SAINS PADA
PERIODE ROMAWI
I.
PERADABAN ROMAWI
Romawi merupakan tempat kuno di
Eropa yang menjadi sumber kebudayaan Barat. Letak Geografis :Terletak di Semenanjung Apenina (sekarang
Italia) Sebelah Utara semenanjung Apenina
bersambung dengan daratan Eropa yang terdapat pegunungan Alpen sebagi batas
alam yang memanjang.
·
Sebelah
Barat Laut yang memisahkan Italia dengan Perancis
·
Sebelah
Utara memisahkan Italia dengan Swiss dan Austria
·
Sebelah
Timur Laut dengan Yugoslavia
Masa Romawi yang
merupakan masa terakhir dari pertumbahan ilmu pada Zaman Kuno dan merupakan
masa yang paling sedikit memberikan sumbangsih pada seajarah ilmu dalam Zaman
Kuno. Namun bangsa Romawi memiliki kemahiran dalam kemampuan keinsinyuran dan keterampilan
ketatalaksanaan serta mengatuur hukum dan pemerintahan. Bangsa ini tidak
menekankan soal-soal praktis dan mengabaikan teori ilmiah, sehingga pada masa
ini tidak muncul ilmuwan yang terkemuka.
II.
PERKEMBANGAN
SEJARAH ROMAWI
A. Periode 1000 – 510 SM Jaman
Kerajaan
Pada masa
ini Semenanjung Apenina dihuni oleh bangsa pendatang dari Laut Kaspia sedangkan
di bagian Selatan di huni oleh bangsa Funisia dan Yunani. Diantara mereka
terjadi percampuran sehingga melahirkan bangsa Romawi. Kota Roma didirikan menurut
Vergilius dalam karyanya Aenens, kota Roma didirikan 1754 SM. Kota Roma
didirikan oleh Romulus anak Aeneis dan Lavinia putri Latinus (Raja negeri
Latinum) yang telah membunuh saudara kembarnya Remus. Kerajaan
Roma diperintah seorang raja yang merangkap sebagai panglima perang dan hakim
tinggi. Dalam menjalankan pemerintahannya Raja dibantu oleh Senat, yang terdiri
300 orang golongan patricier (bangsawan). Roma menjadi negara Republik yang
dikuasai kaum bangsawan
(Aristokrasi).
B.
Periode 510 –31 SM Jaman Republik
Pada masa
ini Roma berbentuk Republik yang pemerintahannya dijalankan dua orang Konsul
yang dipilih oleh rakyat. Kemudian dibentuk dewan yang terdiri :
– Senat, yaitu golongan bangsawan
– Dewan Perwakilan Rakyat, sebagian
besar kaum bangsawan, hanya 4 orang golongan rakyat biasa.Yang 4 orang ini mempunyai Hak Veto.
Sering
terjadinya pertentangan antara golongan bangsawan dan Rakyat biasa sehingga
golongan rakyat mengungsi ke pegunungan. Hal ini menyebabkan golongan bangsawan
menderita. Akibatnya golongan rakyat
dipanggil dan diadakan perundingan sehingga menghasilkan kesepakatan persamaan
hak yang dituangkan dalam "Twaalftafelenwet" yaitu dua belas meja
batu undang-undang.
Ekspansi Bangsa Romawi:
Pada tahun
266 SM seluruh semenanjung Apenina dikuasai oleh bangsa Romawi.Perang
Khartago-Romawi, pecah karena Romawi ingin memperluas wilayahnya ke Laut Tengah
yang dikuasai Khartago (Tunisia) yang merupakan koloni bangsa Funisia.
Perang
pertama terjadi 264 – 241SM, Romawi berhasil menguasai Sisilia sedangkan pulau
Sardinia dan Corsica dikuasai Khartgao. Spanyol-pun menjadi daerah kekuasaan
Khartagon yang bernama Khartagena.
Perang
kedua terjadi 218-201 SM, pemimpin Khartago adalah Panglima ulung bernama
Hannibal yang berhasil menguasai Romawi bagian Timur selama 16 tahun.
Perlawanan Romawi dipimpin oleh Scipio Africanus, berhasil mengalahkan pasukan
Hannibal.
Perang
ketiga terjadi tahun 146 SM, Khartago menggunakan pasukan sewaan dikepung
Romawi dari darat dan Laut dan Khatago menyerah.
Sebelum mengalahkan Khartago Romawi
telah menguasai : Yunani, Macedonia tahun 148 SM. Pada masa Republik Syria dan
Khartago, serta Yunani dan Macedonia menjadi wilayah kekuasaannya yang
dijadikan Propinsi. Kekuasaan
Romawi yang makin luas dan besar menyebabkan pertikaian antara golongan
Bangsawan dan proletar
Pertama
kaum Proletar mengangkat Tiberius Graccus sebagi Tribun, dengan tunttan
pembagian tanah, tetapi gagal Tiberius Gracchus mati tahun 132, Perjuangannya
dilanjutkan adiknya Gayus Gracchus , juga gagal dan mati terbunuh 121
SM.Kemudian Kaum proletar mengangkat Marius sebagi Tribun untuk melawan kaum
Optimat (bangsawan) yang dipimpin Sulla, akhirnya terjadi peperangan yang
dimenangkan oleh kaum bangsawan.
