Bagaimanakah Ukuran Hewan Bila Berubah Menjadi Raksasa (Analisis Dimensi
Fisika) ?
Masih ingatkah anda dengan materi tentang bangun yang sebanding?
Seperti segitiga-segitiga
yang sebanding, segiempat yang
sebanding dan bangun-bangun lain yang sebanding?
Dua bangun geometris yang sebanding adalah dua buah
bangun yang memiliki perbandingan sisi yang sama, contohnya persegi panjang
dengan ukuran 1 x 2 meter sebanding dengan persegi panjang dengan ukuran 2 x 4
meter. Dengan kata lain dua buah persegi panjang tersebut memiliki perbandingan
yang sama yaitu 2/1 = 4/2 = 2.
Namun apakah kesebandingan tersebut juga berlaku pada
makhluk hidup? Jika kita memiliki foto hewan, katakanlah semut, kemudia foto
tersebut dengan menggunakan aplikasi computer ukuran panjang dan lebar foto
diperbesar dua kali (otomatis foto semut juga diperbesar dua kali), apakah semut dengan ukuran seperti itu dapat
eksis?
Ingatlah bahwa makhluk hidup itu lebih kompleks bila
dibandingkan dengan sebuah bangun datar maupun bangun ruang. Makhluk hidup
memiliki banyak unsur atau secara fisika disebut dengan dimensi, antara lain
massa, berat, volume, dan makhluk hidup juga memiliki kekuatan (gaya).
Untuk membuat kesebandingan makhluk hidup yang sejenis
maka diperlukan analisis dimensi dalam fisika. Masih ingatkah anda dengan
materi dimensi dan besaran?
Ya, itu adalah materi paling awal yang diajarkan pada jenjang SMA.
Dengan materi yang mungkin dapat dikatakan sepele dapat digunakan untuk menganalisis ukuran makhluk hidup jika menjadi raksasa. Metode ini juga disebut dengan hukum skala dan dipelajari oleh Galileo didalam bukunya “Dialogue Concerning Two New Science”. Disini mungkin akan ada sedikit penjelasan secara matematis. Tapi tidak usah kawatir karena operasi matematisnya tidak terlalu rumit.
Ya, itu adalah materi paling awal yang diajarkan pada jenjang SMA.
Dengan materi yang mungkin dapat dikatakan sepele dapat digunakan untuk menganalisis ukuran makhluk hidup jika menjadi raksasa. Metode ini juga disebut dengan hukum skala dan dipelajari oleh Galileo didalam bukunya “Dialogue Concerning Two New Science”. Disini mungkin akan ada sedikit penjelasan secara matematis. Tapi tidak usah kawatir karena operasi matematisnya tidak terlalu rumit.
Kita tahu bahwa berat tubuh makhluk hidup ditopang
oleh tulang. Sebuah tulang makhluk hidup seperti gambar diatas, memiliki
diameter d. sedangkan
kekuatan/gaya pada sebuah benda sebanding dengan luas penampangnya. Dan luas
penampang sebanding dengan d2
, sehingga :
Gaya (F) = c1 d2
Dimana c1
adalah tetapan yang bergantung pada karakteristik benda atau tulang makhluk
hidup. Dan nilai c1
tidak akan berubah walau ukuran tulang berubah.
Gaya ini harus dapat menopang berat badan makhluk hidup tersebut. Berat badan sendiri sebanding dengan massanya. Dan massa badan sebanding dengan volume badan. Kemudian panjang tulang tersebut kita simbolkan dengan huruf “L” dan volume sebuah kubus adalah sebanding dengan L3 , sehingga
Gaya ini harus dapat menopang berat badan makhluk hidup tersebut. Berat badan sendiri sebanding dengan massanya. Dan massa badan sebanding dengan volume badan. Kemudian panjang tulang tersebut kita simbolkan dengan huruf “L” dan volume sebuah kubus adalah sebanding dengan L3 , sehingga
Massa (m) = c2 L3
Dengan mengkombinasikan ketiga persamaan diatas
c1 d2 =
c3 m = c2 c3 L3
C = L3/b2, dimana C = c1/c2c3
C bernilai
konstan, C menunjukkan
karakteristik struktur internal makhluk hidup, dan tidak bergantung pada
ukurannya.
Apa yang terjadi jika mengubah ukuran panjang L dengan faktor k ?
maka diameter tulang d harus berubah dengan faktor k’ untuk mengkompensasi perubahan panjang L.
secara matematis jika kita mengubah L menjadi k x L , maka b berubah menjadi k’ x b. sedangkan rasio antara L3/b2 haruslah konstan. Maka L3/b2 = k3 /k’2 , atau k’ = k3/2 . maka seandainya panjang tulang makhluk hidup menjadi 4 kali , maka diameter tulang haruslah 43/2 = 8 kali.
maka diameter tulang d harus berubah dengan faktor k’ untuk mengkompensasi perubahan panjang L.
secara matematis jika kita mengubah L menjadi k x L , maka b berubah menjadi k’ x b. sedangkan rasio antara L3/b2 haruslah konstan. Maka L3/b2 = k3 /k’2 , atau k’ = k3/2 . maka seandainya panjang tulang makhluk hidup menjadi 4 kali , maka diameter tulang haruslah 43/2 = 8 kali.
Maka hewan raksasa seharusnya tidak akan memiliki
proporsi tubuh yang sama dengan proporsi hewan aslinya atau model skala
kecilnya.
Semut raksasa diatas yang terdapat pada film 1950an
memiliki proporsi tubuh sama dengan semut normal. Menurut analisis dimensi atau
metode skala galileo membuktikan bahwa makhluk seperti itu tidak mungkin ada,
karena struktur tubuhnya tidak mungkin dapat menopang berat tubuhnya.
Sekian, semoga bermanfaat
Jika ada
pertanyaan, silahkan tanyakan di kolom komentar
Referensi : FISIKA fishbane
No comments:
Post a Comment