Friday 20 March 2015

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK - BAKAT KHUSUS



MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
BAKAT KHUSUS



PROGRAM STUDI FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Merupakan kenyataan yang berlaku dimana-mana bahwa manusia berbeda satu sama lain dalam berbagai hal, antara lain dalam intelegensi, bakat, minat, kepribadian, keadaan jasmani, dan perilaku social. Ada kalanya seseorang lebih cekatan dalam satu bidang kegiatan dibandingkan dengan orang lain. Dalam bidang tertentu ia mungkin menunjukkan keunggulannya dibandingkan dengan orang lan.
            Tidak dapat dipungkiri pula bahwa ada perbedaan antara individu satu dengan yang lain dalam tingkat kemampuan atau prestasi mereka dalam bidang music, seni, mekanik, pidato, kepemimpinan, dan olahraga, serta bidang-bidang lain. Sejauh mana perbedaan-perbedaan itu dibawa sejak lahir atau hasil dari latihan atau pengalaman, akan merupakan topic yang menarik dan sangat penting.
            Program pendidikan hendaknya dirancang tidak hanya memperhatikan kemampuan untuk belajar tetapi juga perlu mempertimbangkan kecakapan khusus atau bakat yang dimiliki siswa.

B.     Rumusan Masalah
·         Apa pengertian dari bakat khusus?
·         Apa saja jenis-jenis bakat khusus?
·         Bagaimana kaitan antara bakat dan prestasi ?
·         Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus?
·         Bagaimana perbedaan individu dalam bakat khusus?
·         Apa saja upaya pengembangan bakat khusus remaja dan implikasi-implikasi dalam penyelenggaraan pendidikan?

C.    Tujuan
·         Untuk memahami pengertian dari bakat khusus
·         Untuk memahaim  jenis-jenis bakat khusus
·         Untuk mengetahui  kaitan antara bakat dan prestasi
·         Untuk mengetahui  faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus
·         Untuk mengetahui perbedaan individu dalam bakat khusus
·         Untuk mengetahui upaya pengembangan bakat khusus remaja dan implikasi-implikasi dalam penyelenggaraan pendidikan



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Bakat
     Apakah bakat khusus itu ? untuk menjawab pertanyaan ini telah muncul bermacam-macam pendapat yang satu sama lain mempunyai perbedaan-perbedaan. Menurut Willian B. Michael (Sumadi Suryabrata, 1991: 168) bakat diartikan sebagai berikut:
An aptitude may be defined as a person’s capacity, or nypothetical potential, for acquisition of a certain more or less well defined pattern or behavior involved in the performance of a task respect to which the individual has llad little or no previous training”.
     Michael meninjau bakat itu terutama dari segi kemampuan individu untuk melakukan sesuatu tugas tidak tergantung pada latihan sebelumnya.
Selanjutnya Bingham memberikan definisi bakat sebagai berikut:
“an aptitude…as a condition or set characteristics regarded as symptomatic of an individual’s ability to acquire with training some (usually specified) knowledge, skill, or set of responses such as the ability to speak a language, to produce music, … etc. (Sumadi Suryabrata, 1991: 168-169).
     Dari definisi itu, Bingham menitikberatkan pada kondisi atau seperangkat sifat-sifat yang dianggap sebagai tanda kemampuan individu untuk menerima latihan, atau seperangkat respon kemampuan berbahasa, music, dan sebagainya.
     Guilford (Sumadi S., 1991: 169) mengemukakan bahwa bakat itu mencakup 3 dimensi psikologis, yaitu:
a.       Dimensi perceptual
Dimensi perceptual meliputi kemampuan dalam mengadakan persepsi, dan ini meliputi factor-faktor anatar lain:
a)      Kepekaan indra;
b)      Perhatian;
c)      Orientasi waktu;
d)     Luasnya daerah persepsi;
e)      Kecepatan persepsi, dan sebagaimya.
b.      Dimensi psikomotor
Dimensi psikomotor ini mencakup enam factor, yaitu factor:
a)      Kekuatan;
b)      Impuls;
c)      Kecepatan gerak;
d)     Ketelitian, yang terdiri atas dua macam, yaitu:
(1)   Factor kecepatan statis, yang menitikberatkan pada posisi,
(2)   Factor ketepatan dinamis, yang menitikberatkan pada gerakan,
e)      Koordinasi; dan
f)       Keluwesan (flexibility).
c.       Dimensi intelektual
Dimensi inilah yang umumnya mendapat sorotan luas, karena memang dimensi inilah yang mempunyai implikasi sangat luas. Dimensi ini meliputi lima factor, yaitu:
a)      Factor ingatan, yang mencakup factor ingatan yaitu mengenai:
(1)   Substansi,
(2)   Relasi, dan
(3)   Sistem.
b)      Factor ingatan, mengenai pengenalan terhadap:
(1)   Keseluruhan informasi,
(2)   Golongan (kelas),
(3)   Hubungan-hubungan,
(4)   Bentuk dan struktur, dan
(5)   Kesimpulan.
c)      Factor evaluative, yang meliputi evaluasi mengenai:
(1)   Identitas,
(2)   Relasi-relasi,
(3)   Sistem, dan
(4)   Penting tidaknya problem (kepekaan terhadap problem yang dihadapi).