Akhirnya
kaum proletar mengangkat 3 orang Tribun (pemimpin) yaitu Pompejus, Craccus, dan
Yulius Caesar. Yulius Caesar berhasil mengalahkan kaum Optimat (senat) dan
berkuasa selama dua tahun (46-44SM). Yulius Caesar mati dibunuh oleh Cassius
dan Brutus tahun 44 SM.
Akibat kematian Yulius Caesar, maka
timbul kekacauan dan terbentuklah tiga serangkai Tribun untuk melawan senat :
Antonius, Octavianus, dan Lepidus. Lepidus tersingkir tinggallah Antonius dan
Octavianus yang membagi dua Romawi menjadi :
·
Romawi
Utara dan Barat, dipimpin oleh Octavianus, dengan mayoritasnya golongan
proletar (Plebyer)
·
Romawi
selatan dan timur, dipimpin oleh antonius, mayoritas masyarakatnya golongan
bangsawan (patricier). Antonius menikah dengan ratu cleopatra,seorang putri
keturunan dinasti ptolomeus mesir.Antonius dan Cleopatra, mati bunuh diri
tahun 31 SM karena patah semangat akibat kalah dalam peperangan di Actium
melawan Octavianus.
C.
Periode
31 SM – 476 M Jaman Kekaisaran
Kaisar
Octavianus dengan gelar Kaisar Agustus dan Princeps Civitas (warga tertinggi
yang terpilih,yang adil dan bijaksana) adalah peletak dasar kekaisaran Romawi.
Wilayahnya meliputi Afrika Utara, Asia Barat, dan sebagian besar Eropa.Kaisar
Octavianus berkuasa hingga tahun 14 M, Hal penting yang ia wariskan adalah
dimulainya penanggalan Masehi yang bertepatan dengan lahirnya Isa Al Masih. Kaisar Romawi berikutnya adalah
Kaisar Nero (54-68 SM), Kaisar Nero terkenal sangat kejam dan membunuh para
pemeluk agama Kristen
Kaisar –
Kaisar Romawi yang lain adalah :
1. Kaisar Kaligula, terkenal
kekejamannya
2. Kaisar Vesvasianus (69-79 M),
terkenal karena penindasannya terhadap bangsa Yahudi di Palestina, sehingga
bangsa Yahudi terusir dari negerinya dan menyebar ke penjuru dunia
3. Kaisar Hardianus (117-138 M)
4. Kaisar Konstantin Agung (306-337M)
5. Kaisar Theodosius (378-395M).
Pada masa Theodosius Romawi dibagi menjadi dua :
Romawi Barat dengan Ibukotanya Roma dan Romawi Timur dengan Ibukotanya
Konstantinopel.Romawi Barat jatuh tahun 476 M oleh Odoakar seorang panglima
tentara sewaan Jerman, Romawi Timur jatuh tahun 1453 M ke tangan Turki dan
berubah menjadi Konstante Istambul.
D.
Hasil
Kebudayaan Romawi
Kebudayaan
Romawi merupakan perpaduan antara kebudayaan Yunani kuno dan Romawi. Misalnya :
Nama-nama
Dewa : Dewa Zeus diganti Jupiter, Aphrodite diganti Venus, Ares diganti Mars.
Nama-nama
bulan januari = jenus yaitu dewa bermuka dua, februari = februa yaitu pesta
makan menyambut tahun baru dan angka-angka romawi : september = septe= 7,
oktober =okto = 8. pada jaman yulius caesar urutan bulan diubah karena dia
ingin memasukan namanya yaitu juli = 7, begitu juga masa octavianus agustus =
8, sehingga menjadi kacaulah urutan bulan yaitu : september = 9, oktober = 10,
dst.
Organisasi
negara dan kemiliteran, pendidikan, kesenian, filsafat ilmu pengetahuan, hukum
(codex justinianus).
III.
KARAKTERISTIK
ZAMAN ROMAWI (Abad
ke-1 SM - Abad ke-5)
·
Romawi menjadi
besar pada abad ke-1 SM dengan
menaklukkan Yunani, Eropa, Asia Barat,
dan Afrika Utara
·
Tokoh
terkenal: Julius Ceaser, Augustus Ceaser
·
Lebih
tertarik kepada peperangan, memerintah, hukum, daripada kepada filsafat
·
Membiarkan
filsafat diteruskan oleh orang Yunani, sehingga perguruan Akademia dapat terus
hidup
·
Mula-mula
bukan nasrani, tetapi kemudian menjadi
nasrani (di mulai dari Romawi Timur)
·
Dengan
alasan bukan nasrani, Perguruan Akademia ditutup oleh Kaisar Justinian pada tahun 529
Runtuhnya Romawi
·
Romawi
diserang oleh Goth dari Utara serta oleh Vandals
·
Pada
akhir abad ke-4, Romawi pecah menjadi
Romawi Barat (di Roma) dan Romawi Timur (di Konstantinopel)
·
Romawi
Barat runtuh pada abad ke-5
·
Romawi
Timur dapat bertahan sampai tahun 1475 namun mereka lebih dikenal sebagai
Byzantium daripada sebagai Romawi
·
Di
sini, Zaman Romawi diakhiri dengan runtuhnya Romawi Barat
·
Dengan
demikian, Zaman Romawi adalah dari abad ke-1 sM sampai abad ke-5
IV.
