Friday, 20 March 2015

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK - PERKEMBANGAN BAHASA



PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN BAHASA



PROGRAM STUDI FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA


1. Pengertian Perkembangan Bahasa
Sesuai dengan fungsinya, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain. Bahasa merupakan alat bergaul, oleh karena itu penggunaan bahasa menjadi efektif sejak seorang individu memerlukan berkomunikasi dengan orang lain. Sejak seorang bayi mulai berkomunikasi dengan orang lain, sejak itu pula bahasa diperlukan. Sejalan dengan perkembangan hubungan social, maka perkembangan bahasa seorang (bayi-anak) dimulai dengan meraba (suara atau bunyi tanpa arti) dan diikuti dengan bahasa satu suku kata, dua suku kata, menyusun kalimat sederhana dan seterusnya melakukan sosialisasi dengan menggunakan bahasa yang kompleks sesuai dengan tingkat perilaku sosial.

Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang berarti faktor intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa. Bayi yang tingkat intelektual belum berkembang dan masih sangat sederhana, bahasa yang digunakannya sangat sederhana. Semakin bayi itu tumbuh dan berkembang serta mulai mampu memahami lingkungan, maka bahasa mulai berkembang dari tingkat yang sangat sederhana menuju ke bahasa yang kompleks.

Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh lingkungan, karena bahasa pada dasarnya merupakan hasil belajar dari lingkungan. Anak (bayi) belajar bahasa seperti halnya belajar hal yang lain, “meniru” dan “mengulang” hasil yang telah didapatkan merupakan cara belajar bahasa awal. Bayi bersuara, “mmm mmm”, ibunya tersenyum, mengulang menirukan dengan memperjelas dan memberi arti suara itu menjadi “maem maem”. Bayi belajar menambah kata-kata dengan meniru bunyi yang didengarnya. Manusia dewasa (terutama ibunya) disekeliliingnya membetulkan dan memperjelas. Belajar bahasa yang sebenarnya baru dilakukan oleh anak berusia 6-7 Thn, disaat anak mulai bersekolah.Jadi perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat berkomunikasi, baik alat komunikasi dengan cara lisan, tertulis, maupun menggunakan tanda-tanda dan isyarat, mampu menguasai alat komunkasi disini diartikan sebagai upaya seseorang untuk dapat memahami dan dipahami orang lain.

2. Karakteristik Perkembangan Bahasa Remaja
Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang. Ia telah banyak belajar dari lingkungan dan dengan demikian bahasa remaja terbentuk dari kondisi lingkungan. Lingkungan remaja mencakup lingkungan keluarga, masyarakat dan khususnya pergaulan teman sebaya dan lingkungan sekolah. Pola bahasa yang dimilki adalah bahasa yang berkembang di dalam keluarga atau bahasa ibu.

Perkembangan bahasa remaja dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan masyarakat dimana mereka tinggal. Hal ini berarti proses pembentukan kepribadian yang dihasilkan dari pergaulan dengan masyarakat sekitar akan memberi ciri khusus dalam perilaku bahasa. Bersamaan dengan kehidupannya di dalam masyarakat luas,anak (remaja) mengikuti proses belajar di sekolah.Sebagaimana diketahui, dilembaga pendidikan diberikan ransangan yang terarah sesuai dengan kaedah-kaedah yang benar. Proses pendidikan bukan memperluas dan memperdalam cakrawal ilmu pengetahuan semata, tetapi juga secara berencana merekayasa perkembangan system budaya, termasuk perilaku berbahasa. Pengaruh pergaulan di dalam masyarakat (teman sebaya) terkadang cukup menonjol, sehingga bahasa anak (remaja) menjadi lebih diwarnai pola bahasa yang pergaulan yang berkembang di dalam kelompok sebaya. Dari kelompok itu berkembang bahasa sandi, bahasa kelompok yang bentuknya amat khusus seprti istilah “baceman” dikalangan pelajar yang dimaksudkan adalah bocoran soal atau ulangan tes. Bahasa “prokem” terutama secara khusus untuk kepentingan khusus pula.