d)     Factor berpikir konvergen, yang meliputi factor untuk menghasilkan:
(1)   Nama-nama,
(2)   Hubungan-hubungan,
(3)   Sistem-sistem,
(4)   Transformasi, dan
(5)   Implikasi-implikasi yang unik.
e)      Factor berpikir divergen, yang meliputi factor:
(1)   Untuk menghasilkan unit-unit, seperti: word fluency, ideational fluency,
(2)   Untuk pengalihan kelas-kelas secara spontan,
(3)   kelancaraan dalam menghasilkan hubungan-hubungan,
(4)   untuk menghasilkan sistem, seperti: expressional fluency,
(5)   untuk transformasi divergen, dan
(6)   untuk menyususn bagian-bagian menjadi garis besar atau kerangka.

     Jadi, apakah sebetulnya yang dimaksudkan dengan istlah “bakat” (aptitude)? Apakah bedanya dengan “kemampuan” (ablity), dan dengan “kapasitas” (capacity), serta “insting”?
     Bakat dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Kemampuan adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan bahwa suatu tindakan dapat dlaksanakan sekarang, sedangkan “bakat” memerukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan dimasa yang akan datang. Kapasitas sering digunakan sebagai sinonim untuk “kemampuan” dan biasanya diartikan sebagai kemampuan yang dapat dikembangkan sepenuhnya dimasa mendatang apabila latihan dilakukan secara optimal. Dalam praktek, kapasitas sesesorang jarang tercapai. Insting umumnya terdapat pada hewan, di mana dengan insting itu hewan dapat melakukan sesuatu tanpa latihan sebelumnya.

     Jadi, bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang relatif bersfat umum (misalnya bakat intelektual umum) atau khusus (bakat akademis khusus). Bakat khusus disebut juga talent. (Conny Semiawan, dkk., 1987:2).
     Pengertian bakat khusus atau talent di sini dimaksudkan seseorang yang mempunyai kemampuan bawaan untuk bidang tertentu, misalnya bakat menggambar, sebagaimana di kemukakan oleh Webster (1957:1486), sebagai berikut:
talent implies a native ability for a specific pursuit and connotes other that it is or can be cultivated by the one possessing it (a talent for drawing).

B.     Jenis-Jenis Bakat Khusus
     Pemberian nama terhadap jenis-jenis bakat biasanya dilakukan berdasar atas bidang apa bakat tersebut berfungsi.  Macam bakat akan sangat tergantung pada konteks kebudayaan di mana seseorang individu hidup dan dibesarkan. Mungkin penamaan itu bersangkutan dengan bidang studi, mungkin pula dalam bidang kerja . Conny Semiawan dan Utami Munandar (1987) mengklasifikasikan jenis-jenis bakat khusus, baik yang masih berupa potensi maupun yang sudah terwujud menjadi lima bidang,
1.          Bakat akademik khusus
Bakat akademik khusus misalnya bakat untuk bekerja dalam angka-angka (numerik), Logika bahasa, dan sejenisnya
2.          Bakat kreatif – produktif
Bakat khusus dalam bidang kreatif – produktif artinya bakat dalam menciptakan sesuatu yang baru misalnya menghasilkan rancangan arsitektur baru, menciptakan teknologi terbaru dan lainnya.
3.          Bakat seni
Bakat khusus dalam bidang seni, misalnya mampu mengaransemen musik dan sangat dikagumi, menciptakan lagu hanya dalam waktu 30 menit, mampu melukis dengan sangat indah dala m waktu singkat dan sejenisnya.
4.           Bakat kinestetik / psikomotorik,
Bakat khusus kinestetik / psikomotorik, misalnya bakat dalam bidang sepak bola, bulu tangkis, tennis, dan keterampilan tekink
5.          Bakat sosial
Bakat khusus dalam bidang social misalnya sangat mahir melakukan negoisasi, mahir berkomunikasi, dan sangat mahir dalam kepemimpinan.

