SAINS ZAMAN KEGELAPAN
Disusun Oleh :
Kelompok : V
Nama : 1)
DEVI SILPIA (06111011008)
2) FENNY FIKRIYAH RISVA
(06111011021)
3) DESSIANA IRMA
YUANITA (06111011027)
4) PUTRI HANDAYANI (0611101103)
FAKULTAS
KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2011/2012
Latar Belakang lahirnya Zaman Kegelapan (Dark age)
Sejarah Eropa memiliki
bentangan waktu yang panjang dimulai dari zaman paleolithikum ribuan tahun yang
lalu. Secara garis besar, sejarah eropa dibagi menjadi 3 periode, yaitu, Eropa
klasik, Eropa pertengahan, dan Eropa modern. Di sini kita akan membahas tentang
Eropa abad pertengahan pada masa abad kegelapan
Abad pertengahan adalah periode sejarah yang terjadi di daratan Eropa yang ditandai sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat pada abad ke-5 hingga munculnya monarkhi-monakhi nasional, dimulainya penjelajahan samudera, kebangkitan humanisme, serta reformasi Protestan dengan dimulainya renaissance pada tahun 1517.
Abad pertengahan sering diwarnai dengan kesan-kesan yang tidak baik. Hal ini mungkin disebabkan oleh banyaknya kalangan yang memberikan stereotipe kepada abad pertengahan sebagai periode buram sejarah eropa mengingat dominasi kekuatan agama yang begitu besar sehingga menghambat perkembangan ilmu pengetahuan, prinsip-prinsip moralitas yang agung membuat kekuasaan agama menjadi begitu luas dan besar di segala bidang.
Abad pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di eropa. Pada masa ini agama berkembang dan mempengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia, termasuk pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, sains yang telah berkembang di zaman klasik dipinggirkan dan dianggap sebagai ilmu sihir yang mengalihkan perhatian manusia dari pemikiran ketuhanan.
Eropa dilanda Zaman Kegelapan sebelum tiba Zaman Pembaharuan. yang dimaksud Zaman Kelam atau Zaman Kegelapan ialah zaman masyarakat Eropa menghadapi kemunduran intelek dan kemunduran ilmu pengetahuan Menurut Ensikopedia Amerikana, zaman ini berlangsung selama 600 tahun, dan bermula antara zaman kejatuhan Kerajaan Romawi dan berakhir dengan kebangkitan intelektual pada abad ke-15 Masehi.
Gelap juga dianggap sebagai tidak adanya prospek yang jelas bagi masyarakat Eropa, Keadaan ini merupakan wujud kekuasaan agama, yaitu gereja Kristiani yang sangat berpengaruh. Gereja serta para pendeta mengawasi pemikiran masyarakat serta juga politik.
Mereka berpendapat hanya gereja saja yang pantas untuk menentukan kehidupan, pemikiran, politik dan ilmu pengetahuan. Akibatnya kaum cendekiawan yang terdiri daripada ahli-ahli sains merasa mereka ditekan dan dikawal ketat. Pemikiran merekapun ditolak, dan timbul ancaman dari gereja, yaitu siapa yang mengeluarkan teori yang bertentangan dengan pandangan gereja akan ditangkap dan didera, malah ada yang dibunuh.
Abad pertengahan adalah periode sejarah yang terjadi di daratan Eropa yang ditandai sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat pada abad ke-5 hingga munculnya monarkhi-monakhi nasional, dimulainya penjelajahan samudera, kebangkitan humanisme, serta reformasi Protestan dengan dimulainya renaissance pada tahun 1517.
Abad pertengahan sering diwarnai dengan kesan-kesan yang tidak baik. Hal ini mungkin disebabkan oleh banyaknya kalangan yang memberikan stereotipe kepada abad pertengahan sebagai periode buram sejarah eropa mengingat dominasi kekuatan agama yang begitu besar sehingga menghambat perkembangan ilmu pengetahuan, prinsip-prinsip moralitas yang agung membuat kekuasaan agama menjadi begitu luas dan besar di segala bidang.
