Thursday, 23 April 2015

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK - PERKEMBANGAN MORAL DAN SOSIAL


PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN MORAL DAN SOSIAL


KELOMPOK : 7
ANGGOTA:
1.  AYU PUSPITA SARI                              (06111181419069)
2.  HARIYANI                                              (06111181419021)
3.  SHERLY NATASYA CAROLINE         (06111181419004)

DOSEN:
1. Drs. Romli Manarus S.U.
2. Drs. Amir Yati M. Nuh

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015



KATA PENGANTAR


Assalamu'alaikum.Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayah-Nya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “perkembangan moral dan sosial” .
Dalam penyelesaian makalah ini, tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun, sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pemerhati pendidikan pada umunya serta merupakan sebuah wujud pengabdian kita kepada Allah SWT.
Wassalamu'alaikum.Wr.Wb.


Indralaya, Maret 2015


Penulis





DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................4
1.1 Latar belakang.............................................................................4
1.2 Rumusan masalah........................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................5

BAB II LANDASAN TEORI.................................................................................6
                     2.1 Perkembangan moral....................................................................6
  2.1.1 Pengertian moral................................................................6
  2.1.2 Pengertian perkembangan moral ......................................7
                             2.1.3 Tahap perkembangan moral..............................................7
                             2.1.4 Ciri-ciri perkembangan moral...........................................9
  2.1.5 Faktor yang mempengaruhi perkembangan    moral..............................................................................11
    
2.2 Perkembangan sosial.................................................................11
      2.2.1 Makna perkembangan sosial............................................11
  2.2.2 Bentuk-bentuk tingkah laku sosial..................................12
              2.2.3 Faktor yang mempengaruhi tingkah laku sosial.............................................................................13
              2.2.4 Pengaruh perkambangan sosial terhadap tingkah laku...............................................................................14

BAB III KESIMPULAN......................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

 
  
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Perkembangan yang terjadi pada anak meliputi segala aspek kehidupan yang mereka jalani baik bersifat fisik maupun non fisik. Perkembanmgan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman.
Kesepakatan para ahli menyatakan bahwa :
yang dimaksud dengan perkembangan itu adalah suatu proses perubahan pada seseorang kearah yang lebih maju dan lebih dewasa, naqmun mereka berbeda-beda pendapat tentang bagaimana proses perubahan itu terjadi dalam bentuknya yang hakiki. (Ani Cahyadi, Mubin, 2006 : 21-22).
Beberapa teori perkembangan manusia telah mengungkapkan bahwa manusia telah tumbuh dan berkembang dari masa bayi kemasa dewasa melalui beberapa langkah jenjang. Kehidupan anak dalam menelusuri perkembangnya itu pada dasarnya merupakan kemampuan mereka berinteraksi dengan lingkungan. Pada proses integrasi dan interaksi ini faktor intelektual dan emosional mengambil peranan penting. Proses tersbut merupakan proses sosialisai yang mendudukkan anak-anak sebagai insan yang yang secara aktif melakukan proses sosialisasi. Menyikapi perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat diperlukan adanya pegangan atau pedoman dalam menghadapi hal tersebut,agar tidak terombang-ambing dalam masalah globalisasi.
Dan disilah diperlukannya moral sebagai acuan atau pedoman dalam menyaring informasi yang ada,moral akan membuat seseorang menjadi mampu untuk bersikap bijaksana dalam menyikapi kehidupan yang terus berkembang.





1.2  Rumusan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah di dalam makalah ini adalah :
1.      Mengetahui pengertian moral.
2.      Mengetahui pengertian perkembangan moral.
3.      Mengetahui tahap-tahap perkembangan moral.
4.      Dapat mengidentifikasi ciri-ciri perkembangan moral anak usia dini
5.      Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi moral anak usia dini.
6.      Mengetahui makna perkembangan sosial anak.
7.      Mengetahui  bentuk – bentuk tingkah laku sosial pada anak.
8.      Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak.
9.      Mengetahui pengaruh perkembangan sosial anak terhadap tingkah laku anak.