FILSAFAT DAN
ILMU PADA PERIODE ROMAWI
A. Bidang
Filsafat
· Diteruskan oleh orang Yunani
· Mereka meneruskan filsafat dari zaman Yunani Kuno
· Mereka dikenal sebagai Neo-Pythagoras, Neo-Plato, Neo-Aristoteles
B. Ilmu
Dalam lapangan ilmu pengetahuan, bangsa Romawi
bukanlah pencipta teori-teori, tetapi pelaksana teori yang telah ada sejak
zaman Yunani. Dengan ini mata rantai yang seakan-akan putus dalam perkembangan
ilmu pengetahuan menjadi tumbuh kembali. Bila sarjana Yunani adalah ahli teori,
maka sarjana Romawi adalah ahli praktek. Sebagian ilmu diteruskan oleh orang Yunani dan
sebagian lagi oleh orang Romawi. Tokoh terkenal pada waktu itu: Ptolemaeus (astronomi),
Sosigenes (astronomi), Galen, Celsus (medik), Vitruvius (arsitek), Diophantus,
Pappus, Hypatia (matematika).
1. Bidang
Astronomi
· Pada waktu itu,
Claudius Ptolemaeus mengemukakan paham geosentris (benda langit beredar
mengelilingi bumi)
·
Asumsi
ini cocok dengan anggapan bahwa manusia adalah pusat alam dan dianut oleh
katedral (gereja)
· Asumsi ini bertahan sampai Zaman Kebangkitan
2.
Kalender
Sebelum
Romawi menjadi negara adikuasa (abad ke-1 sM), mereka juga
menerima kalender dari Yunani Kuno . Romawi menyusun
kalender matahari yang berubah-ubah
yang kemudian distandardisasi oleh Julius Ceaser .
Kalender inilah yang kemudian menjadi kalender internasional yang kita pergunakan sekarang (disempurnakan oleh
Paus Gregoriu.Julius
Ceaser menugaskan Sosigenes menstandarkan
kalender.
Konon kabarnya,
kalender Romawi kuno ditetapkan oleh raja pertamanya pada abad ke-7 atau ke-8
sebelum Masehi. Pada ketentuan raja Romulus ini, awal tahun dimulai pada bulan
Martius dan diakhiri pada bulan December (desi = 10). Panjang tahun adalah 10
bulan. Setiap bulan terdiri atas 30 atau 31 hari sehingga di dalam setahun
terdapat 304 hari. Setelah itu terdapat celah musim dingin yang tidak ada
kalendernya.
Raja kedua Numa Pompilius membagi celah
musim dingin itu menjadi dua bulan yakni bulan Januarius dan Februarius. Dua
bulan tambahan sebanyak 50 hari ini diletakkan di akhir tahun sehingga di dalam
setahun terdapat 354 hari. Kemudian pada bulan Januarius ditambahkan satu hari
lagi sehingga di dalam setahun terdapat 355 hari.
Raja kelima
Tarquinius Priscus (616 – 579 sM) adalah orang Etruscan. Kalender diubah
menjadi kalender republik. Pada kalender republik ini, Februarius 28 hari;
Martius, Maius, Julius (waktu itu masih bernama Quintilis), dan October, masing-masing 31 hari; serta Januarius,
Aprilis, Junius, Augustus (waktu itu masih bernama Sextilis), dan December,
masing-masing 29 hari. Di dalam setahun terdapat 355 hari. Raja ini juga
memindahkan awal tahun ke bulan Januarius namun pada tahun 510 sM, melalui
pengusiran orang Estrucan, awal tahun dikembalikan ke bulan Maret.
Pada setiap
akhir tahun, orang Romawi melakukan pembayaran upah. Sering upah berkenaan
dengan pekerjaan di dalam musim yang dipengaruhi oleh kedudukan matahari. Namun
dengan 355 hari setahun, kedudukan matahari bergeser dari akhir tahun ke akhir
tahun. Karena itu orang Romawi menambahkan 22 dan 23 hari selang-seling pada
setiap dua tahun, dan tambahan diselipkan di antara tanggal 23 dan 24
Februarius. Dengan demikian, setiap empat tahun terdapat 1465 hari atau rerata di dalam setahun terdapat 366,25 hari.
Julius Ceaser
memanggil Sosigenes untuk membenahi kalender. Sosigenes menggunakan tahun
dengan 365,25 hari. Pada tahun 46 sM,
Sosigenes menambah 67 hari ke dalam kalender sehingga pada tahun itu terdapat
445 hari. Mulai tahun 45 sM, Romawi menggunakan kalender baru yakni tahun
dimulai pada tanggal 1 Januarius. Bulan Januarius, Martius, Maius, Quintilis
(Juli), September, November terdiri atas 31 hari. Bulan Aprilis, Junius,
Sextilis (Agustus), October, dan December terdiri atas 30 hari. Bulan
Februarius terdiri atas 29 hari. Di dalam setahun terdapat 365 hari. Dan setiap
empat tahun, di antara tanggal 23 dan 24 Februari ditambah satu hari.
