 1999).














 









V. Alat dan Bahan
1.  Air suling
2.  BaCl2
3.  Gelas arloji
4.  Gelas piala
5.  Kertas saring whatman
6.  K2CrO4
7.  Pemanas
8.  Pipet tetes
9.  Spatula
10.Timbangan

















VI. Prosedur Percobaan
A Penentuan endapan teoritis dan persen hasil


Timbang gelas piala 250 ml dan catat bobotnya

 
 


                                                                                                                
                                                             
                                                             
Masukkan kira-kira 1 g BaCl2 ke dalam gelas piala dan timbang

 


                                                                                                              












Lalu tambahkan 25 ml air suling, aduk hingga homogen, lalu tambahkan lagi 25 ml K2CrO4 0,2M, aduk dan amati endapan yang terbentuk. Ujilah dengan memberikan K2CrO4 beberapa tetes, apakah endapan terbentuk

 







Panaskan hingga mendidih, jauhkan dari api, dan saring dengan kertas saring whatman yang telah diketahui beratnya. Keringkan, timbang dan catat bobotnya

 






Hitung hasil teoritis endapan BaCrO4 dan persen hasilnya

 
 






























                                                                                                                   
B. Penentuan endapan teoritis dan persen hasil



 





















                                                                                                             



















VII. Tugas Pendahuluan
1.      Berikan definisi untuk filtrasi, % komposisi, endapan, stoikhiometri, supernatant, hasil teoritis?
Jawab:
a.    Filtrasi adalah penyaringan.
b.   % komposisi adalah persentase suatu senyawa yang dihitung dengan perhitungan secara teoritis.
c.    Endapan adalah zat yang memisahkan diri dari larutan berfase padat, terbentuk jika larutan lewat jenuh.
d.   Stoikhiometri adalah konsentrasi yang berdasarkan pada kelarutan AxBy.
e.    Supernatant adalah zat yang memisah dari endapan (cairan atas endapan yang telah dipanaskan).
f.    Hasil teoritis adalah suatu hasil dari perhitungan.
2.      Bagaimana jika endapan dapat dikatakan sempurna?
Jawab:
Dengan cara memberikan beberapa tetes K2CrO4.
3.      Masalah apa yang terjadi jika endapan tidak sempurna?
Jawab:
Yang terjadi adalah hasil yang didapat kurang baik, ini terjadi pada waktu pemanasan suhunya kurang tinggi.
4.      Apa yang anda lakukan jika partikel endapan terlihat dalam filtrat?
Jawab:
Hal yang akan saya lakukan adalah memanaskan kembali larutan tersebut.





VIII. Data Hasil Pengamatan
W BaCrO4                                              =  0,5 gr
W MrBaCrO4                                         = 253 gr/mol
W Kertas saring                                      = 1,63 gr
W Endapan + kertas saring                    = 1,91 gr
IX. Reaksi
BaCl2 + K2CrO4                           BaCrO4 + 2KCl                                                            
X. Perhitungan
W BaCrO4    = (w endapan + w kertas saring) – W kertas saring awal
                     = 1,91 – 1,63
                     = 0,28 gr
Mol BaCl2    = Mol BaCrO4
Mol BaCrO4 =  W BaCrO4  =  0,5  = 0.00197 mol
                                   Mr BaCrO4   253
% Hasil         = W BaCrO4 secara praktek  x !00%
                                  W BaCrO4 Secara teori
=  0,28 x 100%
                                  0,5
=  56 %
% kesalahan =  W teori – W praktek x 100%
                                            W teori
=  0,5 gr – 0, 28 x 100%
0,5
=  44 %