1.3              Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui makna perkembangan sosial anak; mengetahui bentuk-bentuk perkembangan sosial anak; mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak dan pengaruh perkembangan sosial anak terhadap tingkah laku anak. Untuk memahai hal-hal yang berkaitan  dengan moral  anak usia dini.


  


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PERKEMBANGAN MORAL
2.1.1  Pengertian
Istilah Moral berasal dari bahasa Latin. Bentuk tunggal kata ‘moral’ yaitu moral sedangkan bentuk jamaknya yaitu mores yang masing-masing mempunyai arti yang sama yaitu kebiasaan, adat.
Moralitas’ (dari kata sifat Latin moralis) mempunyai arti yang pada dasarnya sama dengan ‘moral’, hanya ada nada lebih abstrak. Berbicara tentang “moralitas suatu perbuatan”, artinya segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya perbuatan tersebut. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk. 

Moral menurut para ahli:
·         Menurut Immanuel Kant, moralitas adalah hal kenyakinan dan sikap batin dan bukan hal sekedar penyesuaian dengan aturan dari luar, entah itu aturan hukum negara, agama atau adat-istiadat.
·         Menurut websters new world dictionary (1981) moral yaitu sesuatu ayng berkaitan dengan kemampuan menentukan benar salah dan baik buruknya suatu tingkahlaku.
·         Munurut hari cahyono (1995) moral adalah adanya kesesuaian  dengan ukuran baik buruknya suatu tingkah laku yang telah diterimanya.
·         Santrock dan yusan (1977) mengemukakan bahwa moral adalahkebiasaan atau aturan yang harus dipatuhi seseorang dalam berintegrasi dengan orang lain.

Adapun pengertian moral dalam kamus filsafat dapat dijabarkan sebagai berikut:
·         Menyangkut kegiatan-kegiatan yang dipandang baik atau buruk, benar atau salah, tepat atau tidak tepat.
·         Sesuai dengan kaidah-kaidah yang diterima, menyangkut apa yang dianggap benar, baik, adil dan pantas.
·         Memiliki:
o   Kemampuan untuk diarahkan oleh (dipengaruhi oleh) keinsyafan benar atau salah.
o   Kemampuan untuk mengarahkan (mempengaruhi) orang lain sesuai dengan kaidah-kaidah perilaku nilai benar dan salah.
·         Menyangkut cara seseorang bertingkah laku dalam berhubungan dengan orang lain.

2.1.2 PENGERTIAN PERKEMBANGAN MORAL
·         Perkembangan moral menurut teori belajar sosial.
Menurut teori ini perkembangan moral merupakan proses yang dipelajari selama proses interaksi sosial perseorangan dengan orang lain.
Remaja akan berkembang moral dan baik apabila dalam sejarah kehidupan ia dapat meniru orang lain dilingkungannya.
·         Perkembangan moral menurut teori kognitif.
Jean Piaget menekankan bahwa perrkembangan kognitif erat kaitanya dengan perkembangan moral remaja tergantung dengan perkembangan konitif.

Perkembangan moral pada anak mengikuti prinsuip-prinsip :
ü  Konvergensi
Menurut prinsip ini moral tidak semata-matabersifat naliru sebagian hasil ditentukan dan bawaan lahir sejak anak itu dilahirkan.
ü  Tompo perkembangan
Perkembangan moral pada anak mempunyai kecepatan dan tempo yang berbea-beda baik dari segi usia maupun kelamin.
ü  Rekapitulasi
Moral anak berkembang dan dikembangkan oleh suatu mekanisme sosial sebagai upaya melanjutkan nilai-nilai, norma, dan aturan kehidiapan masa lalu ke  masa depan.
ü  Bertahan dan mengembangkan diri.
Dorongan untuk mempertahankan diri adalah kekutan dari dalam manusia untuk dapat mengembangkan kehidupannya sebagai species manusia. Dorongan ini akan terlihat dalam hasrat untuk mengenal lingkungan bermain, belajar, mengelola lingkungan, mengembangkan iptek.
ü  Perkembangan bertahap, menyeluruh dan berkelanjutan.
Bertahap yaitu perkembangan kesadaran moral pada anak mengikuti tahapan yang teratur dan tidak langsung mencapai tahap yang tertinggi tanpa melalui tahap sebelumnya.
Menyeluruh yaitu kesadaran moral berkembang sejalan dengan perkembangan aspek-aspek fisik motorik, kecerdasar, emosional, bahasa sosial,bahasa dan spiritual.