Abad pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di eropa. Pada masa ini agama berkembang dan mempengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia, termasuk pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, sains yang telah berkembang di zaman klasik dipinggirkan dan dianggap sebagai ilmu sihir yang mengalihkan perhatian manusia dari pemikiran ketuhanan.
Eropa dilanda Zaman Kegelapan sebelum tiba Zaman Pembaharuan. yang dimaksud Zaman Kelam atau Zaman Kegelapan ialah zaman masyarakat Eropa menghadapi kemunduran intelek dan kemunduran ilmu pengetahuan Menurut Ensikopedia Amerikana, zaman ini berlangsung selama 600 tahun, dan bermula antara zaman kejatuhan Kerajaan Romawi dan berakhir dengan kebangkitan intelektual pada abad ke-15 Masehi.
Gelap juga dianggap sebagai tidak adanya prospek yang jelas bagi masyarakat Eropa, Keadaan ini merupakan wujud kekuasaan agama, yaitu gereja Kristiani yang sangat berpengaruh. Gereja serta para pendeta mengawasi pemikiran masyarakat serta juga politik.
Mereka berpendapat hanya gereja saja yang pantas untuk menentukan kehidupan, pemikiran, politik dan ilmu pengetahuan. Akibatnya kaum cendekiawan yang terdiri daripada ahli-ahli sains merasa mereka ditekan dan dikawal ketat. Pemikiran merekapun ditolak, dan timbul ancaman dari gereja, yaitu siapa yang mengeluarkan teori yang bertentangan dengan pandangan gereja akan ditangkap dan didera, malah ada yang dibunuh.
A.
MAX PETTINI
Ahli
astronomi mulai berhasil memecahkan misteri mata rantai yang hilang dalam
proses evolusi, setelah terjadinya Big Bang (ledakan besar). Max Pettini dari
Fakultas Astronomi Universitas Cambridge menjelaskan lebih lanjut
kepada Telegraph.
Selama bertahun-tahun, para ilmuwan belum bisa menjelaskan apa yang terjadi pada ‘masa kegelapan’, yakni periode antara Big Bang, yang terjadi sekira 13,7 miliar tahun silam, serta terciptanya bintang-bintang pertama.
Namun kini sedikit pencerahan datang, para peneliti dari Universitas Cambridge kini berhasil menyibak sebagian kecil misteri tersebut. Selain menemukan sisa gas dari bintang-bintang pertama, mereka juga menemukan bukti adanya sebuah bintang dengan ukuran 25 kali lebih besar dari matahari yang akhirnya meledak.
Pettini meyakini, penemuan gas-gas tersebut bisa membantu menyingkap lebih banyak rahasia tentang asal-mula alam semesta.
"Kami berhasil mengetahui apa yang terjadi pada masa kegelapan menggunakan sinar yang dipancarkan dari sebuah quasar," jelas Pettini. diberitakan Telegraph.
"Kami menemukan sejumlah kecil elemen dalam kandungan awan yang sangat berbeda dari proporsi yang ada dalam bintang-bintang saat ini," lanjutnya.
"Yang paling signifikan, rasio karbon yang terkandung 35 kali lebih besar daripada yang terukur di matahari. Komposisi itu memungkinkan kami mengambil kesimpulan bahwa gas tersebut dilepaskan oleh sebuah bintang adalah 25 kali lebih besar ketimbang matahari" papar Pettini lagi.
"Ini merupakan penemuan fosil yang bisa memberikan pengetahuan seputar mata rantai alam semesta yang hilang," tutupnya.
Ia mengatakan, bintang pertama itu memberikan kunci bagaimana semesta berevolusi dari lingkungan yang kaya hidrogen dan helium menjadi lingkungan yang kaya elemen oksigen, karbon, dan besi.
Selama bertahun-tahun, para ilmuwan belum bisa menjelaskan apa yang terjadi pada ‘masa kegelapan’, yakni periode antara Big Bang, yang terjadi sekira 13,7 miliar tahun silam, serta terciptanya bintang-bintang pertama.