Pada tahun 44
sM, Senat Romawi mengusulkan bulan Quintilis diubah menjadi Julius untuk
menghormati Julius Caesar serta pada tahun 8 sM, Senat mengusulkan bulan
Sextilis diubah menjadi Augustus untuk menghormati Augustus Caesar. Kedua
kaisar ini harus sama besarnya sehingga bulan Julius dan Augustus masing-masing
harus terdiri atas 31 hari. Satu hari tambahan pada bulan Agustus diambil dari
bulan Februarius sehingga bulan Februarius berkurang menjadi 28 hari. Karena
terdapat berturut-turut Julius, Augustus, September sebesar 31 hari, maka
diadakan perubahan. Dengan perubahan itu, September dan November terdiri atas
30 hari serta October dan December menjadi 31 hari. Di dalam setahun terdapat
365 hari. Dan setiap empat tahun, bulan Februarius terdiri atas 29 hari.
Ternyata
penambahan satu hari di dalam empat tahun adalah terlalu banyak. Satu tahun
tropis terdiri atas 365,242199 hari sehingga setelah lebih dari 15 abad,
kelebihan itu menjadi sepuluh hari. Pada tahun 1582, Paus Gregorius XIII
memangkas kalender sebanyak 10 hari sehingga setelah tanggal 4 October,
besoknya menjadi tanggal 15 October. Selain itu, setiap empat abad, dikurangi 3
hari. Pengurangan ini ditempuh dengan menghilangkan tahun kabisat pada tahun
ratusan yang tidak habis dibagi empat ratus. Ini berarti tahun 1700, 1800, dan
1900
bukan tahun kabisat tetapi tahun 1600 dan 2000 adalah tahun kabisat.
Sebelum menggunakan kalender baru, tahun terakhir berlangsung selama 445 hari.
Kalender ini yang kita
gunakan sekarang (pada abad ke-15
dikoreksi oleh Paus Gregorius) dengan mengurangi tiga hari pada setiap empat
abad; ketika diterapkan, terjadi lompatan 10 hari.
Penanggalan
Romawi mula-mula hanya 10 bulan, dari Martius sampai December. Oleh kaisar
Romawi ke-2, ditambah 2 bulan pada musim dingin sehingga menjadi
1.
Martius
2.
Aprilis
3.
Maius
4.
Junius
5.
Quintilis (Julius)
6.
Sextilis (Augustus)
7.
September
8.
October
9.
November
10. December
11. Januarius
12. Februarius
Karena ada upacara pada bulan Januarius, maka kemudian
awal tahun digeser ke Januarius. Pada
tahun ke-45 sebelum Masehi, penanggalan Romawai cukup kacau. Julius Ceaser
minta Sosigenes membenahi kalender. Dasar pembenahan adalah 365 ¼ hari setahun sehingga setahun 365 hari dan
interkalasi 4 tahun sekali dengan 366 hari. Dimulai tahun 44 sebelum Masehi
sehingga tahun 45 sM menjadi 400 hari lebih.
Senat
menghormati Julius Ceaser dan mengganti Quintilis menjadi Julius. Pada tahun 4
sM, Senat menghormati Augustus Ceaser dan mengganti Sextilis menjadi Augustus.
Bulan Julius dan Augustus dibuat sama 31 hari.
Ternyata setahun mengandung 365 ¼ hari kurang sedikit
sehingga kelebihan. Pada abad ke-16 kelebihan sampai 10 hari. Agar cocok pada
tahun 1527, 10 hari itu dihilangkan pada bulan Oktober (tanggal 5 lompat ke 15)
dan selanjutnya setiap 400 tahun dikurangi 3 hari pada tahun ratusan.
Penanggalan
·
Masehi :
1 – 1 – 2000
·
Hijrah :
24 Ramadhan 1420
·
Jawa : 24 Pasa 1932
·
Yahudi :
5761
·
Koptik : 1717
·
Ethiopia : 1993
·
Persia : 1379
·
Hindu :
5101
·
Konghucu : 25 – 11 – 2550
·
Jepang :
1 – 1 – 2660
·
Romawi : 2753
·
Thailand : 1 – 1 – 2543
3. Pengobatan
Bangsa
Romawi pertama kali mempelajari ilmu pengobatan dari bangsa Yunani. Faktanya,
sebagian besar dokter Romawi berasal dari Yunani, atau merupakan keturunan
Yunani. Seperti bangsa Yunani, bangsa Romawi percaya pada empat cairan (empedu
hitam, empedu kuning, lendir, dan darah) dan metode pengobatan dengan cara
pengeluaran darah. Dokter Romawi yang paling penting adalah Galen, yang hidup
pada tahun 100-an Masehi dan menulis sebuah buku tentang pengobatan. Buku Galen
tersebut (sebenarnya merupakan versi pendeknya) menjadi buku pengobatan utama
yang digunakan oleh para dokter di Eropa selama ratusan tahun berikutnya. Galen
mengulangi banyak penelitian Hippokrates mengenai empat cairan, namun dia juga
menambahkan banyak sekali hasil penelitiannya tentang tubuh manusia. Galen
mempelajari bagian dalam tubuh manusia dengan cara memeriksanya langsung.