2.1.3 TAHAP PERKEMBANGAN MORAL

Ø  Berorientasi pada kepatuhan dan hukuman
Anak menunjukan kepatuhan kepada orang dewasa untuk menghindari hukuman dan melihat moralitas suatu tindakan berdasarkan akibat fisiknya.
Ø  Berorientasi pada kepuasan dan tujuan sendiri
Anak berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan telah mengerti perlunya melakukan hubungan timbal balik dan berbagi dengan orang lain, namun masih bersifat manipulatif, lebih karena kepentingan sendiri (misalkan untuk mendapatkan hadiah atau pujian), bukan karena perasaan keadilan atau simpati yang sebenarnya.
Ø  Tahap orientasi instrumen
Dalam tahap ini tindakan yang benar dibatasi sebagai tindakan yang mampu memberikan kepuasan terhadap kebetuhan-kebutuhannya  dalam beberapa hal adalah kebutuhan pada oarng lain.
Ø  Tahap orientasi hukum aturan
Seseorang anak senantiasa mengarahkan kepada otoritas pemenuhan aturan-aturan dan sekaligus upaya pemeliharaan tata tertib soial.
Ø  Tahap Otoritas dan moralitas sesuai sistem sosial
Anak yakin bahwa bila kelompok sosial menerima peraturan yang sesuai dengan kelompok, maka mereka berbuat harus sesuai aturan tersebut agar terhindar dari kecaman sosial. Anak sudah mampu menyesuaikan diri. Tidak saja dengan standar orang lain tetapi juga dengan tuntutan sosial. Pada tahap ini, pertimbangan-pertimbangan moral yang dilakukan anak didasarkan atas pemahaman terhadap peraturan, hokum, keadilan dan kewajiban yang ditetapkan oleh sosial.

2.1.4 Ciri-ciri perkembangan moral anak usia dini
Jean piaget mengamati ciri-ciri perkembangan moral anak usia dini sebagai berikit:
·         Anak usia dua tahun mereka bermain tidak dengan anjuran yang dikendalikan aktifitas mereka (aktifitas motorik) tidak ada kesadaran yang mengatur penggunaan permainan.
·         Anak 2-6 tahun mulai secara berangsur-angsur kesadaran akan peraturan. Akan tetai dia menganggap akan peraturan itu tidak suci, tidak dapat diganggu gugat, pelaksanaan peraturannya bersifat egosentris artinya dia hanya menirukan apa yang dia lihat.
·         Anak usia 7-10 tahun mulailah anak beralih dari kesenangan psikomotor menuju pada tingkat kesadaran adanya kerangka aturan yang disepakati.
·         Anak usia 11-12 tahun anak berkembangmenuju pada kemampuan berfikir abstrak dimana pada saat itu dirasakan pentingnya aturan. Tindakan ada hal yang kecil polos dan perhatian yang mungkin dapat mempengaruhi permainana mereka.