C.       Kaitan antara Bakat dan Prestasi
     Perwujudan nyata dari bakat dan kemampuan adalah prestasi (Utami Munandar 1992), karena bakat dan kemampuan sangat menentukan prestasi seseorang. Orang yang memiliki bakat matematika diprediksi mampu mencapai prestsi yang menonjol dalam bidang matematika. Prestasi yang menonjol merupakan cerminan dari bakat khusus. Bakat khusus yang memperoleh kesempatan maksimal dan dikembangkan sejak dini serta didukung oleh fasilitas dan motivasi yang tinggi, akan dapat terealisai dalam bentuk prestasi unggul.
     Bakat memang sangat menentukan prestasi seseorang, tetapi sejauh mana itu akan terwujud menghasilkan suatu prestasi, masih banyak variabel yang menentukan. Conny semiawan (1987) dan Utami munandar (1992) menegaskan bahwa berbeda dengan kemampuan yang menunjukkan pada suatu kinerja (perfonmance) yang dilakukan sekarang. Bakat sebagai potensi masih memerlukan pendidikan dan latihan agar suatu kinerja dapat dilakuakan pada masa yang akan datang.

D.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat Khusus
     Sebab atau factor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus atau seseorang tidak dapat mewujudkan bakat-bakatnya secara optimal, dengan kata lain prestasinya di bawah potensinya dapat terletak pada anak itu sendiri (internal) dan lingkungan (eksternal). Faktor – faktor internal tersebut adalah :
1.      Minat
2.      Motif Berprestas
3.      Keberanian mengambil resiko
4.      Keuletan dalam menghadapi tantangan
5.      kegigihan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan

     Adapun faktor eksternal atau faktor-faktor yang berasal dari lingkungan tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri
2.      Sarana dan Prasarana
3.      Dukungan dan dorongan dari orang tua / keluarga
4.      Lingkungan tempat tinggal
5.      Pola asuh orang tua

E.     Perbedaan Individu dalam Bakat Khusus
     Setiap anak mempunyai bakat-bakat tertentu, hanya berbeda dalam jenis dan derajatnya. Yang dimaksud dengan anak berbakat ialah mereka yang mempunyai bakat-bakat dalam derajat tinggi dan bakat-bakat yang unggul. Ada anak yang berbakat intelektual umum, biasanya mereka mempunyai taraf intelegensi yang tinggi dan menunjukkan prestasi sekolah yang menonjol. Adapula yang mempunyai bakat akademis khusus, misalnya dalam bidang matematika atau dalam bahasa, sedangkan dalam mata pelajaran lainnya belum tentu menonjol. Ada anak yang intelegensinya mungkin tidak terlalu tinggi tetapi unggul dalam kemampuan berpikir kreatif-produktif. Ada pula anak yang bakatnya dalam bidang olah raga, atau dalam salah satu bidang seni seperti melukis atau music. Ada anak yang di sekolah tidak termasuk siswa yang pandai, tetapi menonjol dalam keterampilan teknik.
     Kita juga mengenal anak-anak yang oleh teman-temannya atau oleh guru selalu dipilih menjadi pemimpin, karena mereka berbakat dalam bidang psikososial. Jelaslah, bahwa masalah bakat dapat meliputi macam-macam bidang, termasuk misalnya bakat music atau melukis dan lain-lain sifatnya non-intelektual.