Biasanya dia mengamati tubuh prajurit atau gladiator yang terluka. Dan dia
memebdah banyak hewan untuk mengetahui cara kerja tubuh mereka. Galen tentunya
mengetahui tentang anatomi lebih banyak daripada Hippokrates. Galen memahami
bahwa darah dialirkan ke seluruh tubuh oleh jantung. Dan dia sudah mengungkap
bahwa saraf mengendalikan gerakan tubuh, dan bahwa manusia berpikir menggunakan
otak. Namun dia tidak membuat banyak kemajuan dalam hal metode pengobatan
terhadap manusia. Dia masih berpikiran bahwa metode pengeluaran darah adalah
cara yang baik.
4. Angka
Romawi
Bangsa
Romawi mempergunakan beberapa sistem berbeda untuk penulisan angka. Kadang
mereka menulis angka seperti ini: I II III IV V dan di lain waktu mereka
mempergunakan angka Yunani. Angka Romawi tidak selalu ditulis dengan cara yang
sama. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan angka Romawi.
Lambang
|
Nilai
|
I
|
1
|
II
|
2
|
III
|
3
|
IV
|
4
|
V
|
5
|
VI
|
6
|
VII
|
7
|
IX
|
9
|
X
|
10
|
Lambang
|
Nilai
|
XI
|
11
|
XII
|
12
|
XIII
|
13
|
XIV
|
14
|
XIX
|
19
|
XX
|
20
|
XXX
|
30
|
XL
|
40
|
C
|
100,dst
|
V.
TOKOH
PADA ZAMAN ROMAWI
A.
Pliny
The Elder
Gayus Plinius Sekundus (23 AD - 25
Agustus 79 Masehi), lebih dikenal sebagai Pliny the Elder, adalah seorang Romawi penulis, naturalis, dan filsuf alam, serta
komandan angkatan laut dan tentara awal Kekaisaran Romawi, serta
teman pribadi dari kaisar Vespasianus.
Menghabiskan sebagian besar waktu luangnya untuk belajar, menulis atau
menyelidiki fenomena alam dan geografis di lapangan, ia menulis sebuah karya
ensiklopedis, Naturalis Historia, yang menjadi model untuk semua
karya-karya yang ditulis kemudian. Sejarah Alam ( Latin : Naturalis
Historia) adalah sebuah ensiklopedia yang diterbitkan sekitar
tahun 77-79 Masehi oleh Pliny the Elder
. Ini adalah salah satu karya terbesar yang selamat dari Kekaisaran
Romawi ke modern dan menyatakan untuk menutupi seluruh
bidang pengetahuan kuno, berdasarkan otoritas terbaik yang tersedia untuk
Pliny.
Pliny the Elder meninggal pada tanggal 25 Agustus 79
Masehi, ketika mencoba menyelamatkan teman dan keluarganya dengan kapal dari
letusan Gunung Vesuvius yang baru saja menghancurkan kota Pompeii dan Herculaneum. Angin yang
terjadi saat itu tidak mengizinkan kapalnya untuk meninggalkan pantai.
B. Ptolemy
Ptolemy (100 -165 SM) adalah salah satu astronom terbesar dan ahli geografi
dari zaman kuno. Ia juga dikenal sebagai Claudius Ptolemaeus. Sedikit yang
diketahui tentang kehidupan yang lain dari itu ia membuat pengamatan astronomi
di Alexandra, Mesir. Pengamatan Ptolemy yang diawetkan dalam sebuah karya
bagian 13 disebut sintaks Mathematike, Komposisi Matematika. Karyanya dikagumi
begitu banyak sehingga menjadi dikenal sebagai Almagest, sebuah kata yang
merupakan kombinasi Yunani-istilah Arab yang berarti terbesar.
a. Bidang Astronomi
Sistem Ptolemy astronomi, yang ditulis dalam bukunya sintaks tersebut,
diterima sampai 1543. Dalam sistem, ia ditempatkan bumi di pusat bumi dan
menempatkan bintang-bintang pada bola berputar besar. Antara bumi dan bintang,
ia ditempatkan matahari dan planet-planet yang bergerak di sekitar titik dekat
dengan bumi. Dia menggambarkan gerakan planet dengan meminta mereka bergerak
sesuai dengan konstruksi matematika yang kompleks. Ptolemy menggunakan tiga
konstruksi matematika, epicycle, eksentrik, dan equant, untuk menjelaskan
pergerakan planet-planet. Ini dibuat modelnya jauh lebih rumit tetapi
memungkinkan dia untuk menjelaskan gerakan dari sudut pandang geosentris dengan
tingkat akurasi yang adil. Sebuah konstruksi eksentrik adalah salah satu yang
tidak berpusat pada bumi. Contoh dari ini adalah lingkaran yang memiliki pusat
tidak pada pusat bumi, tetapi pada titik dalam ruang. Menggunakan jenis
konstruksi melanggar konsep bumi berada di tengah alam semesta tetapi para
astronom paling, itu adalah kompromi yang dapat diterima.