Adapun ciri-ciri lain dari perkembangan moral anak usia dini diantaranya:
Ø  Mampu merasakan kasih sayang.
Ø  Menuri sikap,nilai dan prilaku orang lain.
Ø  Menghargai,memberikan, dan menerima.
Ø  Mencoba memahami orang lain dilingkungan sekitar.
Ø  Anak mulai mengenal sopan santun.
Ø  Anak mengenal dan mempraktekan aturan sekolah.
Ø  Anak mulai mengenal otoritas seperti anak mau diperintah.
Ø  Anak memahami aturan, norma, da etika, seperti berdoa sebelum makan

2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Moral

v  Orang tua dan guru sebagai model.
Setiap anak menjadikan orangtua sebagai contoh teladan hidupnya, aspek tingkahlaku orangtua dan guru dipandukan atau diuji dengan kenyataan yang berbeda dilingkunagn sehingga terjadilah identifikasi analitik yang hasilnya tingkahlaku yang diperoleh pada saat identifikasi.seorang anak meniru tinkahlaku orangtua nta dilihat dari : keseluruhan tingkahlaku, motivasi, aspirasi.
v  Perubahan dalam lingkungan
Perubahan dan kemajuan dalam berbagai bidang membawa pergeseran nilai moral serta sikap warga masyarakat ditengah perubahan dapat terjadi kemajuan/kemrosotan moral. Perbedaan perilaku moral individu sebagian adalah dampak pengalaman dan pelajaran dari lingkungan nilai masyarakatnya. Lingkungan memberi ganjaran dan hukuman. Ini memacu proses belajar dan perkembangan moral secara berkondisi.
v  Struktur kepribadian
Psiko analisa (freud) menggambarkan perkembangan kepribadian termasuk moral. Dimulai ndengan sistem ID, selaku aspek biologis yang irasional dan tak disadari. Diikuti aspek psikologis yaitu subsistemego yang rasional dan sadar. Kemudian pembentukan superego sebagai aspek sosial yang berisi sistem nilai dan moral masyarakat.

Ada sejumlah faktor penting yang mempengaruhi perkembangan moral anak.
·         Peran hati nurani atau kemampuan untuk mengetahui apa yang benar dan salah apabila anak dihadapkan pada situasi yang memerlukan pengambilan keputusan atas tindakan yang harus dilakukan.
·         Peran rasa bersalah dan rasa malu apabila bersikap dan berperilaku tidak seperti yang diharapkan dan melanggar aturan.
·         Peran interaksi sosial dalam memberik kesepakatan pada anak untuk mempelajari dan menerapkan standart perilaku yang disetujui masyarakat, keluarga, sekolah, dan dalam pergaulan dengan orang lain.


2.2 PERKEMBANGAN  SOSIAL
2.2.1 Makna Perkembangan Sosial Anak
Syamsu Yusuf (2007) menyatakan bahwa Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagao proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi ; meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama.
Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya. Kebutuhan berinteraksi dengan orang lain telah dirsakan sejak usia enam bulan, disaat itu mereka telah mampu mengenal manusia lain, terutama ibu dan anggota keluarganya. Anak mulai mampu membedakan arti senyum dan perilaku sosial lain, seperti marah (tidak senang mendengar suara keras) dan kasih sayang. Sunarto dan Hartono (1999) menyatakan bahwa:
Hubungan sosial (sosialisasi) merupakan hubungan antar manusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial mulai dari tingkat sederhana dan terbatas, yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa dan bertambah umur, kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan demikian tingkat hubungan sosial juga berkembang amat kompleks.
Dari kutipan diatas dapatlah dimengerti bahwa semamin bertambah usia anak maka semakin kompleks perkembangan sosialnya, dalam arti mereka semakin membutuhkan orang lain. Tidak dipungkiri lagi bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan mampu hidup sendiri, mereka butuh interaksi dengan manusia lainnya, interaksi sosial merupakan kebutuhan kodrati yang dimiliki oleh manusia.

