LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR I
DISUSUN OLEH
ADI SETIONO 08101003016
ANA MARIA 08101003002
ARYANTI
MARPAUNG 08101003044
DHANTY
ANGGRAINI 08101003018
MASYITOH
MUNAWAROH 08101003030
JURUSAN
KIMIA
KELOMPOK
VIII
PERCOBAAN
: ANALISIS MELALUI PENGENDAPAN
LABORATORIUM KIMIA DASAR
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA
DASAR I
I. NOMOR PERCOBAAN : VII
II. NAMA PERCOBAAN : ANALISA MELALUI PENGENDAPAN
III.TUJUAN
PERCOBAAN :
1.
Mengendapkan BaCl2
dan menentukan prosentase BaCrO4
2.
Menentukan prosentase
BaCl2 dalam campuran
3.
Mendalami hukum
stokiometri
4.
Mengembangkan
keterampilan menyaring dan memindahkan endapan.
IV.
DASAR TEORI
Endapan
merupakan zat yang memisahkan diri dari larutan berfase padat,terbentuk jika
larutan lewat jenuh.
Suatu akan
zatyang mengendap jika hasil kali kelarutan ion-ionnya lebih besar dari Ksp.
Kelarutan (s) didefinisikan sebagai
konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Pembentukan endapan adlah salah
satu teknik untuk memisahkan anlit dari zat lain ,dan endapan ditentukan dengan
cara di timbang dan dil;kukan pehitungan stokiometri.
Cara ini dikenal
dengan nama Gravimetri.
aA +
rR → AaRr
Dengan :
A : Molekul zat analit A
R : Molekul analit R
AaRr = Zat yang mengendap
Pereaksi R berlebih biasanya untuk menekan kelarutan
endapan. Keberhasilan analisa Gravimetri bergantung pada :
Kesempurnaan proses pemisahan hingga kuantitas yang tidak
mengendap tak ditemukan (biasanya 0,1 mg)
Zat yang ditimbang mempunyai susunan tertentu yang diketahui
murni.
Jika suatu larutan telah lewat jenuh
,maka akan terbentuk larutan. Larutan merupakan zatyang memisahkan diri atau
terpisah dari suatu larutan yang mempunyai fase padat. Suatu zat yang akan
mengendap apabila hasil kali kelarutan ion-ionnya lebih besar dari Ksp.
Kelarutan nya mempunyai lambang “s” dan
didefinisikan sebagai konsentrasi molar dari
Larutan
jenuhnya.
(Bakti,Rivai.dkk.2010.Penuntun
Praktikum Kimia Dasar I.Indralaya : Universitas Sriwijaya)
Reaksi pengendapan telah digunakan secara
meluas dalam kimia analisis dalam titrasi-titrasi, dalam penetapan gravimetri,
dan dalam memisahkan suatu sampel menjadi komponen-komponenny.Suatu senyawa
dapat diuraikan menjadi anion dan kation. Analisa anion dan kation bertujuan
untuk menganalisa adanya ion dalam sample. Analisa Anion dominan menggunakan
cara yang lebih mudah dibanding analisa terhadap kation dan berlangsungnya juga
sangat singkat sehingga kita dapat secara cepat mendapatkan hasil percobaan.
(Petrucci,Ralph.1987.Kimia
Dasar Prinsip Terapan Modern.Jakarta : Erlangga.)
Hal dasar yang diperlukan dari titrasi
jenis ini adalah pencapaian keseimbangan pembentukan yang cepat setiap kali
titran ditambahkan pada analit, tidak adanya interferensi yang menggangu
titrasi, dan titik akhir titrasi yang mudah diamati.
Dasar titrasi argentometri adalah pembentukan
endapan yang tidak mudah larut antara titran dengan analit. Sebagai contoh
yang banyak dipakai adalah titrasi penentuan NaCl dimana ion Ag+ dari titran
akan bereaksi dengan ion Cl- dari analit membentuk garam yang tidak mudah larut
AgCl.
Ag(NO3)(aq)
+ NaCl(aq) -> AgCl(s) + NaNO3(aq)
Setelah
semua ion klorida dalam analit habis maka kelebihan ion perak akan bereaksi
dengan indicator. Indikator yang dipakai biasanya adalah ion kromat CrO42-
dimana dengan indicator ini ion perak akan membentuk endapan berwarna coklat
kemerahan sehingga titik akhir titrasi dapat diamati. Inikator lain yang bisa
dipakai adalah tiosianida dan indicator adsorbsi.