Pengaruh lingkungan yang berbeda antara keluarga, masyarakat dan sekolah dalam perkembangan bahasa, akan menyebabkan perbedaan antara anak yang satu dengan yang lain. Hal ini ditunjukkan oleh pilihan dan kosa kata sesuai dengan tingkat social keluarganya. Keluarga dari masyarakat lapisan berpendidikan rendah atau buta huruf, akan banyak menggunakan bahasa pasar, bahasa sembarangan dengan istilah-istilah yang kasar. Masyarakat terdidik yang pada umumnya memilki status social lebih baik, akan menggunakan istilah-istilah lebih selektif dan umumnya anak-anak remaja juga berbahasa lebih baik.

3. Factor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa
Berbahasa terkait erat dengan kondisi pergaulan. oleh sebab itu perkembanganya dipengaruhi oleh beberapa factor:
a. Umur anak
Manusia bertambah umur akan semakin matang pertumbuhan fisiknya, bertambahnya pengalaman dan meningkat kebutuhannya. Bahasa seseorang akan berkembang sejalan dengan pertambahan pengalaman dan kebutuhannya. Faktor fisik akan ikut mempengaruhi sehubungan semakin sempurnanya pertumbuhan organ bicara, kerja otot-otot untuk melakukan gerakan-gerakan isyarat. Pada masa remaja perkembangan biologis yang menunjang kemampuan berbahasa telah mencapai tingkat kesempurnaan dengan dibarengi oleh perkembangan tingkat intelektual anak akan mampu menunjukkan cara berkomunikasi dengan baik.

b. Kondisi lingkungan
Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang member andil yang cukup besar dalam berbahasa. Perkembangan bahasa dilingkungan perkotaan akan berbeda dengan dilingkungan pedesaan. Begitu pula perkembangan bahasa didaerah pantai, pegunungan dan daerah-daerah terpencil menunjukkan perbedaaan. Sebagaimana diuraikan diatas bahwa bahasa pada dasarnya dipelajari dari lingkungan. Lingkungan yang dimaksud termasuk lingkungan pergaulan yang terbentuk kelompok-kelompok, seperti kelompok bermain, kelompok kerja dan kelompok social yang lain.

c. Kecerdasan anak
Untuk meniru lingkungan tentang bunyi atau suara, gerakan dan mengenal tanda-tanda, memerlukan kemampuan motorik yang baik, kemampuan intelektual dan kemampuan berfikir. Ketepatan meniru, memproduksi perbendaharaan kata-kata yang diingat, kemampuan menyusun kalimat dengan baik dan memahami atau menangkap maksud suatu pernyataan pihak lain amat dipengaruhi oleh kerja piker atau kecerdasan seseorang anak.

d. Status social ekonomi keluarga
Keluarga yang berstatus ekonomi yang baik, akan mampu menyediakan situasi yang baik bagi perkembangan bahasa anak-anak, anggota keluarganya, Rangsangan untuk dapat ditiru oleh anak-anak dari anggota kelluarga yang berstatus social tinggi berbeda dengan keluarga yang berstatus social yang rendah. Hal ini akan tampak perbedaan perkembangan bahasa bagi anak yang hidup di dalam keluarga terdidik atau tidak terdidik. Dengan kata lain pendidikan keluarga berpengaruh pula terhadap perkembangan bahasa.

e. Kondisi fisik
Kondisi fisik dimaksudkan kondisi kesehatan anak. Seseorang yang cacat terganggu kemampuannya untuk berkomunikasi seperti bisu, tuli, gagap, organ suara tidak sempurna akan mengganggu perkembangannya dalam bahasa.

4. Pengaruh Kemampuan Berbahasa Terhadap Kemampuan Berpikir
Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling berpengaruh satu sama lain. Bahwa kemampuan berpikir berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa dan sebaliknya kemampuan berbahasa berpengaruh terhadap kemampuan berpikir. Seseorang rendah kemampuan berpikirnya akan mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat yang baik, logis dan sistematis. Hal ini akan berakibat sulitnya berkomunikasi.

Bersosialisasi berarti malakukan konteks dengan yang lain. Seseorang menyampaikan ide dan gagasannya dengan berbahasa dan menangkap ide dan gagasan orang lain melalui bahasa. Menyampaikan dan menganmbil makna ide dan gagasan itu merupakan proses berpikir yang abstrak. Ketidaktepatan menangkap arti bahasa akan berakibat ketidaktepatan dan kekaburan persepsi yang diperolehnya. Akibat lebih lanjut adalah bahwa hasil proses berpikir tidak tepat.Ketidaktepatan hasil pemrosesan pikir ini diakibatkan kekurang mampuan dalam bahasa.

