PERKEMBANGAN
ASTRONOMI MODERN
I.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
1. Memahami Pengertian Dasar Astronomi.
2. Menyebutkan cabang-cabang Ilmu
Astronomi.
3. Menjelaskan apa itu Astrometri.
4. Memahami Pengertian Kosmologi.
5. Menyebutkan Pengertian Fisika
Galaksi.
6. Memahami apa itu Astronomi
Ekstragalaksi.
7. Menjelaskan Sejarah Perkembangan Astronomi Modern.
8. Menyebutkan nama-nama Astronom.
9. Menjelaskan
kontribusi islam dibidang astronom
10. Mengetahui kontribusi yang diberikan Al-Battani dalam
bidang astronomi.
11. Menceritakan kehidupan Al-Sufi dari awal hingga dia berhasil mendapatkan
penemuan.
12. Menjelaskan kehidupan Al-Biruni dari
awal hingga dia berhasil mendapatkan penemuan.
13. Mengetahui kontribusi yang diberikan
Ibnu Yunus dalam bidang astronomi.
14. Menceritakan kehidupan Al-Farghani dari
awal hingga dia berhasil mendapatkan penemuan.
15. Mengetahui kontribusi yang diberikan
Al-Zarqali dalam bidang astronomi.
16. Menjelaskan kontribusi yang
diberikan Jabir Ibn Aflah dalam bidang astronomi.
17. Menjelaskan Perkembangan Ilmu
astronomi pada zaman modern
18. Menyebutkan contoh Perkembangan Ilmu
Astronomi pada zaman modern.
19. Menjelaskan Perkembangan Ilmu
astronomi di Indonesia.
20. Menyebutkan contoh Perkembnagan Ilmu
Astronomi di Indonesia.
II.
PETA KONSEP
III.
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Dasar Astronomi
Astronomi,
yang secara etimologi berarti "ilmu bintang" (dari Yunani: άστρο, +
νόμος), adalah ilmu yang melibatkan pengamatan dan penjelasan kejadian yang
terjadi di luar Bumi dan atmosfernya.
3.2
Cabang-Cabang Ilmu Astronomi
Pada
abad ke-20, astronomi profesional terbagi menjadi dua cabang: astronom
observasional dan astronomi teoretis. Yang pertama melibatkan pengumpulan data
dari pengamatan atas benda-benda langit, yang kemudian akan dianalisis
menggunakan prinsip-prinsip dasar fisika. Yang kedua terpusat pada upaya
pengembangan model-model komputer/analitis guna menjelaskan sifat-sifat
benda-benda langit serta fenomena-fenomena alam lainnya. Adapun kedua cabang
ini bersifat komplementer — astronomi teoretis berusaha untuk menerangkan
hasil-hasil pengamatan astronomi observasional, dan astronomi observasional
kemudian akan mencoba untuk membuktikan kesimpulan yang dibuat oleh astronomi
teoretis.
Berdasarkan
pada subyek, ada beberapa pengklarifikasian dalam ilmu astronomi sebagai
berikut
·
Astrometri: cabang ilmu Astronomi
yang mempelajari hubungan geometris benda-benda angkasa, meliputi: kedudukan
benda-benda angkasa, jarak benda angkasa yang satu dengan yang lain, ukuran
benda angkasa, rotasi dan revolusinya.. Mendefinisikan sistem koordinat yang dipakai dan
kinematika dari benda-benda di galaksi kita.
·
Kosmologi: penelitian alam semesta sebagai seluruh dan
evolusinya.
·
Fisika galaksi: penelitian struktur dan bagian galaksi kita
dan galaksi lain.
·
Astronomi ekstragalaksi: penelitian benda (sebagian besar galaksi)
di luar galaksi kita.
·
Pembentukan galaksi dan evolusi: penelitian pembentukan
galaksi, dan evolusi mereka.
·
Ilmu planet: penelitian planet dan tata surya.
·
Fisika bintang: penelitian struktur bintang.
·
Evolusi bintang: penelitian evolusi bintang dari pembentukan
mereka sampai akhir mereka sebagai bintang sisa.
·
Pembentukan bintang: penelitian kondisi dan proses yang
menyebabkan pembentukan bintang di dalam awan gas, dan proses pembentukan itu
sendiri.
3.3
Sejarah Perkembangan Astronomi
Modern
Awal
perkembangan ilmu astronomi modern dimulai oleh Purbach (1423-1461) di universitas
Wina serta lebih khusus lagi oleh muridnya Yohanes muller (1436-1476).Johanes
Muller pergi ke Italia khusus untuk belajar karya asli Ptolemeus tentang
astronomi bersama temannya Walther (1430-1504). Walther adalah seorang yang
kaya, ia memiliki observatorium pribadi, serta mesin percetakan pribadi. Muller
bersama Walther membuat penanggalan berdasarkan benda-benda langit yang banyak
dipakai oleh para pelaut Spanyol dan Portugis.
