PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN FISIK
KELOMPOK 1
Guruh Sukarno Putra
Mat Kunci
Pipit Anggraini
Shella Lusiana
DOSEN PENGASUH
Drs. Romli Menarus S.U.Kons
Drs Amir Yati M.Nuh
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
A.
Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik
Sebagai manusia yang memilki
potensi kodrati, peserta didik memungkinkan untuk bisa tumbuh dan berkembang
menjadi sosok makhluk yang sempurna (a fully functioning person). Istilah
pertumbuhan pada diri peserta didik lebih diartikan sebagai bertambahnya tinggi
badan, berat badan, semakin efektifnya fungsi-fungsi otot tubuh dan organ
fisik, organ panca indra, kekekaran tubuh, dan lain-lain yang menyangkut
kemajuan aspek fisik. Istilah perkembangan diartikan sebagai semakin optimalnya
kemajuan aspek psikis peserta didik seperti kemampuan cipta, rasa, karsa,
karya, pematangan pribadi, pengendalian emosi, kepekaan spritualitas, keimanan,
dan ketaqwaan. Menurut Hurlock (1992) perkembangan adalah serangkaian perubahan
progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman.
B.
Perkembangan Fisik Peserta Didik
Menurut Seifert dan Hoffnung
(1994), perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh (seperti :
pertumbuhan otak, sistem saraf, organ-organ indrawi, pertambahan tinggi dan
berat, hormon, dan lain-lain), dan perubahan-perubahan dalam cara individu
dalam menggunakan tubuhnya (seperti perkembangan keterampilan motorik dan
perkembangan seksual), serta perubahan dalam kemampuan fisik (seperti penurunan
fungsi jantung, penglihatan dan sebagainya). Teori perkembangan fisik di
kemukakan oleh Gasell dan Ames (1940) Sella Illingsworth (1983) perkembangan
fisik mencakup berat badan, tinggi badan, termasuk perkembangan motorik. Dalam
pendidikan pengembanagn anak mencakup: kekuatan, ketahanan, kecepatan, dan
keseimbangan.
Menurut Muss yang dikutip oleh
Sarlito Wirawan (Sarlito, 1991: 51), urutan perubahan-perubahan fisik adalah:
1) Pada anak perempuan:
a)
Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, dan anggota-anggota badan
menjadi panjang).
b)
Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya.
c) Menstruasi atau haid.
d) Tumbuh
bulu-bulu ketiak
2) Pada anak laki-laki:
a)
Pertumbuhan tulang-tulang..
b) Awal
perubahan suara.
c)
Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya.
d) Tumbuh rambut-rambut halus di wajah.
e) Tumbuh bulu ketiak.
f) Akhir perubahan suara.
g) Rambut-rambut diwajah bertambah tebal dan
gelap.
h) Tumbuh bulu di dada.
Bagi anak-anak
usia sekolah dan remaja, pertumbuhan dan perkembangan fisik yang optimal adalah
sangat penting, sebab pertumbuhan/ perkembangan fisik anak secara langsung atau
tidak langsung akan mempengaruhi perilakunya sehari-hari. Secara langsung,
pertumbuhan fisik akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Secara
tidak langsung, pertumbuhan/ perkembangan fisik akan mempengaruhi cara anak
memandang dirinya sendiri dan orang lain
C.Ciri-ciri Pertumbuhan Fisik Pada Masa Remaja
Perubahan fisik merupakan perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik tersebut bukan saja menyangkut bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga meliputi perubahan ciri-ciri yang terdapat pada kelamin primer dan sekunder. Baik pada remaja laki-laki ataupun perempuan, perubahan fisik mengikutiurutan-urutantertentu.
* ) Pertumbuhan Fisik Remaja Ditandai dengan :
1.Perubahan ukuran tubuh selama masa remaja merupakan pertumbuhan tinggi badan yang bertambah 25% dan berat badan bertambah dua kali lipat.
2.Proporsi
tubuh kurang proporsional, karena ketidakseimbangan antara pertumbuhan tungkai
dan lengan yang mendahului pertumbuhan badan.
3.
Ciri kelamin utama (perubahan ciri-ciri sex primer), yaitu kematangan fungsi
alat kelamin utama. Pada wanita mengalami menstruasi pertama dan pada laki-laki
mengalami mimpi basah.
4.