Namun kini sedikit pencerahan datang, para peneliti dari Universitas Cambridge kini berhasil menyibak sebagian kecil misteri tersebut. Selain menemukan sisa gas dari bintang-bintang pertama, mereka juga menemukan bukti adanya sebuah bintang dengan ukuran 25 kali lebih besar dari matahari yang akhirnya meledak.
Pettini meyakini, penemuan gas-gas tersebut bisa membantu menyingkap lebih banyak rahasia tentang asal-mula alam semesta.
"Kami berhasil mengetahui apa yang terjadi pada masa kegelapan menggunakan sinar yang dipancarkan dari sebuah quasar," jelas Pettini. diberitakan Telegraph.
"Kami menemukan sejumlah kecil elemen dalam kandungan awan yang sangat berbeda dari proporsi yang ada dalam bintang-bintang saat ini," lanjutnya.
"Yang paling signifikan, rasio karbon yang terkandung 35 kali lebih besar daripada yang terukur di matahari. Komposisi itu memungkinkan kami mengambil kesimpulan bahwa gas tersebut dilepaskan oleh sebuah bintang adalah 25 kali lebih besar ketimbang matahari" papar Pettini lagi.
"Ini merupakan penemuan fosil yang bisa memberikan pengetahuan seputar mata rantai alam semesta yang hilang," tutupnya.
Ia mengatakan, bintang pertama itu memberikan kunci bagaimana semesta berevolusi dari lingkungan yang kaya hidrogen dan helium menjadi lingkungan yang kaya elemen oksigen, karbon, dan besi.
Zaman
kegelapan di Arab
Sekitar
akhir abad ke-15 hingga abad ke-17 terjadilah ‘kebangkitan’ Eropa yang dikenal
dengan Renaissance. Tiba-tiba saja kecemerlangan peradaban Yunani-Romawi pulih
dengan sains, teknologi, dan seni sebagai indikatornya. Muncul pertanyaan,
dimanakah beredarnya ilmu pengetahuan dalam rentang sepuluh abad kegelapan
Barat? Jawabannya adalah peradaban Islam. Zaman keemasan Islam diwarnai dengan
pewarisan pusaka sains Yunani dan pengembangan serta penerapannya yang kemudian
diadopsi Barat untuk meraih kebangkitan kembali. Sebuah sumbangsih filsafat
Islam bagi kemajuan sains Barat.
fakta sebenarnya yang terjadi, bahwa
penemuan-penemuan sains dan teknologi itu sebagian besar berasal dari masa
kejayaan Kekhalifahan Islam, oleh para sarjana Muslim contohnya sebagai berikut
476
Awal Eropa memasuki masa kegelapan (Dark Ages), yaitu sejak jatuhnya
kekaisaran Romawi terakhir tanggal 4 September 476 di mana kaisar Romawi Barat,
Romulus Augustus, diberhentikan oleh Odoacer.
571
Kelahiran Nabi Muhammad Saw pada tanggal 12 Rabiul Awal pada Tahun Gajah
(bertepatan dengan 20 April 571). Disebut Tahun Gajah disebabkan pada
tahun itu Raja Abrahah dari Yaman dengan 60 ribu pasukan bergajahnya ingin
menghancurkan Kabah (Baitullah) di Makkah, namun digagalkan Allah Swt dengan
serangan burung ababil yang melempari pasukan itu dengan batu berapi
(QS.Al-Fiil). Muhammad Saw adalah Rasul terakhir utusan Allah Swt yang
membawa risalah kenabian untuk seluruh umat manusia dan alam semesta.
610
Nabi Muhammad Saw menerima wahyu pertama, yakni Alquran surah Al-alaq ayat
1-5 yang diawali dengan kalimat “iqro” yang artinya bacalah. Kalimat ini
menjadi awal ditemukannya metoda ilmiah, yakni metode empirik-induktif dan
percobaan yang menjadi kunci pembuka rahasia-rahasia alam semesta yang menjadi
perintis modernisasi Eropa dan Amerika.