Cara untuk meminimalisasi kelewat
jenuhan dan mendapatkan cristal dalam jumlah besar dapat dilakukan dengan cara
: .
Pengendapan
dilakukan dalam konsentrasi yang rendah/encer
Penambahan
pereaksi perlahan-lahan dan pengadukan yang lambat
Pengadukan dilakukan pada larutan
panas sebab bila suhu dinaikan kelarutan zat bertambah → nilai S bertambah .
Pengendapan dilakukan pada pH rendah, karena umumnya kelarutan zat lebih
mudah larut dalam kondisi asam → kecepatan pengendapan lambat dari suatu
larutan.
Ketajaman titik ekuivalen tergantung dari kelarutan endapan
yang terbentuk dari reaksi antara analit dan titrant. Endapan dengan kelarutan
yang kecil akan menghasilkan kurva titrasi argentometri yang memiliki kecuraman yang tinggi
sehingga titik ekuivalen mudah ditentukan, akan tetapi endapan dengan kelarutan
rendah akan menghasilkan kurva titrasi yang landai sehingga titik ekuivalen
agak sulit ditentukan. Hal ini analog dengan kurva titrasi antara asam kuat dengan basa kuat dan antara asam lemah
dengan basa lemah.Endapan murni adalah
endapan yang bersih, artinya tidak mengandung molekul-molekul lain (zat-zat
lain yang biasanya disebut pengotor atau kontaminan). Pengotor oleh zat-zat
lain mudah terjadi, karena endapan timbul dari larutan yang berisi macam-macam
zat. Sedangkan endapan kasar adalah endapan yang butir- butirnya tidak kecil,
halus melainkan besar.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pengendapan
Keberhasilan proses pengendapan sangat
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor diantaranya temperatur, sifat alami
pelarut, pengaruh ion lain, pH, hidrolisis,dan pembentukan kompleks. Pengaruh
ini dapat kita jadikan sebagai dasar untuk memahami titrasi
argentometri dan gravimetri.
Temperatur
Kelarutan semakin meningkat dengan
naiknya suhu, jadi dengan meningkatnya suhu maka pembentukan endapan akan
berkurang disebabkan banyak endapan yang berada pada larutannya.
Sifat
alami pelarut
Garam anorganik mudah larut dalam
air dibandingkan dengan pelarut organik seperti alkohol atau asam asetat.
Perbedaan kelarutan suatu zat dalam pelarut organik dapat dipergunakan untuk
memisahkan campuran antara dua zat. Setiap pelarut memiliki kapasitas yang
berbeda dalam melarutkan suatau zat, begitu juga dengan zat yang berbeda
memiliki kelarutan yang berbeda pada pelarut tertentu.
Pengaruh ion sejenis
Kelarutan
endapan akan berkurang jika dilarutkan dalam larutan yang mengandung ion
sejenis dibandingkan dalam air saja. Sebagai contoh kelarutan Fe(OH)3 akan
menjadi kecil jika kita larutkan dalam larutan NH4OH dibanding dengan kita
melarutkannya dalam air, hal ini disebabkan dalam larutan NH4OH sudah terdapat
ion sejenis yaitu OH- sehingga akan mengurangi konsentrasi Fe(OH)3 yang akan
terlarut. Efek ini biasanya dipakai untuk mencuci endapan dalam metode
gravimetri.
Pengaruh pH
Kelarutan
endapan garam yang mengandung anion dari asam lemah dipengaruhi oleh pH, hal
ini disebabkan karena penggabungan proton dengan anion endapannya. Misalnya
endapan AgI akan semakin larut dengan adanya kenaikan pH disebabkan H+ akan
bergabung dengan I- membentuk HI.
Pengaruh hidrolisis
Jika
garam dari asam lemah dilarutkan dalam air maka akan dihasilkan perubahan
konsentrasi H+ dimana hal ini akan menyebabkan kation garam tersebut mengalami
hidrolisis dan hal ini akan meningkatkan kelarutan garam tersebut.
Pengaruh ion kompleks
Kelarutan
garam yang tidak mudah larut akan semakin meningkat dengan adanya pembentukan
kompleks antara ligan dengan kation garam tersebut. Sebagai contoh AgCl akan
naik kelarutannya jika ditambahkan larutan NH3, hal ini disebabkan karena
terbentuknya kompleks Ag(NH3)2Cl.
Pembentukan endapan ini merupakan salah
satu teknik yang digunakan untuk memisahkan animalit dari gangguan zat-zat yang
lain dan menentukan konsentrsi analit dengan cara menimbang endapan tersebut
.Kemudian dilakukan perhitungan stokiometri.Cara memisahkan dengan pengendapan
itu disebut “Gravimetri”.