Muller kemudian pergi ke Roma untuk melakukan pembaruan kalender di sana, akan tetapi ia meninggal sebelum dapat melaksanakan niatnya. Pengamatan muller dilanjutkan oleh temannya,Walther dan Albrecht Durer. Maka, ketika Nicolas Copernicus (1473-1543) memulai karyanya, telah terdapat cukup banyak karya hasil pengamatan astronomi.
Muller kemudian pergi ke Roma untuk melakukan pembaruan kalender di sana, akan tetapi ia meninggal sebelum dapat melaksanakan niatnya. Pengamatan muller dilanjutkan oleh temannya,Walther dan Albrecht Durer. Maka, ketika Nicolas Copernicus (1473-1543) memulai karyanya, telah terdapat cukup banyak karya hasil pengamatan astronomi.
Sistem Copernicus yang baru tentang alam semesta
menempatkan matahari sebagai pusat alam semesta, serta terdapat tiga jenis
gerakan bumi. Tiga jenis gerakan bumi itu adalah gerak rotasi bumi (perputaran
bumi pada porosnya), gerak revolusi (gerak bumi mengelilingi matahari) dan
suatu girasi perputaran sumbu bumi yang mempertahankan waktu siang dan malam
sama panjangnya. Teori Copernicus tersebut ditulis tangan dan diedarkan di
antara kawan-kawannya pada tahun 1530.Teori Copernicus menjadi semakin terkenal
dan menarik perhatian seorang ahli matematika dari wittenberg bernama George
Rheticus (1514-1576). Rheticus kemudian belajar bersama Copernicus dan pada
tahun 1540 menerbitkan buku tentang teori Copernicus.Akhirnya Copernicus
menerbitkan hasil karyanya sendiri pada tahun 1543 berjudul On the Revolutions
Of the Celestial Orbs.
Pengamatan paling penting dalam bidang astronomi
modern adalah yang dilakukan oleh Ticho Brahe. Hasil pengamatan Ticho Brahe
limapuluh kali lebih tepat dari hasil muller, hasil terbaik yang dapat
dilakukan dengan mata telanjang. Ketika raja Frederick II wafat, fasilitas yang
diterima Tycho Brahe tidak diperpanjang, kemudian Ticho Brahe pergi ke Praha
pada tahun 1599, di mana ia mendapat tunjangan dari raja Rudolph II.
Tahun-tahun berikutnya ia bergabung dengan astronom jerman, Johann Kepler,
seorang matematikawan. Kepler adalah anak seorang tentara wurtemburg.Ia
mempelajari sistem copernicus di Tubingen. Kerja sama antara Kepler dengan
Ticho Brahe tidak berlangsung lama karena Ticho Brahe meninggal dunia. Setelah
Ticho Brahe meninggal, Kepler tetap tinggal di Praha.
Karya pertama Kepler dalam bidang astronomi berjudul
The Mysteri of the Universe yang diterbitkan pada tahun 1596. Di dalam buku
itu, ia berusaha mencari suatu keselarasan antara orbit-orbit planet menurut
copernicus dengan hasil pengamatan Ticho Brahe. Akan tetapi Kepler tidak
berhasil menemukan keselarasan antara sistem-sistem yang dikembangkan oleh
Copernicus maupun Ptolemous dengan hasil pengamatan Tycho Brahe. Oleh karena
itu ia meninggalkan sistem ptolemous dan Copernicus lalu berusaha mencari
sistem baru. Pada tahun 1609, Kepler menemukan ternyata elips sangat cocok
dengan hasil pengamatan Ticho Brahe.Kepler tidak lagi menggunakan lingkaran
sebagai lintasan benda-benda langit melainkan elips.
3.4
Daftar
Nama Astronom
4 James Bradley (1693-1762) 21 Georges Lemaitre (1894-1966)
3.5
Kontribusi
Ilmuwan Islam di bidang Astronomi
1. Al-Battani (858-929)
Sejumlah
karya tentang astronomi terlahir dari buah pikirnya. Salah satu karyanya yang
paling populer adalah al-Zij al-Sabi. Kitab itu sangat bernilai dan dijadikan
rujukan para ahli astronomi Barat selama beberapa abad, selepas Al-Battani
meninggal dunia. Ia berhasil menentukan perkiraan awal bulan baru, perkiraan
panjang matahari, dan mengoreksi hasil kerja Ptolemeus mengenai orbit bulan dan
planet-planet tertentu. Al-Battani juga mengembangkan metode untuk menghitung
gerakan dan orbit planet-planet. Ia memiliki peran yang utama dalam merenovasi
astronomi modern yang berkembang kemudian di Eropa.