Guna penyebaran agama, dikembangkanlah gerakan yang bertujuan membuat
“melek” huruf yang belum pernah ada bandingannya pada masa itu. Kepandaian
baca tulis tidak lagi menjadi monopoli kaum cendikiawan. Ini adalah
langkah pertama gerakan ilmu secara besar-besaran.
Konsep tentang karantina pertama kali diperkenalkan dalam abad ke-7 oleh
Nabi Muhammad Saw, yang dengan bijaksana memperingatkan supaya hati-hati ketika
memasuki atau meninggalkan suatu daerah yang terkena wabah penyakit.
Sejak abad ke-10, dokter-dokter Islam berinovasi dengan mengisolasi
individu-individu penderita penyakit dan mengasingkannya ke arah
utara. Sedangkan konsep karantina yang dikembangkan di Venice, Italia pada
tahun 1403 bukanlah yang pertama di dunia.
Dalam ilmu pengetahuan ysitu:
-
Bandul ditemukan oleh Ibnu Yunus al-Masri selama abad
ke-10, orang yang pertama mempelajari dan mendokumentasikan gerakan
bergetarnya. Hasil perhitungannya digunakan dalam jam-jam yang
diperkenalkan oleh ahli ilmu Fisika Muslim selama abad ke-15. Baru pada
abad ke-17 Galileo yang masih remaja telah menciptakan bandul.
Diceritakan bahwa dia melihat cahaya api pada lampunya berayun-ayun
tertiup angin, lalu dia pulang ke rumah dan menemukan bandul dengan inspirasi
itu.
-
Dikatakan bahwa trigonometri dikembangkan oleh bangsa
Yunani, padahal di masa itu Trigonometri hanya tinggal teori. Teori itu
kemudian dikembangkan dan mencapai tingkat kesempurnaan yang modern di tangan
sarjana-sarjana Muslim, dan penghargaan untuk itu secara khusus pantas
diberikan kepada al-Battani. Dialah yang menguraikan kata-kata fungsi
dasar dari ilmu pengetahuan ini, seperti sinus, kosinus, tangen, dan kotangen.
Istilah sebelumnya berasal dari terminologi Arab, Jaib untuk sinus yang
berarti garis bengkok, istiwa’ untuk kotangen yang berarti bayangan lurus dari
gnomon, dan tangen adalah bayang-bayang melintangnya. Selain menetapkan
dengan akurat tabel perhitungan trigonometri dari 0 hingga 90 derajat, dia juga
berhasil dengan tepat menghitung satu tahun matahari atau masehi, yaitu 365
hari 5 jam 46 menit dan 24 detik.
-
Sebelumnya diketahui bahwa persamaan pangkat tiga yang
sulit dan masih belum terpecahkan hingga abad ke-16 ketika Niccolo Tartaglia, seorang
ahli matematika Italia berhasil memecahkannya. Kenyataannya persamaan
pangkat tiga seperti itu dan juga banyak persamaan-persamaan dengan tingkat
kesulitan yang lebih tinggi sudah dapat dipecahkan dengan mudah oleh para ahli
matematika Muslim sejak abad ke-10.
-
Selama abad ke-10 atau lebih awal, ratusan ahli
matematika Muslim menggunakan dan menyempurnakan teorema binomial. Mereka
memulai penggunaannya untuk solusi yang sistematis atas persoalan
aljabar. Namun dikatakan bahwa Isaac Newtonlah yang mengembangkan teorema
binomial pada abad yang ke-17.
-
Demikian juga dikatakan bahwa Robert Boyle, dalam abad
ke-17, yang pertama mengembangkan ilmu kimia, padahal beberapa ahli kimia
Muslim, termasuk Ar-Razi, Al-Jabr, Al-Biruni dan Al-Kindi, melaksanakan eksperimen-eksperimen
ilmiah dalam ilmu kimia sekitar 700 tahun sebelum Boyle melakukannya.