Perubahan cirri-ciri sekunder (ciri kelamin kedua), seperti pinggul melebar dan
membesarnya payudara pada wanita dan tumbuhnya kumis, jenggot, bulu disekitar
kelamin, dan membesarnya jakun pada laki-laki. Tahap dan irama pertumbuhan
baik antara laki-laki dan wanita tidak sama, yaitu pada wanita dua tahun lebih
cepat dewasa daripada laki-laki.
D.Karakteristik
Perkembangan Fisik Peserta Didik
Dilihat dari segi pertumbuhan dan
perkembangan fisik, pada usia sekolah dasar merupakan periode pertumbuhan fisik
yang lambat dan relatif seragam sampai mulai terjadi perubahan-perubahan
pubertas, kira-kira dua tahun menjelang anak menjadi matang secara seksual pada
saat mana pertumbuhan berkembang pesat. Masa ini sering juga disebut
sebagai “periode tenang” sebelum
pertumbuhan yang cepat menjelang
masa remaja. Hal ini tidak
berarti bahwa pada masa ini tidak terjadi proses pertumbuhan fisik yang
berarti.
a. Karakteristik perkembangan fisik pada masa
kanak-kanak (0-5 tahun) Perkembangan kemampuan fisik pada anak kecil ditandai
dengan mulai mampu melakukan bermacam macam gerakan dasar yang semakin baik,
yaitu gerakan gerakan berjalan, berlari, melompat, meloncat, berjingkrak,
melempar, menangkap, yang berhubungan dengan kekuatan yang lebih basar sebagai
akibat pertumbuhan jaringan otot lebih besar. Selain itu, perkembangan juga
ditandai dengan pertumbuhan panjang kaki dan tangan secara proporsional.
Perkembagan fisik pada masa anak juga ditandai dengan koordinasi gerak dan
keseimbangan berkembang dengan baik.
b. Karakteristik perkembangan fisik pada masa
anak (5-11): Perkembangan waktu reaksi lebih lambat dibanding masa kanak-kanak,
koordinasi mata berkembang dengan baik, masih belum mengembangkan otot otot
kecil, kesehatan umum relative tidak stabil dan mudah sakit, rentan dan daya
tahan kurang. Usia 8-9 tahun Terjadi perbaikan koordinasi tubuh, ketahanan
tubuh bertambah, anak laki laki cenderung aktifitas yang ada kontak fisik
seperti berkelahi dan bergulat, koordinasi mata dan tangan lebih baik, sistem
peredaran darah masih belum kuat, koordinasi otot dan syaraf masih kurang baik.
Dalam segi psikologi anak wanita lebih maju satu tahun dari lelaki. Usia 10-11
tahun Kekuatan anak laki laki lebih kuat dari wanita, kenaikan tekanan darah
dan metabolism yang tajam. Wanita mulai mengalami kematangan seksual (12
tahun). Lelaki hanya 5% yang mencapai kematangan seksual.
c. Karakteristik perkembangan
fisik pada masa remaja Perkembangan fisik yang paling menonjol yaitu
perkembangan kekuatan, ketahanan, dan organ seksual pada masa remaja.
Karakteristik perkembangan fisik pada masa remaja ditandai dengan pertumbuhan
berat dan tinggi badan yang cepat, pertumbuhan tanda-tanda seksual primer
(kelenjar-kelenjar dan alat-alat kelamin) maupun tanda-tanda seksual sekunder
(tumbuh payudara, haid, kumis, dan mimpi basah, dan lain sebagainya), timbulnya
hasrat seksual yang tinggi (masa puberitas).
d. Karakteristik perkembangan
fisik pada masa dewasa Kemampuan fisik pada masa dewasa pada setiap individu
menjasdi sangat bervariasi seiring dengan pertumbuhan fisik. Laki-laki
cenderung lebih baik kemampuan fisiknya dan gerakannya lebih terampil.
Pertumbuhan ukuran tubuh yang proposianal memberikan kemampuan fisik yang kuat.
Pada masa dewasa pertumbuhan mecapai titik maksimal. Pertumbuhan fisik mulai
terhenti sehingga hasil dari pertumbuhan ini menentukan kemampuan fisik pada masa
ini.
E.
Kondisi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan fisik erat
hubungannya dengan kondisi remaja. Kondisi yang baik berdampak baik pada
pertumbuhan fisik remaja, demikian pula sebaliknya. Adapun kondisi-kondisi yang
mempengaruhi sebagai berikut
1 .Pengaruh Keluarga
Pengaruh keluarga meliputi faktor
keturunan sifat jasmaniah dari orang tuanya. Faktor keturunan menyebabkan
seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya, jika ayah dan
ibunya atau kakeknya tinggi dan panjang.
