Burung Merak dan Kolibri, Bukti Keindahan Fisika
"Ilmuwan tidak mempelajari alam karena
manfaatnya, ia mempelajarinya karena ia menyukainya, dan ia menyukainya karena
keindahannya. Jika Alam tidak indah, maka alam tidak patut untuk dipelajari,
jika alam tidak patut dipelajari, maka kehidupan menjadi tidak patut
dijalani".
Mungkin diantara kalian ada yang mempunyai pertanyaan
yang sama dengan saya,
Fisika, Indahnya ada dibagian mana coba?
Itung-itungannya bikin pusing kepala, Rumus-rumusnya
aja banyaknya minta ampun, lihat simbol diferensial aja udah bikin horor, haha,
Namun jika kita melihat Burung merak dan Burung
Kolibri, tidak akan ada yang menyangkal akan keeksotisan burung satu ini.
warna bulunya yang indah dan berwarna warni, bahkan Sri khrisna memakai Bulu
Burung Merak ini dikepalanya (Coba kalian nonton Kartun "little
khrisna" kalau belum tahu ).
Ternyata keindahan bulu merak ini konsekuensi dari
fenomena fisika juga lho ..
Hmmm........apa ya keindahan Bulu Burung Merak dan Kolibri masih ada hubungannya dengan Ilmu Fisika, ??
Warna-warna bulu seekor Burung kolibri tidak
disebabkan oleh pigmen. Sifat Iridensi permainan warna yang menciptakan
warna-warna yang cemerlang yang sering terlihat dibagian leher dan perutnya
disebabkan olek suatu Efek Interferensi. Interferensi ini disebabkan
struktur-struktur dalam bulunya. warna-warnanya akan berubah menurut sudut pandang
pengamatnya. Sama seperti bulu burung kolibri, warna-warna terang dari Bulu
burung merak juga dipengaruhi oleh interferensi.
kedua jenis burung tersebut, struktur-struktur dalam
bulu-bulunya menguraikan dan menggabungkan kembali cahaya tampak sehingga
terjadi interferensi.
Bulu merak yang berwarna-warni seperti yang
ditunjukkan pada gambar diatas, permukaan dari bulu mikroskopiknya terdiri atas
keratin yang menopang sel-sel batang melanin berwarna coklat tuadengan
pola-pola biasa (kuku anda terbuat dari keratin, dan melanin adalah pigmen
gelap yang ada pada pigmen manusia).
sel-sel batang yang mengandung melanin ini terpisah
dengan orde mikrometer, sehingga permukaan bulu ini berfungsi sebagai kisi
difraksi.
Seberkas cahaya monokromatis jika dilewatkan pada kisi
difraksi akan membentuk pola gelap terang. namun jika cahaya polikromatis/putih
melewati kisi difraksi cahaya tersebut akan terurai menjadi berbagai macam
warna.
Konsep difraksi dan interferensi tersebut lantas
digunakan dan diaplikasikan oleh Burung merak dan kolibri dalam
memperindah bulu mereka. warna-warna pada bulu burung tersebut bergantung pada
jarak sel-sel batang melanin, sudut cahaya yang mengenainya. terkadang juga
dapat mengeluarkan berbagai macam warna pada kedua mata kita karena sudut
pandang dari masing-masing mata kiri dan kanan kita juga berbeda.
Bagaimana ??
sudah paham ??
Fisika Indah kan ??
Sekian, Semoga Bermanfaat
Sumber :Serway, Jewet.2010. Fisika untuk sains dan
teknik. Jakarta: Salemba Teknika
No comments:
Post a Comment