|
|||
Pembangunan kedua, epicycle, adalah
dimana planet bergerak di sekitar lingkaran kecil yang dengan sendirinya
bergerak di sekitar lingkaran yang lebih besar. Hal ini setara dengan
memindahkan pusat sebuah lingkaran eksentrik. Dengan menggunakan konstruksi ini
dan memilih kecepatan yang sesuai untuk setiap lingkaran, Ptolemy mampu
menjelaskan gerak retrograde planet-planet.
|
|
Untuk planet besar, Ptolemy digunakan ketiga dari aset. Sistemnya
menyumbang pergerakan planet-planet sesuai dengan ketepatan waktu itu, tapi itu
sangat kompleks dan dengan demikian hancur. Contoh dari tiga konstruksi
dikombinasikan diberikan di bawah ini.
|
Ptolemy dikhususkan dua bagian dari karyanya ke katalog bintang-bintang. Di
dalamnya, ia mengembangkan suatu deskripsi matematis untuk penempatan bintang.
Dia menempatkan bintang-bintang pada bola langit dan memberi setiap bujur
sebuah langit dan lintang. Dia katalog 1022 bintang dikelompokkan dalam 48 rasi
bintang yang berbeda.
b.
Geografi
Ptolemy juga menulis tentang
geografi dan percaya bahwa bumi itu bulat. Dalam Geografi bukunya, ia mulai
dengan sebuah teori yang sangat baik dari proyeksi peta. Dia juga memberi
daftar tempat bersama dengan garis bujur dan garis lintang, namun
dibesar-besarkan ukuran massa tanah dari Spanyol ke Cina. Kesalahan ini
dipimpin Christopher Columbus membuat perjalanan sejarah.
c.
Optik
Dalam Optik bukunya, Ptolemeus menulis tentang pembiasan cahaya ketika
berpindah dari satu substansi ke yang lain, seperti di bagian atas atmosfer.
Dalam bukunya ia memberikan tabel refraksi dan adalah orang pertama yang
menemukan fenomena ini. Fenomena ini adalah alasan bahwa bintang
"bersinar".
d.
Bermacam-macam
Ptolemeus menulis sebuah buku tentang empat volume astrologi. Pengobatan
serius tentang subjek membantu menyebarkan studi tentang astrologi. Pada tahun
1977, Robert R. Newton menerbitkan bukunya The Kejahatan Claudius Ptolemeus di
mana ia menuduh Ptolemy dari menjadi "penipuan paling sukses dalam
sejarah". Newton dibebankan Ptolemy dengan berpura-pura pengamatan
pendahulunya agar lebih sesuai dengan teorinya. Para sejarawan sains, menyatakan
bahwa angka Ptolemy dikutip adalah orang-orang yang setuju dengan teori yang
terbaik keluar dari tubuh yang lebih besar pengamat. Kesimpulan mereka,
bagaimanapun, adalah bahwa kasus terhadap Ptolemy tidak terbukti.
C. Strabo
Strabo, (lahir 64/63 bc, Amaseia),
Ahli geografi Yunani dan sejarawan yang Geografi adalah satu-satunya pekerjaan
yang masih ada mencakup seluruh jajaran bangsa dan negara diketahui oleh kedua
orang Yunani dan Romawi pada masa pemerintahan Augustus (27 SM - Iklan 14).
Dua buku pertama, pada dasarnya, memberikan definisi tujuan dan metode geografi dengan mengkritik karya-karya sebelumnya dan
penulis. Strabo menemukan kesalahan dengan peta merancang dari sarjana Yunani Eratosthenes , yang hidup dari tahun 276 c ke c
194 b.. Eratosthenes telah menggabungkan
data astronomi dengan pantai dan pengukuran jalan, tapi Strabo menemukan
karyanya kurang presisi. Meskipun Strabo diikuti risalah melawan Eratosthenes
dari astronom Yunani Hipparchus, yang hidup di abad ke-2 SM, ia menyalahkan Hipparchus untuk mengabaikan deskripsi Bumi. Di sisi lain,
ia menghargai Polybius, yang selain karya-karya sejarahnya, telah menulis
dua buku tentang geografi Eropa yang dikagumi Strabo karena gambaran mereka tentang
tempat dan orang. Meskipun ia memuji Posidonius, sejarawan dan filsuf Yunani yang hidup sekitar
135-51 SM, untuk pengetahuannya tentang geografi fisik dan etnografi, ia menolak teori
Posidonius 'zona iklim dan terutama hipotesis bahwa zona khatulistiwa itu
dihuni. Studi kritis membuatnya secara logis untuk memutuskan mendukung tipe
deskriptif geografi, berdasarkan peta dengan proyeksi (tegak lurus) ortogonal.