2. Al-Sufi (903-986 M)
Orang
Barat menyebutnya Azophi. Nama lengkapnya adalah Abdur Rahman as-Sufi. Al-Sufi
merupakan sarjana Islam yang mengembangkan astronomi terapan. Ia berkontribusi
besar dalam menetapkan arah laluan bagi matahari, bulan, dan planet dan juga
pergerakan matahari. Dalam Kitab Al-Kawakib as-Sabitah Al-Musawwar, Azhopi
menetapkan ciri-ciri bintang, memperbincangkan kedudukan bintang, jarak, dan
warnanya. Ia juga ada menulis mengenai astrolabe (perkakas kuno yang biasa
digunakan untuk mengukur kedudukan benda langit pada bola langit) dan seribu
satu cara penggunaannya.
3. Al-Biruni (973-1050 M)
Ahli astronomi yang satu ini, turut memberi
sumbangan dalam bidang astrologi pada zaman Renaissance. Ia telah menyatakan
bahwa bumi berputar pada porosnya. Pada zaman itu, Al-Biruni juga telah
memperkirakan ukuran bumi dan membetulkan arah kota Makkah secara saintifik
dari berbagai arah di dunia. Dari 150 hasil buah pikirnya, 35 diantaranya
didedikasikan untuk bidang astronomi.
4. Ibnu Yunus (1009 M)
Sebagai
bentuk pengakuan dunia astronomi terhadap kiprahnya, namanya diabadikan pada
sebuah kawah di permukaan bulan. Salah satu kawah di permukaan bulan ada yang
dinamakan Ibn Yunus. Ia menghabiskan masa hidupnya selama 30 tahun dari
977-1003 M untuk memperhatikan benda-benda di angkasa. Dengan menggunakan
astrolabe yang besar, hingga berdiameter 1,4 meter, Ibnu Yunus telah membuat
lebih dari 10 ribu catatan mengenai kedudukan matahari sepanjang tahun.
5. Al-Farghani
Nama
lengkapnya Abu'l-Abbas Ahmad ibn Muhammad ibn Kathir al-Farghani. Ia merupakan
salah seorang sarjana Islam dalam bidang astronomi yang amat dikagumi. Beliau
adalah merupakan salah seorang ahli astronomi pada masa Khalifah Al-Ma'mun. Dia
menulis mengenai astrolabe dan menerangkan mengenai teori matematik di balik
penggunaan peralatan astronomi itu. Kitabnya yang paling populer adalah Fi
Harakat Al-Samawiyah wa Jaamai Ilm al-Nujum tentang kosmologi.
6. Al-Zarqali (1029-1087 M)
Saintis
Barat mengenalnya dengan panggilan Arzachel. Wajah Al-Zarqali diabadikan pada
setem di Spanyol, sebagai bentuk penghargaan atas sumbangannya terhadap
penciptaan astrolabe yang lebih baik. Beliau telah menciptakan jadwal Toledan
dan juga merupakan seorang ahli yang menciptakan astrolabe yang lebih kompleks
bernama Safiha.
7. Jabir Ibn Aflh (1145 M)
Sejatinya
Jabir Ibn Aflah atau Geber adalah seorang ahli matematik Islam berbangsa
Spanyol. Namun, Jabir pun ikut memberi warna da kontribusi dalam pengembangan
ilmu astronomi. Geber, begitu orang barat menyebutnya, adalah ilmuwan pertama
yang menciptakan sfera cakrawala mudah dipindahkan untuk mengukur dan
menerangkan mengenai pergerakan objek langit. Salah satu karyanya yang populer
adalah Kitab al-Hay'ah.
3.5 Perkembangan Ilmu Astronomi Pada
Zaman Modern
Perkembangan
astronomi pada zaman modern sudah sangat pesat sekali. Ssebagai bukti pesatnya
perkambangan astronomi adalah banyaknya penemuan-penemuan benda-benda luar
angkasa seperti halnya planet-planet baru dan galaksi-galaksi baru. Dengan
adanya peralatan yang canggih yang telah diciptakan para ilmuan khususunya
ilmuan barat sangat mendukung perkembangan ilmu astronomi. Seperti halnya
satelit-satelit NASA yang diterbangkan ke luar angkasa sangatlah mendukung
untuk pengamatan fenomena luar angkasa.