2.2.2 Bentuk – Bentuk Tingkah laku Sosial
                        Dalam perkembangan menuju kematangan sosial, anak mewujudkan dalam bentuk-bentuk interkasi sosial diantarannya:
  1. Pembangkangan (Negativisme)
            Bentuk tingkah laku melawan. Tingkah laku ini terjadi sebagai reaksi terhadap penerapan disiplin atau tuntutan orang tua atau lingkungan yang tidak sesuai dengan kehendak anak. Tingkah laku ini mulai muncul pada usia 18 bulan dan mencapai puncaknya pada usia tiga tahun dan mulai menurun pada usia empat hingga enam tahun.
            Sikap orang tua terhadap anak seyogyanya tidak memandang pertanda mereka anak yang nakal, keras kepala, tolol atau sebutan negatif lainnya, sebaiknya orang tua mau memahami sebagai proses perkembangan anak dari sikap dependent menuju kearah independen.
  1. Agresi (Agression)
            Yaitu perilaku menyerang balik secara fisik (nonverbal) maupun kata-kata (verbal). Agresi merupakan salah bentuk reaksi terhadap rasa frustasi (rasa kecewa karena tidak terpenuhi kebutuhan atau keinginannya). Biasanya bentuk ini diwujudkan dengan menyerang seperti; mencubit, menggigit, menendang dan lain sebagainya.
            Sebaiknya orang tua berusaha mereduksi, mengurangi agresifitas anak dengan cara mengalihkan perhatian atau keinginan anak. Jika orang tua menghukum anak yang agresif maka egretifitas anak akan semakin memingkat.
  1. Berselisih (Bertengkar)
            Sikap ini terjadi jika anak merasa tersinggung atau terganggu oleh sikap atau perilaku anak lain.
  1. Menggoda (Teasing)
            Menggoda merupakan bentuk lain dari sikap agresif, menggoda merupakan serangan mental terhadap orang lain dalam bentuk verbal (kata-kata ejekan atau cemoohan) yang menimbulkan marah pada orang yang digodanya.
  1. Persaingan (Rivaly)
            Yaitu keinginan untuk melebihi orang lain dan selalu didorong oleh orang lain. Sikap ini mulai terlihat pada usia empat tahun, yaitu persaingan prestice dan pada usia enam tahun semangat bersaing ini akan semakin baik.
  1. Kerja sama (Cooperation)
            Yaitu sikap mau bekerja sama dengan orang lain. Sikap ini mulai nampak pada usia tiga tahun atau awal empat tahun, pada usia enam hingga tujuh tahun sikap ini semakin berkembang dengan baik.
  1. Tingkah laku berkuasa (Ascendant behavior)
            Yaitu tingkah laku untuk menguasai situasi sosial, mendominasi atau bersikap bossiness. Wujud dari sikap ini adalah; memaksa, meminta, menyuruh, mengancam dan sebagainya.
  1. Mementingkan diri sendiri (Selffishness)
            Yaitu sikap egosentris dalam memenuhi interest atau keinginannya
  1. Simpati (Sympaty)
            Yaitu sikap emosional yang mendorong individu untuk menaruh perhatian terhadap orang lain mau mendekati atau bekerjasama dengan dirinya.

2.2.3 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Anak
         Perkembangan sosial anak dipengaruhi beberapa faktor yaitu :
1.      Keluarga
         Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga, pola pergaulan, etika berinteraksi dengan orang lain banyak ditentukan oleh keluarga.
2.      Kematangan
         Untuk dapat bersosilisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik dan psikis sehingga mampu mempertimbangkan proses sosial, memberi dan menerima nasehat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional, disamping itu kematangan dalam berbahasa juga sangat menentukan.
3.      Status Sosial Ekonomi
         Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi keluarga dalam masyarakat. Perilaku anak akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya.


4.      Pendidikan
         Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, anak memberikan warna kehidupan sosial anak didalam masyarakat dan kehidupan mereka dimasa yang akan datang.
5.      Kapasitas Mental : Emosi dan Intelegensi
         Kemampuan berfikir dapat banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Perkembangan emosi perpengaruh sekali terhadap perkembangan sosial anak. Anak yang berkemampuan intelek tinggi akan berkemampuan berbahasa dengan baik. Oleh karena itu jika perkembangan ketiganya seimbang maka akan sangat menentukan keberhasilan perkembangan sosial anak.

