RANGKAIAN
HAMBATAN
1.
Tujuan
Percobaan
Setelah
melakukan percobaan ini , mahasiswa diharapkan mampu merangkai hambatan dalam
susunan dalam susunan seri, parallel dan gabungan. Dapat mengukur dan menghitung
besarnya hambatan pengganti pada setiap rangkaian.
2.
Alat
dan bahan percobaan
1.
Multimeter ( AVO meter )
2.
Hambatan Tetap
3.
Hambatan Geser ( Rheostat )
4.
Hambatan / Resistor warna
5.
Kabel Penghubung
3.
Landasan
Teori
Hambatan atau Resistor adalah penahanan
atau perlawanan yang diterima oleh elektron-elektron yang mengalir pada sebuah
penghantar oleh molekul-molekul yang ada di dalamnya.
Hambatan atau Resistor adalah suatu
bahan yang dapat menghambat aliran arus listrik. Suatu hambatan biasanya dibuat
dari seutas kawat yang dililitkan pada suatu batang isolator Setiap penghantar
memberikan penahanan aliran arus listrik. Penahanan tersebut disebabkan oleh:
a. Tiap-tiap
atom menahan perpindahan elektron yang terjadi pada perlawanan terhadap
elektron ke arah luarnya.
b. Benturan
elektron-elektron dan atom tidak terhitung pada sebuah penghantar.
Benturan seperti yang dimaksud di atas
menimbulkan adanya tahanan yang mengakibatkan panas bertambah pada penghantar.
Tahanan diukur dengan satuan Ohm. Satuan Ohm adalah besarnya tahanan yang
mengalirkan 1 ampere dengan tegangan sebesar 1 volt.
Besar
kecilnya tahanan yang ada pada sebuah penghantar ditentukan oleh:
a. Jenis
Penghantar
Semakin besar hambat jenis, semakin
besar tahanan dan semakin kecil hambat jenis, semakin kecil tahanan.
b. Panjang
Penghantar
Semakin panjang penghantar / kawat, maka
besar tahanan / perlawanannya.
c. Penampang
Penghantar
Semakin besar penampang kawat (diameter
kawat), semakin kecil perlawanannya.
d. Suhu
Penghantar
Semakin kecil suhu (panas) yang muncul,
semakin kecil nilai tahanan. Tetapi semakin panas akan semakin besar tahanan
sebuah penghantar.
Seutas kawat konduktor apabila dialiri
arus listrik maka pada kawat konduktor tersebut akan timbul tegangan listrik
seperti apa yang dinyatakan oleh Ohm, dan ditulis dalam bentuk rumus :
V = I .
R
Dimana
:
V
= Tegangan yang timbul
I
= Arus yang mengalir
R
= Hambatan dari kawat konduktor
JENIS-JENIS RESISTOR
Pada
umumnya Resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya
adalah Fixed Resistor, Variable Resistor.
1)
Fixed Resistor/ Resistor Tetap
Fixed Resistor adalah jenis Resistor
yang memiliki nilai resistansinya tetap. Nilai Resistansi atau Hambatan
Resistor ini biasanya ditandai dengan kode warna ataupun kode Angka.
Gambar 1 Resistor tetap
Nilai Hambatan
biasanya tertulis pada selubung hambatan, khusus untuk hambatan warna di
nyatakan dalam bentuk warna. Setiap warna mempunyai nilai, tergantung dari
letak lingkaran warna pada selubung hambatannya.
Perhatikan Tabel Kode Warna di bawah ini
:
Misalkan suatu
hambatan mempunyai lingkaran pertama warna
Merah, lingkaran kedua warna
Kuning, lingkaran ketiga warna
Orange dan lingkaran ke empat warna Emas. Pembacaan warna di mulai dari warna
yang paling dekat ke salah satu ujung
dari hambatan. Warna ini adalah lingkaran warna yang ke-1 ( pertama ) dan warna
selanjutnya menunjukkan lingkaran ke -2 ( kedua )
dan begitu seterusnya. Untuk menterjemahkan kode warna, digunakan aturan
sebagai berikut :
Nilai warna untuk
lingkaran ( pertama ) dan ( kedua ) menyatakan angka pertama dan kedua. Nilai
warna lingkaran ( ketiga ) menyatakan perkalian dan warna ( keempat )
menyatakan toleransinya. Maka hambatan dengan warna Merah-Kuning-Orange-Emas mempunyai nilai 24 x 103 dan
toleransi ±5% adalah 24000 Ὠ (Ohm)
2) Variable Resistor
Variable Resistor
adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah dan diatur sesuai
dengan keinginan. Pada umumnya Variable Resistor terbagi menjadi Potensiometer,
Rheostat dan Trimpot.
gambar 2 Resistor Geser
RANGKAIAN
RESISTOR
1)
gambar 3 Rangkaian Seri
|
Rtot
= R1 + R2 + R3 + … Rn
2)
gambar 4 Rangkai Paraler
|
4.
Langkah
Percobaan
a. Persiapkan
alat dan bahan sesuai dengan daftar di atas
b. Buatlah
rangkaian seperti gambar di bawah ini :
Percobaan
0 :
Ambilah sebuah Rheostat, Hitunglah Nilai
Hambatan sebuah rheostat pada jarak 5cm, 10 cm, 15cm (disesuaikan).
Percobaan 2 : Resistir dirangkai paralel
Percobaan 3 : Resistor dirangkai seri dan paralel (gabungan)
Percobaan 4 :
Buatlah
rangkaian Gabungan dengan menggunakan
6 buah resistor ( 5 buah resistor warna/arang dan 1 buah rheostat) !
5.
Hasil
Pengamatan
1) Tabel pengamatan
Percobaan 1
No.
|
R1 (5cm)
|
R2 (10cm)
|
R3
(15cm)
|
1
|
|
|
|
2
|
|
|
|
2) Tabel pengamatan
Percobaan 1
No.
|
R1
|
R2
|
R3
|
R4
|
RTot
|
1
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
3) Tabel pengamatan
Percobaan 2
No.
|
R1
|
R2
|
R3
|
R4
|
RTot
|
1
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
4) Tabel pengamatan
Percobaan 3
No.
|
R1
|
R2
|
R3
|
R4
|
RTot
|
1
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
5) Tabel pengamatan
Percobaan 4
No.
|
R1
|
R2
|
R3
|
R4
|
R5
|
Rheostat
|
RTot
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
No comments:
Post a Comment