2. Pengaruh Gizi
Anak yang mendapatkan gizi cukup
biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf
dewasa dibadingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan gizi cukup. Lingkungan
juga dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga menghambat
atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan dimasa remaja.
3. Kematangan Pertumbuhan
fisik seolah-olah seperti sudah
direncanakan oleh faktor kematangan. Meskipun anak itu diberi makanan yang
bergizi, tetapi kalau saat kematangan belum sampai, pertumbuhan itu tetap
seperti tertangguhkan.
4. Gangguan Emosional
Anak yang sering mengalami
gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang
berlebihan dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan
di kelenjar pituitari (otak). Bila terjadi hal demikian pertumbuhan awal
remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.
5. Jenis Kelamin Anak laki cenderung lebih tinggi dan lebih
berat dari pada anak perempuan, kecuali pada usia 12-15 tahun. Anak perempuan
biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat dari pada laki-laki-laki.
Hal ini terjadi karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki berbeda
dengan perempuan. Anak perempuan lebih cepat kematangannya dari pada laki-laki
6. Status Sosial Ekonomi
Umumnya anak yang berasal dari
keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih kecil dari pada
anak yang berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi tinggi. Fakta: Status
gizi anak berdasarkan indikator TB/U menggambarkan status gizi yang bersifat
kronis, merupakan akibat keadaan kurang gizi dalam waktu yang panjang.
Indikator TB/U dinyatakan dalam tinggi badan normal, pendek dan sangat pendek.
Anak yang termasuk katagori sangat pendek (stunting) pada tahun 2010 sebanyak
18,5% dan yang pendek 17,1%, bila keduanya digabungkan dan menjadi angka 35,6%,
mayoritas berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah kebawah (Kempkes RI,
2010).
7. Kesehatan
Kesehatan amat berpengaruh terhadap
pertumbuhan fisik peserta didik. Peserta didik yang sehat dan jarang sakit,
biasanya memiliki tubuh besar dibanding yang sering sakit.
8. Stimulasi
lingkungan lndividu yang tubuhnya
sering dilatih untuk meningkatkan percepatan pertumbuhannya akan berbeda dengan
yang tidak pernah mendapat latihan.
F.
Pengaruh Perkembangan Fisik Peserta Didik dalam Pendidikan
Perkembangan fisik peserta didik
akan memengaruhi proses belajar peserta didik. Peserta didik melakukan berbagai
aktivitas fisik sebagai pengalaman belajar. Kondisi panca indra, normalitas
anggota tubuh, asupan gizi dan keadaan kesehatan secara menyeluruh mempengaruhi
proses belajar. Penglihatan dan pendengaran sangat diperlukan dalam belajar.
Gangguan pada fungsi panca indra menyebabkan perhatian individu tidak optimal
dalam belajar. perubahan bentuk dan berat badan, suara yang membesar, gerakan
fisik yang semakin lamban, mudah mengantuk, perasaan tidak nyaman ketika
mengalami haid, semua ini memberi pengaruh terhadap suasana belajar peserta
didik. Demikian halnya denganperkembangan fisik yang terlalu cepat atau terlambat
dari ukuran peserta didik seusianya akan dapat mempengaruhi perilaku peserta
didik di antara sebayanya. Pendidik perlu menyadari bahwa perkembangan fisik
yang dialami peserta didik dalam proses perkembangannya mempengaruhi proses
belajar peserta didik. Oleh karena itu, pendidik perlu memberi informasi kepada
peserta didik tentang hal ini sehingga mereka dapat memahaminya secara benar
dan siap secara mental menghadapinya
G.
Pentingnya mempelajari Perkembangan Fisik Peserta Didik bagi Pendidik
Bagi pendidik, manfaat yang dapat
diambil dari mempelajari perkembangan fisik peserta didik, antara lain:
1) Pendidik dapat memahami ciri
khas perkembangan fisik dari peserta didik.
2) Pendidi dapat mengerti
tahap-tahap perkembangan dari peserta didik.
3) Pendidik dapat memahami
perilaku peserta didiknya akibat dari perkembangan fisik peserta didik.
4) Pendidik dapat menentukan
metode belajar dengan menyesuaikan perkembangan fisik peserta didik
No comments:
Post a Comment