5. Perbedaan Individual Dalam Kemampuan dan Perkembangan Bahasa
Menurut Chomsky (woolfolk,dkk.1984:70) anak dilahirkan ke dunia telah memiliki kapasitas berbahasa. Akan tetapi seperti dalam bidang yang lain, factor lingkungan akan mengambil peranan yang cukup menonjol, mempengaruhi perkembangan bahasa anak tersebut. Mereka belajar makna kata dan bahasa sesuai dengan apa yang mereka dengar, lihat dan mereka hayati dalam hidupnya sehari-hari. Perkembangan bahasa anak terbentuk oleh lingkungan yang berbeda-beda.

Di depan telah diuraikan bahwa kemampuan berpikir anak berbeda-beda, sedang berpikir dan bahasa mempunyai korelasi tinggi; anak dengan IQ tinggi akan brekemampuan bahasa yang tinggi. Sebaran nilai IQ menggambarkan adanya perbedaan individual anak dan dengan demikian kemampuan mereka dalam bahasa juga bervariasi sesuai dengan variasi kemampuan mereka berpikir.

Bahasa berkembang dipengaruhi oleh factor lingkungan karena kekayaan lingkungan merupakan pendukung bagi perkembangan peristilahan yang sebagian besar dicapai dengan proses meniru, dengan demikian remaja yang berasal dari lingkungan yang berbeda juga akan berbeda-beda pula kemampuan dan perkembangan bahasanya.

6. Upaya Pengembangan Kemampuan Bahasa Remaja dan Implikasinya Dalam Penyelenggaraan Pendidikan
Kelas atau kelompok belajar terdiri dari siswa-siswa yang bervariasi bahasanya,baik kemampuannya maupun polanya. Menghadapi hal ini guru harus mengembangkan strategi belajar-mengajar bidang bahasa dengan memfokuskan pada potensi dan kemampuan anak.

Pertama, anak perlu melakukan pengulangan (menceritakan kembali) pelajaran yang telah diberikan dengan kata dan bahasa yang disusun oleh murid-murid sendiri. Dengan cara ini senantiasa guru dapat melakukan identifikasi tentang pola dan tingkat kemampuan bahasa murid-muridnya.

Kedua, berdasar hasil identifikasi itu guru melakukan pengembangan bahasa murid dengan menambahkan perbendaharaan bahasa lingkungan yang telha dipilih secara tepat dan benar oleh guru. Cerita murid tentang isi pelajaran yang telah diperkaya itu diperluas untuk langkah-langkah selanjutnya, sehingga paraa murid mampu menyusun cerita lebih komprehensip tentang isi bacaan yang telah dipelajari dengan menggunakan pola bahasa mereka sendiri.

Perkembanngan bahasa yang menggunakan model pengeksporesian secara mandiri, baik lisan maupun tertulis, dengan mendasarkan pada bahan bacaan akan lebih mengembangkan kemampuan bahasa anak membentuk pola bahasa masing-masing. Dalam penggunaan model ini guru harus banyak memberikan rangsangan dan koreksi dalam bentuk diskusi atau komunikasi bebas. Dalam itu saran pengembangan bahasa seperti buku-buku, surat kabar, majalah dan lain-lainnya hendaknya disediakan di sekolah maupun di rumah.

DAFTAR PUSTAKA
Conni Semiawan, dkk. 1987.
Gleitmen. 1986 . psychology . Norton & Co .: New York
Gunarsa, Singgih dan Ny. Gunarsa. 1991.Psikologi Remaja. PT > BPPK Gunung Mulia: Jakarta
Mamppiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Usaha Nasional : Surbaya. Natawijaya, Rohman dan M. Musa.1992.
Sarlito S.W. 1991. Psikologi Remaja. Rajawali res: Jakarta.
Sumadi Surabrata. 1991. Psikologi Pendidikan. Penerbit Rajawali : Jakarta
Woolfolk, A.E. end Nicolich, L.M. 1984.Educational Psychology For Teachers. Prentice-Hall, Inc.: New Jersey Webterss New World Dictionary of American Language (1957).


No comments:

Post a Comment

DOWNLOAD 14 BUKU SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013 TERBARU

Hallo Sobat semua…. Selamat datang di Blog Abang . Kali ini postingan Abang adalah membagikan Buku Kurikulum 2013 Untuk SMA Kelas 12 y...