Masalah memproyeksikan bola pada permukaan yang datar tidak dibahas panjang
lebar apapun, untuk karyanya, seperti katanya, tidak dirancang untuk hebat
matematika tetapi untuk negarawan yang harus mengetahui negara, sumber daya
alam, dan adat istiadat.
Dalam buku III sampai VI, Strabo menggambarkan berturut Iberia, Gaul, dan
Italia, yang sumber utamanya adalah Polybius dan Posidonius, keduanya telah
mengunjungi negara-negara ini, di samping itu, Artemidorus, seorang ahli geografi Yunani lahir sekitar
140 SM dan penulis buku yang menggambarkan
perjalanan di sekitar bumi dihuni, memberinya gambaran dari pantai dan dengan
demikian dari bentuk dan ukuran negara. Buku VII didasarkan pada otoritas yang
sama dan dijelaskan Cekungan Danube dan pantai Eropa dari Laut Hitam. Menulis
tentang Yunani, dalam buku VIII ke X, ia masih diandalkan Artemidorus, tetapi
sebagian besar informasinya diambil dari dua komentator dari Homer- Apollodorus Athena (2 abad SM) dan Demetrius dari
Scepsis (lahir sekitar 205 SM).
Strabo sangat menekankan
mengidentifikasi kota-kota yang disebutkan dalam epik Yunani Iliad.
Buku XI ke XIV menggambarkan pantai Asia dari Laut Hitam, Kaukasus, Iran utara,
dan Asia Kecil . Berikut Strabo membuat penggunaan terbesar
dari pengamatan sendiri, meskipun ia sering mengutip sejarawan yang berurusan
dengan perang berjuang di wilayah ini dan dikutip Demetrius pada masalah
topografi Homer di wilayah sekitar Troy kuno. India dan Persia (Buku XV)
digambarkan menurut informasi yang diberikan oleh sejarawan kampanye dari Alexander Agung (356-323 sM), sedangkan deskripsi tentang Mesopotamia,
Suriah, Palestina, dan Laut Merah (Buku XVI) didasarkan pada akun-akun
ekspedisi dikirim oleh Mark Antony (sekitar 83-30 sM)
dan oleh Kaisar Augustus, serta pada bab tentang etnografi di Posidonius dan
pada buku dari Laut Merah pelayaran diambil oleh sejarawan Yunani dan
Agatharchides geografi (2 abad sM). Kenangan
sendiri Strabo dari Mesir, dilengkapi dengan tulisan-tulisan Posidonius dan
Artemidorus, asalkan bahan untuk substansi Buku XVII, yang ditangani dengan
pantai Afrika dari Laut Mediterania dan dengan Mauritania .
Strabo menunjukkan dirinya sama kompeten dalam memilih pemberian
informasi yang berguna jarak dari kota ke kota dan menyebutkan batas-batas
antar negara atau provinsi serta kegiatan pertanian dan industri utama,
undang-undang politik, kekhususan etnografis, dan praktik keagamaan. Dia juga
mengambil minat dalam sejarah kota dan negara bagian, dan-ketika ia tahu
mereka-menyebutkan keadaan di mana mereka didirikan, mitos terkait atau
legenda, perang mereka menghasut atau bertahan, ekspansi mereka atau resesi,
dan selebriti mereka.
Fenomena geologi dilaporkan ketika mereka dalam beberapa cara yang tidak
biasa atau ketika mereka dilengkapi penjelasan untuk fenomena-seperti lainnya
sebagai arus Atlantik di Iiberia, pemandangan gunung berapi harus dilihat di
Italia selatan dan Sisilia, air mancur nafta terjadi dekat Sungai Efrat , dan naik turunnya air Nil. Paradoksnya,
meskipun deskripsi Yunani mengisi tiga buku keseluruhan, unsur-unsur tersebut
hampir diabaikan di dalamnya. Pada bagian ini, memang, Strabo itu lebih
tertarik pada masalah mengidentifikasi daerah yang disebutkan dalam Homer bekerja dari pada realitas geografis. Buku-buku ini,
bagaimanapun, menggambarkan sisi lain dari pemikirannya, berdasarkan keyakinan
bahwa Homer itu sempurna berkenalan dengan geografi daerah Mediterania dan
bahwa interpretasi kritis yang benar akan mengungkapkan pembelajaran yang luas.
Ini tesis klasik berlimpah dipertahankan dalam pengenalan Strabo, yang
menyerang skeptisisme Eratosthenes, apalagi hal itu merupakan, dalam pekerjaan
Strabo, kontribusi khusus untuk belajar dari tradisi budaya Yunani.
D.
Galen
Galen dilahirkan di Pergamum, putra dari Nicon,
seorang arsitek kaya. Ia memiliki ketertarikan pada bidang pertanian, arsitektur,
astronomi,
astrologi,
filsafat,
hingga akhirnya ia memilih untuk berkonsentrasi pada kedokteran.