Analisis
gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa
tertentu. Bagian terbesar dari penentuan senyawa gravimetri meliputi
transformasi unsur atau radikal senyawa murni stabil yang dapat segera diubah
menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti.
V.
ALAT DAN BAHAN
1.
Gelas piala 250 ml
2.
Gelas ukur 10 ml
3.Pipet
tetes
4.
Kertas saring
5.
Corong
6.
Pengaduk
7.
Timbangan
8.
Alat pemanas
9.
BaCl2
10.Larutan
k2CrO4
11.Air
suling
VI.
Prosedur Percobaan
- Penentuan endapan teoritis dan persen hasil
timbang gelas piala 250 ml dan catat bobotnya.
masukkan kira-kira 1 g BaCl2
ke dalam gelas piala dan timbang.
lalu tambahkan 25 ml air suling, aduk
hingga homogen, lalu tambahkan lagi 25
ml K2CrO4 beberapa tetes, apakah endapan
terbentuk.
jika endapan BaCrO4 masih
terbenruk, tambahkan terus hingga endapannya hilang.
Panaskan
hingga mendidih, jauhkan dari api, dan saring dengan kertas whatman yang telah
diketahui beratnya. Keringkan, timbang dan catat bobotnya.
Hitung hasil teoritis endapan BaCrO4
dan persenkan hasilnya.
B.
penentuan endapan
teoritis dan persen hasil
dapatkan campuran yang mengandung BaCl2.
catat bobotnya.
Ulangi prosedur A
Hitung massa dan presentase BaCl2
dalam campuran itu.
VII.
JAWABAN PERTANYAAN PRAPRAKTEK
1.
Berikan definisi untuk
: filtrasi, % komposisi, endapan, stoikiometri, hasil teoritis dan supernatan.
Jawab :
-
Filtrasi : proses
pemisahan antara zat padat dan zat cair.
-
% komposisi :
persentase dari suatu zat yang terdapat dalam suatu larutan.
-
Endapan : zat yang
memisahkan diri dari larutan berfase padat yang terbentuk jika larutan lewat
jenuh.
-
Stoikiometri :
pengukuran dan penentuan unsur-unsur dalam materi kuantitatif.
-
Hasil teoritis : hasil
dari percobaan yang berdasarkan teori.
-
Supernatan : zat yang
mengendap sebagai hasil reaksi dari pereaksi.
2.
Bagaimana menguji
endapan telah sempurna.
Jawab
:
Apabila
endapan itu tidak hilang jika diberi suatu larutan lain. Karena endapan akan
terbentuk jika larutan lewat jenuh dan endapan sempurna jika hasil kali
kelarutan ion-ion lebih besar dari Ksp.
3.
Apa yang terjadi jika
endapan tidak sempurna.
Jawab
:
Endapan
itu akan hilang jika diberi suatu larutan lain dan endapan itu akan bercampur
secara homogen. Biasanya endapan tidak terbentuk pada larutan tak jenuh.
4.
Apa yang anda lakukan
jika partikel endapan terlihat dalam filtrasi
Jawab
:
Bila
endapan terlihat pada filtrat maka harus mengulangi proses filtrasi kembali.
VIII. data Hasil Pengamatan
Massa
gelas piala =
60,56 gr
Massa kertas + BaCl2 = 0,9 gr
Massa kertas saring = 0,612 gr
Massa kertas + endapan = 1,08 gr
IX.
Reaksi dan Perhitungan
Reaksi
BaCl2
+ K2CrO4 BaCrO4 + 2KCl
Perhitungan
WNaCr4
= ( Wendapan + Wkertas saring) – W kertas saring
awal
= 1.08 gr – 0,612 gr
= 0,468 gr
Mol BaCl2 = mol BaCrO4
mol BaCrO4 = W BaCrO4
Mr
BaCrO4
= 0,468 gr
253
=
0,0018 mol
=
0,002 mol
o/o
hasil = W BaCrO4
praktek x 100 0/0
W BaCrO4 teori
= 0,468 gr
0,5
gr X 100 0/0
=
94 0/0
0/0
kesalahan = Wteori - Wpraktek
X
1000/0
W
teori
= 0,5 – 0,468
X
1000/0
0,5
=
0,032
X
1000/0
0,5
=
6,4 0/0
X.