Durant menulis bahwa orang Islam memperkenalkan metode percobaan pada
ilmu pengetahuan ini. Humboldt meyakini bahwa orang Islam sebagai penemu
ilmu Kimia.
-
Paul Ehrlich (abad ke-19) disebut sebagai pencipta
obat-obatan kemoterapi, yakni pemakaian obat-obatan yang khusus untuk membunuh
mikroba, padahal dokter-dokter Islam telah menggunakan berbagai macam unsur
pokok yang spesifik untuk menghancurkan mikroba. Mereka menggunakan
belerang (Sulfur) sebagai bahan utama khusus untuk membunuh kuman
kudis. Ar-Razi (pada abad ke-10) menggunakan campuran air raksa sebagai
antiseptik yang penting.
-
Banyak ahli kimia Muslim telah menghasilkan alkohol
sebagai obat-obatan terapeutik melalui penyulingan sejak abad ke-10 dan
melakukan pabriksasi alat-alat penyulingan yang pertama untuk digunakan dalam
proses kimiawi. Mereka menggunakan alkohol sebagai bahan pelarut dan
antiseptik, jauh sebelum Arnau de Villanova, seorang Spanyol pada tahun 1300,
yang mengaku telah membuat alkohol yang pertama di dunia.
-
Sejak abad ke-10 dokter-dokter Islam dan ahli bedahnya
sudah menggunakan alkohol sebagai pencegah infeksi ketika membersihkan
luka-luka, jadi pencegahan infeksi yang dilakukan oleh ahli bedah dari Inggris,
Joseph Lister pada tahun 1865 bukanlah yang pertama. Ahli bedah di Spanyol
yang Islam menggunakan metoda-metoda khusus untuk memelihara antisepsis sebelum
dan selama perawatan. Mereka juga memulai tindakan-tindakan khusus untuk
memelihara kesehatan selama periode pasca operasi. Tingkat sukses mereka
sangat tinggi, sehingga penjabat-penjabat tinggi di seluruh Eropa datang ke
Cordova, Spanyol, untuk meminta pelayanan kesehatan yang dapat diperbandingkan
dengan “Mayo Clinic” di Abad Pertengahan.
-
Menurut apa yang kita ketahui, William Harvey
menemukan sirkulasi darah pada awal abad ke-17. Dia yang pertama dengan
benar menguraikan fungsi jantung, pembuluh nadi dan vena. Galen dari Roma
telah memperkenalkan ide yang salah mengenai sistem peredaran darah, dan Harvey
yang pertama menetapkan bahwa darah dipompa ke seluruh tubuh via oleh kerja
jantung dan klep-klep pembuluh darah. Oleh karena itu, dia dihormati
sebagai pendiri ilmu tubuh manusia (physiology).Tetapi 7 abad sebelumnya, yakni
pada abad ke-10, Ar-Razi menulis sebuah risalah yang mendalam mengenai sistem
pembuluh darah, dan dengan teliti digambarkannya fungsi pembuluh darah dan
klep-klepnya. Ibnu An-Nafs dan Ibnu Al-Quff (pada abad ke-13)
mendokumentasikan secara penuh tentang sirkulasi darah dan dengan tepat
menggambarkan ilmu urai tubuh dari jantung dan fungsi klep-klepnya 300 tahun
sebelum Harvey. William Harvey adalah seorang lulusan Universitas Padua
yang terkenal di Itali, yang pada waktu itu mayoritas kurikulumnya didasarkan
pada teks buku Ibnu Sina dan Ar-Razi.
-
Mungkin yang terbesar di antara para astronom Arab adalah
Muhammad ben Jabir Albategnius, atau El-batani, yang lahir di Batan, di
Mesopotamia, sekitar tahun 850 Masehi, dan meninggal pada 929. Albategnius adalah seorang
mahasiswa astronomi Ptolemaic, tetapi ia juga seorang pengamat praktis.Dia
membuat penemuan penting dari gerakan apogee surya.Artinya, ia menemukan bahwa
posisi matahari antara bintang-bintang, pada saat jarak terjauhnya dari bumi,
bukan apa yang pernah di saat Ptolemy. Astronom Yunani
ditempatkan matahari dalam bujur 65 derajat, tapi Albategnius menemukannya di
bujur 82 derajat, jarak terlalu besar untuk dijelaskan oleh ketidaktelitian
pengukuran. Kesimpulan modern dari pengamatan ini adalah bahwa tata surya
bergerak melalui ruang, tetapi tentu saja kesimpulan ini tidak bisa juga
ditarik sementara bumi dianggap sebagai pusat tetap alam semesta.