XI. Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang kelompok kami lakukan mengenai analisis melalui pengendapan, Endapan merupakan zat yang memisahkan diri dari larutan, berfase padat, terbentuk jika larutan lewat jenuh. Kelarutan merupakan sebagai konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Pembentukan endapan memiliki pengertian bahwa pembentukan endapan merupakan salah satu teknik untuk memisahkan analit dari zat lain, dan endapan ditentukan dengan cara ditimbang dan dilakukan perhitungan stiokiometri.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan diantaranya pemanasan, jika pemanasan yang dilakukan pada larutan kurang, maka hasil yang akan didapan tidak akan maksimal bahkan percobaan tersebut gagal. Fungsi dari pemanasan tersebut untuk mempercepat terjadinya reaksi untuk mendapatkan hasil akhir. Analisa dibagi menjadi dua analisa kualitatatif dan analisa kuantitatif. Analisa yang digunakan pada percobaan kali ini merupakan analisa kuantitatif karena data yang didapatkan berdasarkan jumlah/perhitungan.
Pada percobaan kali ini ketelitian dan kecermatan serta ketepatan sangat diperlukan untuk mencapai hasil akhir yang memuaskan. Fungsi penambahan larutan K2CrO4 untuk membuktikan ada atau tudaknya endapan dari BaCrO4 yang dihasilkan, setelah larutan K2CrO4 tersebut ditambahkan atau dicampur dengan BaCl2 dan air suling. Fungsi dari penyaringan untuk mendapatkan endapan BaCrO4 yang sempurna.
Reaksi pengendapan tergolong reaksi pergantian atau dekomposisi rangkap yang salah satu produk atau kedua produk merupakan bahan yang sukar larut dalam air sehingga dapat membentuk endapan. Dalam percobaan kali ini juga terjadi filtrasi yang memiliki arti penyaringan. Pada percobaan kali ini juga adanya endapan, yang berarti adanya suatu zat yang memisahkan diri dari larutan yang padat terbentuk jika larutan lewat jenuh. Supernatan merupakan zat memisah dari endapan (cairan atas endapan yang telah dipanaskan).
Hasil teoritis merupakan hasil yang didapat dari perhitungan. Hubungan Ksp dengan hasil kali konsentrasi memiliki beberapa pengertian diantaranya, jika Ksp sama dengan hasil kali konsentrasi disebut larutan tepat jenuh, Jika Ksp lebih kecil dari konsentrasi maka disebut dengan larutan belum jenuh, dan jika Ksp lebih besar dari konsentrasi disebut dengan larutan kuat jenuh.
Adapun guna kita melakukan percobaan tersebut agar kita dapat memahami Hukum Stoikiometri dan juga, kita dapat belajar mengembangkan kecermatan kita dalam menimbang dan menghitung. Oleh sebab itu dalam percobaan kali ini sangat dituntut dalam ketelitian, apalagi dalam penimbangan dan pada saat pemanasasan. Karena jika terjadi sedikit kesalahan maka dapat dikatakan percobaan kali ini gagal. Oleh karena itu kita harus sangat teliti serta dibutuhkan juga kekompakan.
Pada percobaan kali ini ketelitian dan kecermatan serta ketepatan sangat diperlukan untuk mencapai hasil akhir yang memuaskan. Fungsi penambahan larutan K2CrO4 untuk membuktikan ada atau tudaknya endapan dari BaCrO4 yang dihasilkan, setelah larutan K2CrO4 tersebut ditambahkan atau dicampur dengan BaCl2 dan air suling. Fungsi dari penyaringan untuk mendapatkan endapan BaCrO4 yang sempurna.











XII. Kesimpulan
1.      Apabila larutan barium klorida direaksikan dengan larutan kalium kromat akan menghasilkan endapan barium kromat yang berwarna kuning.
2.      Analisis melalui pengendapan harus menggunakan ketelitian, kecermatan dan ketepatan.
3.      Bobot endapan dapat dicari dengan dua cara yakni dengan melakukan perhitungan secara teoritis dan menimbang endapan yang dihasilkan
4.      Cara pengukuran analisis melalui pengendapan yang disebut gravimetri.
5.      Terjadinya endapan apabila salah satu produk atau keduanya adalah bahan yang sukar larut dalam air.
6.      Penyaringan dilakukan untuk mendapatkan endapan yang sempurna.


















DAFTAR PUSTAKA

Tim Kimia Dasar I. 2010. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Sriwijaya.              Inderalaya.
(http://www.stoikiometri.org//).
.
   





















LAMPIRAN































 


No comments:

Post a Comment

DOWNLOAD 14 BUKU SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013 TERBARU

Hallo Sobat semua…. Selamat datang di Blog Abang . Kali ini postingan Abang adalah membagikan Buku Kurikulum 2013 Untuk SMA Kelas 12 y...