Bagaimana Lautan Terbentuk ?
Permukaan bumi sebagian besar
terdiri atas lautan atau samudera. Samudera ini merupakan habitat dari berbagai
makhluk hidup, bahkan mungkin ada makhluk hidup air yang belum diketahui oleh
manusia karena saking luasnya dan belum banyak dijamah.
Samudera atau laut juga merupakan sumber daya yang
penting. Pemanfaatan laut sebagai pariwisata, sumber energi listrik tenaga
pasang surut, sumber garam. Bahkan dapat dikatakan samudera atau laut merupakan
salah satu komponen penting “Mesin kalor” bumi. Sifatnya yang tidak
mudah berubah suhunya daripada daratan membuat energi panas dari matahari
diubah menjadi energi kinetik berupa angin. Adanya angin di bumi salah satunya
dikarenakan adanya lautan.
Lalu pernahkan anda berfikir bagaimana laut di bumi
dapat terbentuk?
Menurut
salah satu teori terbentuknya lautan adalah sebagai berikut,
Pada zaman dahulu bumi masih kosong dan hanya terdiri atas batu-batuan. Dalam sistem tata surya kita pada waktu itu masih terdapat planet-planet kecil (banyak yang berukuran 1/1000 kali bumi). Planet-planet kecil ini menghantam bumi sehingga terjadi kawah-kawah raksasa dan berton-ton bahan terlempar.
Pada zaman dahulu bumi masih kosong dan hanya terdiri atas batu-batuan. Dalam sistem tata surya kita pada waktu itu masih terdapat planet-planet kecil (banyak yang berukuran 1/1000 kali bumi). Planet-planet kecil ini menghantam bumi sehingga terjadi kawah-kawah raksasa dan berton-ton bahan terlempar.
Pada saat
benturan terjadi, impuls yang diberikan planet kecil tersebut sangat besar dan
mampu melelehkan batuan sebagian batuan yang ada di bumi serta gas-gas yang
terkurung di dalam bumi terlepas. Gas-gas ini membentuk selimut yang
menyelubungi bumi dan menghalangi panas yang akan keluar dari bumi. Benturan
yang terus menerus menyebabkan selimut gas ini membentuk semacam atmosfer
tipis. akibat panas yang tertahan oleh lapisan gas ini, suhu bumi semakin
tinggi, apalagi ditambah dengan benturan oleh planet-planet kecil. Suhu yang
tinggi ini akan menyebabkan permukaan bumi mencair dan suhu bumi terus naik sampai
seluruh permukaan bumi tertutup lava. Akibat gravitasi bumi unsur-unsur logam
berat seperti besi dan nikel akan tenggelam dalam lava ini dan berada di dalam
bumi .
Suhu panas
dipermukaan bumi menyebabkan gas yang berada di dekat permukaan bumi lebih
panas daripada gas yang berada jauh di atas permukaan bumi. karena massa jens
gas panas lebih kecil dibandingkan dengan gas dingin yang berada di atasnya
maka gas panas ini akan naik dan gas dingin akan turun. Karena suhu diluar
angkasa sangat dingin maka gas panas yang ke atas tersebut menjadi dingin
sebaliknya gas dingin yang turun ke permukaan bumi tersebut menjadi panas maka
gas panas dan dingin tersebut akan bertukar kembali dan terjadilah proses
konveksi. Proses ini berlangsung terus dan mendinginkan permukaan planet,
sehingga terjadi lapisan tipis kerak bumi yang ditebari gunung-gunung api.
Proses pendingnan terus menerus ini akan menyebabkan atmosfer bumi menjadi
lebih dingin. Akibatnya lama kelamaan terjadilah proses pengembunan pada gas
atmosfer tersebut dan turunlah hujan lebat. Awan badai berlangsung
bertahun-tahun dan mulailah terbentuk lautan.
Setelah berpuluh-puluh juta tahun, hujan lambat laun
berhenti dan awan menipis sehingga sinar matahari dapat mencapai permukaan
planet. Akhirnya selama berabad-abad, letusan gunug berapi bawah laut serta
gerakan lempeng-lempeng tektonik menyebabkan terjadinya palung laut dan samudera
seperti sekarang ini.
Sekian , semoga bermanfaat.
Referensi : Yohanes surya. Olimpiade fisika.
No comments:
Post a Comment