2.2.4 Pengaruh Perkembangan Sosial terhadap Tingkah Laku
Dalam perkembangan sosial anak, mereka dapat memikirkan dirinya dan orang lain. Pemikiran itu terwujud dalam refleksi diri, yang sering mengarah kepenilaian diri dan kritik dari hasil pergaulannya dengan orang lain. Hasil pemikiran dirinya tidak akan diketahui oleh orang lain, bahkan sering ada yang menyembunyikannya atau merahasiakannya.
Pikiran anak sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain, termasuk kepada orang tuanya. Kemampuan abstraksi anak sering menimbulkan kemampuan mempersalahkan kenyataan dan peristiwa-peristiwa dengan keadaan bagaimana yang semstinya menurut alam pikirannya.
Disamping itu pengaruh egoisentris sering terlihat, diantaranya berupa:
1.      Cita-cita dan idealism yangbaik, terlalu menitik beratkan pikiran sendiri, tanpa memikirkan akibat labih jauh dan tanpa memperhitungkan kesulitan praktis yang mungkin menyebabkan tidak berhasilnya menyelesaikan persoalan.
2.      Kemampuan berfikir dengan pendapat sendiri, belum disertai pendapat orang lain daalm penilaiannya.
Melalui banyak pengalaman dan penghayatan kenyataan serta dalam menghadapi pendapat orang lain, maka sikap ego semakin berkurang dan diakhir masa remaja sudah sangat kecil rasa egonya sehingga mereka dapat bergaul dengan baik.

BAB III
KESIMPULAN

  1. Istilah Moral berasal dari bahasa Latin. Bentuk tunggal kata ‘moral’ yaitu mos sedangkan bentuk jamaknya yaitu mores yang masing-masing mempunyai arti yang sama yaitu kebiasaan, adat.
  2. Perkembangan moral menurutteori belajar social
Menurut teori ini perkembangan moral merupakan proses yang dipelajari selama proses interaksi sosial perseorangan dengan orang lain.Remaja akan berkembang moral dan baik apabila dalam sejarah kehidupan ia dapat meniru orang lain dilingkungannya.
  1. Perkembangan moral menurut teori kognitif
Jean Piaget menekankan bahwa perrkembangan kognitif erat kaitanya dengan perkembangan moral remaja tergantung dengan perkembangan kognitif.
  1. Tahap-tahap perkembangan moral
Ø  Berorientasi pada kepatuhan dan hukuman.
Ø  Berorientasi pada kepuasan dan tujuan sendiri.
Ø  Tahap orientasi instrumen.
  1. Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya. Perkembangan sosial individu dimulai sejak anak usia 18 bulan.
  2. Faktor lingkungan keluarga merupakan faktor yang paling mempengaruhi perkembangan sosial anak, semakin bagus tata cara keluarga, maka perkembangan sosial anak juga semakin bagus. Perkembangan sosial juga sangat mempengaruhi kepribadian anak, anak yang mempunyai daya intelegensi yang tinggi, perkembangan sosial yang baik pada umumnya memiliki kepribadian yang baik.

DAFTAR PUSTAKA


Cahyani Ani. Mubin, Psikologi perkembangan; cet I (Quantum Teaching, Ciputat Press     Group, 2006).

Hurlock B Elizabeth, Developmental Psikologi; Mc Grow Hill, Inc, 1980, Alih Bahasa,
Istiwidayanti dan suedjarwo, Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta, Erlangga, tt.
LN Yusuf Syamsu; Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nurihsan Juntika, 2007, Buku Materi Pokok Perkembangan Peserta didik , Bandung; Sekolah Pasca Sarjana (UPI)

Santrock, John W, Life-Span Development, WM, C Brown Comunication, Inc, 1995, Alih bahasa

Achmad Chusairi, S.PSI, Perkembangan Masa Hidup Jilid I, Jakarta, Erlangga, 2002.
Suryabrata Sumadi, Psikologi Pendidikan; (PT Raja Grafindo, : 2004).

DOWNLOAD 14 BUKU SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013 TERBARU

Hallo Sobat semua…. Selamat datang di Blog Abang . Kali ini postingan Abang adalah membagikan Buku Kurikulum 2013 Untuk SMA Kelas 12 y...