Sepanjang
Eropa mengalami masa kegelapan, di sebelah selatan Laut Tengah berkembang
kerajaan bangsa Arab yang dipengaruhi dengan Islam. Dengan berkembangnya
pengaruh Islam, maka semakin banyak pula tokoh-tokoh ilmuwan Islam yang
berperan dalam perkembangan Ilmu. Dalam buku Sejarah Filsafat Ilmu &
Teknologi karangan Burhanuddin Salam (2004), bukuFilsafat Ilmu dan Perkembangannya karangan
M. Thoyibi (1997), serta buku Filsafat Ilmu yang disusun oleh Tim
Dosen Filsafat Ilmu UGM (2001), disebutkan beberapa tokoh ilmuwan muslim yang
berpengaruh bagi sejarah perkembangan ilmu. Mereka adalah sebagai berikut:
1) al-Fārābi (870 M
- 950 M).
Al-Farabi adalah seorang komentator filsafat Yunani
yang sangat ulung di dunia Islam. Kontribusinya terletak di berbagai bidang
seperti matematika, filosofi,pengobatan,
bahkan musik.
Al-Farabi telah menulis berbagai buku tentang sosiologi dan
sebuah buku penting dalam bidang musik, Kitab al-Musiqa.
Selain itu, karyanya yang paling terkenal adalah Al-Madinah
Al-Fadhilah (Kota atau Negara Utama) yang membahas tetang pencapaian
kebahagian melalui kehidupan politik dan hubungan antara rezim yang paling baik
menurut pemahaman Plato dengan hukum Ilahiah Islam.
2) al-Khawārizmī (780 M
- 850 M).
Hasil pemikirannya berdampak besar pada matematika, yang terangkum dalam buku
pertamanya, al-Jabar. Selain
itu karyanya adalah al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa’l-muqabala
(Buku Rangkuman untuk Kalkulasi dengan Melengkapakan dan
Menyeimbangkan), Kitab surat al-ard (Pemandangan Bumi). Karya
tersebut masih tersimpan di Strassberg, Jerman
3) al-Kindi (801 M
- 873 M),
bisa dikatakan merupakan filsuf pertama yang lahir dari kalangan Islam.
Al Kindi menuliskan banyak karya dalam berbagai bidang, geometri, astronomi,
astrologi, aritmatika, musik(yang dibangunnya dari berbagai prinip aritmatis),
fisika, medis, psikologi, meteorologi, dan politik
4) al-Ghazali (1058 M
- 1111 M)
adalah seorang filosof dan teolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di
dunia Barat. Karya-karyanya berupa kitab Al-Munqidh min
adh-Dhalal,Al-Iqtishad fi al-I’tiqad, Al-Risalah al-Qudsiyyah, Kitab
al-Arba’in fi Ushul ad-Din, Mizan al-Amal, Ad-Durrah al-Fakhirah fi
Kasyf Ulum al-Akhirah, Ihya Ulumuddin (Kebangkitan Ilmu-Ilmu Agama)
merupakan karyanya yang terkenal, Kimiya as-Sa’adah (Kimia
Kebahagiaan),Misykah al-Anwar (The Niche of Lights), Maqasid
al-Falasifah, Tahafut al-Falasifah (buku ini membahas
kelemahan-kelemahan para filosof masa itu, yang kemudian ditanggapi oleh Ibnu
Rushdi dalam buku Tahafut al-Tahafut (The
Incoherence of the Incoherence), Al-Mushtasfa min ‘Ilm al-Ushul, Mi’yar
al-Ilm (The Standard Measure of Knowledge), al-Qistas
al-Mustaqim (The Just Balance), dan Mihakk al-Nazar fi
al-Manthiq (The Touchstone of Proof in Logic)
5) Ibnu
Sina (980 M
-1037 M).