F.     Upaya Pengembangan Bakat Khusus Remaja dan Implikasi-Implikasi dalam Penyelenggaraan Pendidikan
     Bakat anak dapat dikenali dengan observasi terhadap apa yang selalu dikerjakan anak, kesungguhan bakat anak bermanfaat bagi orang tua agar mereka dapat memenuhi dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan anak. Dengan mengenal ciri-ciri anak berbakat, orang tua dapat menyediakan lingkungan pendidikan yang sesuai dengan bakat anak. Mereka dapat membantu anak memahami dirinya agar tidak melihat bakat sebagai suatu beban tetapi sebagai suatu anugerah yang harus dihargai dan dikembangkan. Manfaat lain dari kemampuan orang tua untuk mengenal bakat anak ialah agar orang tua dapat membantu sekolah dalam prosedur pemanduan anak berabakat, dengan memberikan informasi yang di butuhkan tentang ciri-ciri dan keadaan anak mereka.
     Sekolah mengirim daftar/ciri-ciri perilaku kepada orang tua dengan penjelasan bahwa sekolah perlu mengetahui sifat-sifat siswa agar dapat merencanakan pengalaman pendidikan yang sesuai bagianya. Sebaagia contoh, orang tua diminta memberi kerterangan tentang butir-butir berikut ini:
·         hobi dan minat-minat anak yang khusus
·         jenis buku yang disenangi,
·         masalah dan kebutuhan khusus,
·         prestasi unggul yang pernah di capai,
·         pengalaman-pengalaman khusus,
·         kegiatan kelompok yang di senangi,
·         kegiatan mandiri yang di senangi,
·         sikap anak terhadap sekolah/guru, dan
·         cita-cita untuk masa depan.
     Adapun kondsi-kondisi lingkungan yang bersifat memupuk bakat anak adalah kemamapuan psikologis dan kebebasan psikologis. Anak akan merasa aman secara psikologis apabia:
a.       pendidik dapat menerimanya sebagai adanya , tanpa syarat dengan segala kekuatan dan kelemahannya, serta memberi kepercayaan padanya bahwa pada dasarnya ia baik dan mampu.
b.      Pendidik mengusahakan suasana diman anak tidak merasa “dinilai” oleh orang lain. Memberi penlaian terhadap seseorang dapat dirasakan sebagai ancaman, sehingga menimbulkan kebutuhan akan pertahann diri.
c.       Pendidkan memberikan pengertian dalan arti dapat memahami pemikiran, perasaan, dan perilaku anak, dapat menempatkan diri dalam situasi anak dan melihat dari sudut pandang anak. Dalam suasana ini anak merasa aman untuk mengungkapkan bakatnya,
     Anak akan merasakan kebebasan psikologis apabila orang tua dan guru memberi kesempatan padanya untuk mengungkapkan pikiran-pikiran dan perasaan-perasaannya. Kecuali itu pendidikan hendaknya berfugsi mengembangkan bakat anak, jangan semata-mata menyajikan kumpulan pengetahuan yang bersifat skolastik.


BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
·           Pengertian bakat khusus atau talent adalah seseorang yang mempunyai kemampuan bawaan untuk bidang tertentu
·           Jenis-jenis bakat diantaranya: 1)Bakat akademik khusus; (2)Bakat kreatif – produktif; (3)Bakat seni; (4) Bakat kinestetik / psikomotorik, (5)Bakat sosial
·           Perwujudan nyata dari bakat dan kemampuan adalah prestasi
·           Sebab atau factor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus atau seseorang tidak dapat mewujudkan bakat-bakatnya secara optimal, dengan kata lain prestasinya di bawah potensinya dapat terletak pada anak itu sendiri (internal) dan lingkungan (eksternal).
·           Dalam aspek bakat khusus, setiap individu memiliki bakat khususnya masing-masing secara berbeda. Perbedaan bakat khusus ini bisa terletak pada jenisnya dan juga pada kualitasnya
·           Agar dapat mewujudkan bakat khususnya secara optimal peserta didik memerlukan progam pendidikan khusus sesuai dengan bakatnya yang biasa dikenal dengan istilah pendidikan berdiferensi
B.       Saran
     Bakat khusus seharusnya dikembangkan dengan maksimal agar anak bisa berprestasi dalam segala bidang sesuai dengan bakat yang dimilikinya. Diharapkan orang tua dan pendidik jeli dalam melihat bakat khusus yang dimiliki oleh anak mereka, serta mereka mendukung secara optimal pengembangan bakat khusus tersebut, dengan memberikan sarana dan prasarana yang memadai untuk mengembangkan bakat khusus tersebut secara optimal.



DAFTAR PUSTAKA

Munandar,Utami. 192. Menguatkan Bakat Anak. Tersedia: http:// books.google.co.id         [Diakses: 20 Februari 2015]

Semiawan, Conny. 1987. Perspektif Pendidikan Anak Berbakat. Tersedia: http://      books.google.co.id [Diakses: 20 Februari 2015]

Sumadi, Suryabrata. 1991. Hubungan antara intelegensi non verbal dan prestasi    belajar. Sumber : e-book [Diakses 20 Februari 2015)

Sunarto dan Agung Hartono. 2002. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Rineka            Cipta

No comments:

Post a Comment

DOWNLOAD 14 BUKU SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013 TERBARU

Hallo Sobat semua…. Selamat datang di Blog Abang . Kali ini postingan Abang adalah membagikan Buku Kurikulum 2013 Untuk SMA Kelas 12 y...