Pada usia 20 tahun ia telah menjadi seorang tabib pada kuil Asclepius
selama 4 tahun. Setelah kematian ayahnya pada 148 atau 149, ia merantau untuk
belajar di Smyrna,
Korintus,
dan Alexandria
selama 12 tahun. Ketika ia kembali ke Pergamum pada 157, ia bekerja sebagai
seorang dokter di sekolah gladiator sleama 3 sampai 4 tahun. Selama masa itu, ia
banyak belajar mengenai perawatan dan penyembuhan trauma dan luka. Kemudian ia
mengistilahkan luka sebagai "jendela untuk masuk ke tubuh".
Galen melakukan operasi yang berbahaya yang tidak pernah dilakukan lagi
hampir selama 2 milenium terakhir termasuk pembedahan otak dan
mata. Untuk mengoperasi katarak, ia menyelipkan sebuah alat seperti benang ke mata
hingga di belakang lensa mata. Ia kemudian menariknya untuk mengangkat katarak.
Kesalahan sedikit dapat menyebabkan buta permanen. Selain itu ia juga meletakkan dasar standar untuk
kedokteran modern.
Pada 162, ia
pindah ke Roma di
mana ia banyak menyebarkan ilmu anatomi. Reputasinya kian naik dan dikenal sebagai ahli
kedokteran yang berpengalaman dan memiliki klien yang tersebar luas. Salah
satunya adalah konsul Flavius Boethius yang
akhirnya memperkenalkan ia menjadi tabib kerajaan. Ia turut merawat Lucius Verus, Commodus dan Spetimius Severus. Ia
sempat kembali ke tanah airnya, Pergamum selama 166 hingga 169. Galen menghabiskan
sisa hidupnya di kerajaan. Sesuai tradisi, tahun meninggalnya ditetapkan
sekitar tahun 200
sesuai dengan dokumen Suda Lexicon dari abad ke-10.
Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa ia meninggal pada 216, disebabkan perkiraan
karya tulis terakhirnya dituliskan pada akhir 207.
Karya dan Pengaruh
Galen meneruskan kedokteran Hippokrates
di zaman Renaisans.
Ia pun mengemukakan empat humor (cairan) tubuh yaitu darah, empedu kuning (yellow bile), empedu hitam (black bile) dan mukus. Empat hal ini
akan berputar sesuai dengan empat musim. Ia menysuun teorinya sendiri dari
prinsip tersebut dan banyak karyanya didasarkan pada prinsip Hippokrates.
Karya terbesarnya adalah tujuh belas buku dari On the Usefulness of the Parts of the Human Body. Ia juga
menulis tentang filsafat dan anatomi. Teori yang dikemukakan oleh Galen
didasarkan dari penciptaan oleh Pencipta ("Alam" - Greek phusis) - alasan utama mengapa kelak
para sarjana Islam
dan Kristen
dapat menerima pandangannya.
Menurutnya, prinsip kehidupan yang paling dasar adalah pneuma atau udara yang kemudian dapat
dikaitkan dengan jiwa.
Hal ini membuktikan bahwa dunia kedokterannya sangat dipengaruhi oleh hal-hal
filosofis. Pneuma physicon (roh
hewani) di otak
mengatur pergerakan, persepsi, dan indera. Pneuma zoticon (roh hayati) yang ada di jantung mengatur darah dan suhu tubuh. "Roh
alamiah" di hati
mengatur nutrisi
dan metabolisme.
Galen memperluas wawasannya dengan melakukan penelitian pada hewan. Salah
satu metodenya adalah menunjukkan pembedahan pada seokar babi, memotong saraf laringealnya (nantinya
bagians araf ini dikenal sebagai Saraf
Galen) yang dapat menghentikan erangan babi tersebut. Ia juga pernah
mengikat ureter
pada hewan yang masih hidup untuk menunjukkan bahwa urin berasal dari ginjal, dab merusak
saraf untuk menunjukkan paralisis. Metode penunjukkan kepada publik seperti yang
dilakukan oleh Galen ini digunakan sebagai cara belajar bagi mahasiswa
kedokteran dan tak jarang menimbulkan perdebatan.
Ada bebrapa teori Galen yang terbukti benar seperti argumentasinya akan
pikiran yang terdapat di otak, bukan di hati seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles.
Bagaimanapun juga ada beberapa teori yang cacat seperti pemahaman Galen akan
sistem sirkulasi. Ia menduga sistem vena dan arteri adalah dua sistem yang terpisah. Teori ini akhirnya
ditolak oleh William Harvey pada abad ke-17. Oleh karena ia menggunakan
hewan sebagai media percobaannya, terdapat kesalahpahaman antara organ hewan
dan organ manusia. Hal ini dikarenakan tidak semua organ serupa pada setiap
spesies.
Ilmu kedokteran di Arab pada zaman pertengahan mengembangkan apa yang
telah ditemukan para pakar Yunani kuno, termasuk pula karya Galen seperti teori
humoralnya. Banyak karya Galen yang dituliskan dalam bahasa Yunani
diterjemahkan ke bahasa Suriah oleh Imam Nestor di Universitas Gundishapur, Persia. Oleh
ilmuwan Arab, karya Galen kemudian diterjemahkan ke bahasa Arab.
No comments:
Post a Comment