PEMBAHASAN
Percobaan analisis
melalui pengendapan ini merupakan suatu cara analisis melalui metode
gravimetri,dimana pengukuran sample berdasarkan bobot dari sample yang berubah
selama proses reaksi. Pada dasarnya, proses pengendapan terjadi melalui dua
proses.Pada proses pertama terbentuk zarah-zarah yang sangat kecil sedangkan
proses kedua inti-inti tersebut menjadi zarah-zarah yang lebih besar. Inti
tersebut tidak muncul segera setelah zat mengendap ditambahkan kedalam larutan
zat yang akan diendapkan,tetapi hampir selalui ada massa imbas,yaitu antara
massa penambahan zat pengendapan dengan munculnya endapan. Massa imbas ini
selalu berbeda untuk setiap endapan.
Endapan merupakan zat yang dapat amemindahkan diri
dari larutan sebagai fase padat atau terbentuk jika larutan menjadi terlalu
jenuh dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan merupakan banyaknya mol zat
terlartut tiap liternya. Zat elektrolit yang sukar larut, membentuk
kesetimbangan.Supernatan merupakan produk larutan atau cairan yang terdapat diatas endapan
sebelum terjadi endapan. Filtrat merupakan hasil dari penyaringan.
“Like dissolve like”
maksudnya pelarut polar hanya bisa melarutkan senyawa polar begitupun
sebaliknya. Larutan dikatakan polar karena adanya ikatan hydrogen. Endapan
terletak dibawah dikarenakan massa jenis endapan lebih besar dari pada massa
jenis supernatant. Pada perfcobaan adanya proses pemanasan berguna untuk
mempercepat proses kelarutan yang mempengaruhi suatu zat. Analisa kualitatif
merupakan analisa untuk mengetahui ada tidaknya suatu zat dalam suatu campuran
berdasarkan sifat fisiknya contoh warna dan bau. Analisa kuantitatif merupakan
analisa melalui mperhitungan. Pada percobaan ini menggunakan analisa
kuantitatif.
Metode gravimetric
merupakan cara pemeriksaan jumlah zat yang paling sederhana, karena jumlah zat
ditentukan dengan menimbang langsung massa zat yang dipisahkan dari zat-zat
lain. Dengan demikian,melalui metode pengendapan yang merupakan bagian dari
metode gravimetric,dapat kita tentukan persentase hasil dari suatu produk
endapan,sehingga dapat kita gunakan jika kita ingin memperhitungkan berapa
banyak pereaksi yang kita butuhkan untujk mendapatkan produk yang maksimal.
Jika hasil kali
konsentrasi ion-ion lebih besar dari Ksp-nya maka larutan disebut lewat jenuh
dan terjadi endapan. Jika hasil kali konsentrasi ion-ionnya sama dengan Ksp-nya
maka larutan disebut tepat jenuh dan belum terbentuk endapan. Jika hasil kali
konsentrasi ion-ion kecil dari Ksp maka larutan disebut belum jenuh dan tidak
terjadi endapan.
Untuk mendapatkan hasil
perhitungan yang baik dan akurat, baik itu berat endapannya m aupun perhitungan
persentasenya maka kita harus teliti dalam melakukan percobaan terutama pada
saat pemanasan, penimbangan dan pengeringan.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kelarutan seperti suhu, jumlah zat pelarut, jumlah zat terlarut,
tekanan, pengadukan dan luas permukaan.
XI.
KESIMPULAN
1. Endapan adalah zat yang memisahkan diri dari suatu larutan sebagai
fase padat dan terbentuk apabila
larutan terlalu jenuh pada zat yang bersangkutan.
2. Suatu zat akan mengendap jika hasil kelarutan ion-ionnya lebih besar
dari Ksp-nya.
3. Filtrasi adalah suatu cara atau tehnik penyaringan untuk memisahkan
zat terlarut dengan pelarutnya.
4. Tujuan dari filtrasi adalah untuk
memperoleh pengendapan.
5. Stoikiometri adalah pengukuran dan penentuan unsur-unsur di dalam
materi kuantitatif.
DAFTAR
PUSTAKA
Bakti,Rivai.dkk.2010.Penuntun
Praktikum Kimia Dasar I. Indralaya : Universitas Sriwijaya.
Dedy, Anwar.2009.Kimia Analisa.blogspot.com/2009/11/gravimetri.htm
Kitti,Sura.2009.Kimiaanalisa.web.id/titrasi-pengendapan-argentometri.
Petrucci,Ralph.1987.Kimia Dasar Prinsip Terapan Modern.Jakarta
: Erlangga
No comments:
Post a Comment