Kekuatan Fisika Yang Menakjubkan Dibalik Keindahan Nada
William Shakespeare (sastrawan
Inggris dan juga pengarang novel romeo dan juliet) pernah menulis dalam
puisinya “if music be the food of love, play on” jika musik adalah makanan
cinta, mainkanlah.
Mendengarkan musik dapat membuat jiwa menjadi lebih
hidup. Musik yang indah, yang terdiri atas kombinasi dari nada-nada yang
serasi akan memiliki nilai estetika yang tidak dapat digambarkan dengan
kata-kata, namun hanya dapat dirasakan.
Nada sendiri merupakan suara yang
memiliki frekuensi yang teratur. Tidak hanya alat musik yang dapat menghasilkan
nada, Manusia pun dapat menghasilkan nada. Untuk dapat menghasilkan nada yang
pas, baik itu untuk nada tinggi maupun rendah diperlukan bakat dan latihan yang
konsisten. Umumnya manusia menghasilkan suara pada kisaran frekuensi 100 Hz
sampai 10.000 Hz.
Ternyata,
Dibalik keindahan dari suatu nada-nada tersembunyi kekuatan yang menakjubkan.
Pada film-film barat sering ditayangkan bahwa seorang
penyanyi opera dapat memecahkan gelas anggur karena frekuensi suara yang
dihasilkan cukup tinggi, bahkan kacamata dari seorang penonton pun dapat pecah
karenanya. Efek dramatis ini ternyata tidak hanya terjadi di film. Ternyata hal
itu terjadi juga di dunia nyata.
Pada tahun 2005 seorang penyanyi rock, Jaime Vendera
dapat memecahkan gelas anggur hanya dengan mengeluarkan nada. Nada yang
dihasilkan oleh penyanyi ini memiliki frekuensi yang sama dengan frekuensi
alamiah dari gelas anggur tersebut. frekuensi alamiah ini juga ditentukan oleh
keliling dari gelas anggur. Frekuensi alamiah terendah untuk gelas anggur
adalah frekuensi dimana panjang gelombangnya sama dengan keliling gelas
tersebut. hal ini sama dengan gelombang pada tali yang panjang talinya sama
dengan keliling lingkaran gelas. Untuk lebih jelasnya dapat diilihat ilustrasi
berikut ini.
Jika panjang gelombang minimal sama dengan keliling
gelas anggur maka gelombang tersebut akan berinterferensi konstruktif
(interferensi maksimum) dan semakin memperkuat amplitudonya.
Jika seorang penyanyi dapat mempertahankan frekuensi
tersebut dalam waktu yang relatif lama (tentu saja hal ini tidak mudah kecuali
untuk orang yang profesional) gelas akan bergetar dengan Amplitudo cukup besar.
Jika getarannya melebihi batas elastisitas bahan gelas maka gelas akan pecah.
Sebagai perhitugan kasar, kecepatan bunyi di medium
kaca adalah sekiitar 900 m/s. Sedangkan keliling gelas anggur sekitar 20 cm,
atau panjang gelombang minimal yan diperlukan 20 cm, maka frekuensi nada yang
diperlukan sebesar 4500 Hz. Jika penyanyi dapat menghasilkan nada yang lebih
tinggi lagi dimana keliling gelas dapat menampung kelipatan dari panjang
gelombangnya maka kemungkinan gelas untuk pecah akan lebih tinggi.
Namun jika panjang gelombang yang dihasilkan didalam
gelas adalah bukan bilangan bulat, atau pecahan gelombang semisal 1,5 panjang
gelombang. Gelombang tersebut akan berinterferensi destruktif (interferensi
minimum). Gelombang-gelombang yang terjadi akan saling melemahkan
amplitudonya, atau suara yang dihasilkan terdiri atas banyak frekuensi atau
frekuensi yang dihasilkan tidak konstan. Hal ini juga mempengaruhi interferensi
gelombang yang terjadi pada gelas.
Semoga Bermanfaat.
Referensi : Serway, Raymond A.dan John W. Jewett. (2008). Physics for Scientists and Engineers with modern physics (7th Edition). USA: Thompson Brooks/Cole
No comments:
Post a Comment