Asal Medan Magnet Bumi
William gilbert adalah orang
yang pertama kali berani mengatakan bahwa bumi kita ini terdiri dari magnet
yang sangat besar, kutub dari magnet bumi tidak tepat berada di kutub selatsan
bumi. Demikian juga dengan kutub selatan magnet bumi tidak tepat berada di
kutub utara bumi. Arah dari kutub-kutub magnet ini dapat diketahui dengan
menggunakan sebuah kompas. Kutub utara kompas selalu menunjukkan arah kutub
selatan magnet bumi.
Sudut
simpang kutub utara magnet bumi dengan garis meridian (garis yang menghubungkan
kedua kutub bubmi) dinamakan sudut deklinasi magnet. Sudut ini besarya 11,5o.
Pengetahuan
tentang magnet bumi sangat penting untuk pelayaran dan untuk komunikasi masa
mendatang. Itulah sebabnya orang mempelajar magnet bumi ini dengan serius. Satu
hal penting yang masih dalam penyelidikan adalah tentang asal magnet bumi.
Sampai sekarang belum ditemukan teori lengkap yang dapat enerangkan terjadinya
magnet bumi.
Dahulu orang menyangka magnet bumi berasal dari magnet
permanen yang besar sekali dan tertanam dalam tanah. Tapi hal ini tidak mungkin
karena suhu di dalam bumi sangat tinggi. Pada suhu tinggi semua material di
dalam bumi akan kehilangan sifat magnetiknya.
Sekarang
walaupun belum sempurna, orang banyak menerima teori dynamo untuk menerangkan
terjadinya magnet bumi. Menurut teori ini seperti digambarkan pada gambar di
atas, bumi terdiri atas inti padat yang dikelilingo oleh batuan cair. Di atas
batuan cair ini terdapat lagi batuan padat. Ketika bumi berotaasi (berputar
pada sumbunya) partikel-partikel bermuatan yang terdapat pada batuan cair ini
bergerak sehingga menimbulkan arus listrik. Arus listrik ini akan menimbulkan
medan magnetic bumi. Semakin cepat bumi berotasi semakin besar arus yang timbul
sehingga semakin besar medan magnetic yang ditimbulkan.
Teori ini ditopang oleh kenyataan bahwa planet-planet atau benda angkasa yang gerak rotasinya sangat cepat mempunyai medan megnetik yang sangat besar misalnya planet Yupiter yang berputar sangat cepat (periode rotasinya hanya 10 jam) mempunyai medan magetik sangat kuat. Sebaliknya bulan yang periode rotasinya 27 hari mempunyai medan magnetic sangat kecil.
Teori ini ditopang oleh kenyataan bahwa planet-planet atau benda angkasa yang gerak rotasinya sangat cepat mempunyai medan megnetik yang sangat besar misalnya planet Yupiter yang berputar sangat cepat (periode rotasinya hanya 10 jam) mempunyai medan magetik sangat kuat. Sebaliknya bulan yang periode rotasinya 27 hari mempunyai medan magnetic sangat kecil.
Teori lain yang cukup beralasan adalah dengan
menganggap bahwa sumber magnet bumi adalah panas yang berasaldari inti bum.
Inti bumi sangat panas sekali. Inti ii akan memanaskan batuan cairan di atasnya
seperti air dipanaskan di atas kompor. Ketika dipanaskan, pada cairan ini
terjadi konveksi. Cairan yang panas ke atas dan cairan yang dingin ke bawah.
Akibat gerakan konveksi ini ion-ion dalam cairan panas ini akan menimbulkan
medan magnetic.
Kedua teori di atas telah digunakan untuk menerangkan
medan magnetic bumi sekitar permukaan bumi.
Untuk tempat yang lebih tinggi medan magneti bumi
diperkirakan berasal dari listrik atmosfer atau angin matahari. Listrik
atmosfer merupakan ion-ion yang ada di atmosfer. Ion-ion ini terbentuk akiibat
proses ionisasi atom-atom atmosfer oleh sinar ultraviolet dan sinar X dari
matahari. Sedangkan angin matahari adalah pancaran partikel-partikel bermuatan
dari matahari. Partikel-partikel bermuatan dari listrik atmosfer maupun angin
matahari akan menimbulkan arus listrik ketika bergerak (baik yang bergerak kea
rah bumi maupun yang tertiup angin). Arus yang ditimbulkan ini akan menyebabkan
terjadinya medan megnetik.
Gambar di bawah melukiskan medan magnetic bumi yang
jauh sekali dari bumi (bumi dilukiskan sebagai bulatan kecil). Angin matahari
datang dari kiri. Medan magnet ini akan terasa pada jarak ribuan kilometer dari
bumi.
Sekian, Semoga Bermanfaat
http://pakgurufisika.blogspot.co.id/2015/11/asal-medan-magnet-bumi.html
No comments:
Post a Comment