Ia dikenal sebagai Avicenna di Dunia
Barat. Ia adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga
dokter. Bagi banyak orang, beliau adalah “Bapak Pengobatan Modern” dan masih
banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya
di bidang kedokteran. Karyanya yang merupakan rujukan di bidang kedokteran
selama berabad-abad. Karyanya adalah The Book of
Healing dan The Canon of
Medicine, dikenal juga sebagai sebagaiAl-Qanun fi At Tibb.
6) Ibnu
Rusyd (1126 M
- 1198 M)
yang dalam bahasa Latin disebut
dengan Averroes, dan ia adalah seorang filsuf dari Spanyol (Andalusia).
Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam
bentuk karangan, ulasan, essai dan resume. Karya lain berupa Bidayat
Al-Mujtahid (kitab ilmu fiqih), Kulliyaat fi At-Tib (buku
kedokteran), Fasl Al-Maqal fi Ma Bain Al-Hikmat Wa
Asy-Syari’at (filsafat dalam Islam dan menolak segala paham yang
bertentangan dengan filsafat).
7) Ibnu
Khaldun (1332 M - 1406 M)
adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan
sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi.
Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah (Pendahuluan).
8) Jabir
Ibnu Hayyan atau Gebert (721 M - 815 M). Dia adalah seorang
tokoh Islam yang mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia.
9) Al-Razi (865
M - 925 M) yang dikenal dengan nama Razes. Seorang dokter klinis yang
terbesar pada masa itu dan pernah mengadakan satu
penelitian Al-Kimi atau sekarang lebih terkenal disebut ilmu Kimia.Di
dalam penelitiannya pada waktu itu Al-Razi sudah menggunakan peralatan khusus
dan secara sistimatis hasil karyanya dibukukan, sehingga orang sekarang tidak
sulit mempelajarinya. Disamping itu Al-Razi telah mengerjakan pula proses
kimiawi seperti:Distilasi, Kalsinasi dan sebagainya dan bukunya tersebut
merupakan suatu buku pegangan laboratorium Kimia yang pertama di dunia. orang
pertama membuat jahitan pada perut dengan benang dibuat dari serat, dan orang
pertama yang berhasil membedakan antara penyakit cacar dengan campak. Buku
karya Al-Razi paling termasyhur berjudul Al-Hawi Fi Ilm
Al-Tadawi yang terdiri dari 30 jilid dan dirangkum ke dalam 12 bagian
dan Al-Mansuri, berisi tentang pembedahan seluruh tubuh manusia.
10) Ibnu
Haitham dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan
nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang
ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan,
dan filsafat.
Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya,
dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon,
dan Kepler dalam
menciptakan mikroskop sertateleskop.
Karyanya yang terkenal adalah tentang optik dari tahun 1000,
dalam Book of Optics dan dan On Twilight Phenomena. Selain
itu, masih ada buku karangannya berupa Al’Jami’ fi Usul al’Hisab yang
mengandungi teori-teori ilmu metametik dan metametik
penganalisaannya; Kitab al-Tahlil wa al’Tarkib mengenai ilmu
geometri; Kitab Tahlil ai’masa^il al ‘Adadiyah tentang
algebra; Maqalah fi Istikhraj Simat al’Qiblah yang mengupas tentang
arah kiblat bagi segenap rantau; Maqalah fima Tad’u llaih mengenai
penggunaan geometri dalam urusan hukum syarak dan Risalah fi Sina’at
al-Syi’r mengenai teknik penulisan puisi.
11) Al-Battani (850 M - 929 M)
memberikan kontribusi untuk astronomi dan matematika. Dalam astronomi, Al-Battani
juga meningkatkan ketepatan pengukuran presesi sumbu bumi.
No comments:
Post a Comment