Para pakar astronomi pada zaman sekarang sudah mulai meneliti keadaan planet-planet luar angkasa dengan menerbangkan beberapa astronot untuk melakukan obserfasi ke planet-planet sebagai salah satu contohnya adalah planet mars. Planet merah (Mars) merupakan planet yang mendapatkan konsentrasi penuh dari para astronom. Bahkan mereka sampai membuat sebuah robot yang mampu menelusuri dataran Mars. Nasa Phoenix berhasil mendarat di Mars pada bulan Mei lalu. Dari sinilah diketahui bahwa planet Mars mampu dihidupi oleh manusia karena terdapat sumber air di dalamnya.
Para pakar astronomi pada zaman sekarang sudah mulai meneliti keadaan planet-planet luar angkasa dengan menerbangkan beberapa astronot untuk melakukan obserfasi ke planet-planet sebagai salah satu contohnya adalah planet mars. Planet merah (Mars) merupakan planet yang mendapatkan konsentrasi penuh dari para astronom. Bahkan mereka sampai membuat sebuah robot yang mampu menelusuri dataran Mars. Nasa Phoenix berhasil mendarat di Mars pada bulan Mei lalu. Dari sinilah diketahui bahwa planet Mars mampu dihidupi oleh manusia karena terdapat sumber air di dalamnya.
3.6
Perkembangan Ilmu Astronomi Di
Indonesia
Sejarah telah mencatat, geliat penerapan astronomi di
kepulauan Nusantara telah ada sejak beberapa abad silam. Penanggalan kalender
jawa, penentuan musim hujan, kemarau, panen, dan ritual kepercayaan lain yang
menggunakan peredaran gerak benda langit sebagai acuan. Bahkan, mengutip sebuah
lagu “nenek moyangku seorang pelaut”, mereka pun mahir menggunakan rasi-rasi
bintang sebagai penunjuk arah.
Zaman beranjak ke masa kerajaan Hindu-Budha, dimana
candi-candi dibangun berdasarkan letak astronomis. Candi-candi di daerah Jawa
Tengah dibangun dengan menghadap ke arah terbitnya Matahari, timur. Sedangkan
bangunan candi di Jawa Timur, menghadap ke barat, dimana Matahari terbenam.
Meski begitu, ada sedikit perbedaan dengan candi kebesaran rakyat Indonesia,
Candi Borobudur, yang dibangun menghadap ke arah utara-selatan tepat pada sumbu
rotasi Bumi. Gunadharma, yang membangun Candi Borobudur memakai patokan bintang
polaris yang pada masa dinasti Syailendra masih terlihat dari Pulau Jawa
Mulai abad ke 18, perjalanan Astronomi Indonesia telah
beranjak ke arah yang lebih empiris. Pada masa itu, masyarakat dunia belum tahu
jarak Bumi-Matahari. Halley, yang telah menemukan cara untuk menentukan
paralaks Matahari, membutuhkan pengamatan di tempat yang berbeda-beda. Dengan
menggunakan hukum Kepler, ia telah menghitung akan terjadinya transit Venus
pada tahun 1761 dan 1769. Dan pengamatan fenomenal itu dilakukan di Batavia
(Jakarta), di sebuah Planetarium pribadi milik John Mauritz Mohr, seorang
pendeta Belanda kelahiran Jerman. Selain Mohr, Astronom Perancis De Bougainvile
juga melakukan pengamatan transit Venus pada tahun 1769. Dari hasil pengamatan
diperoleh gambaran transit Venus yang kemudian dipublikasikan dalam
Philosophical Transaction.
Tahun 1920, berdirilah Nederlandch Indische Sterrenkundige
Vereeniging (Perhimpunan Ilmu Astronomi Hindia Belanda) yang dipelopori oleh
Karel Alber Rudolf Bosscha. Yang mencetuskan didirikannya sebuah observatorium
untuk memajukan ilmu astronomi di Hindia Belanda. Butuh usaha yang tidak mudah
untuk mendirikan observatorium yang sekarang terletak di daerah Lembang, arah utara
Kota Bandung itu. Mulai dari penelitian lokasi yang tepat untuk pengamatan,
hingga perjalanan teleskop “Meredian Circle” dan “Carl Zeiss Jena”. Pembangunan
Observatorium dimulai pada tahun 1922 di atas tanah pemberian kakak beradik
“Ursone” seluas 6 hektar. Hingga akhirnya teleskop besar Zeiss mulai berfungsi
pada tahun 1928. Beberapa bulan setelah instalasi teleskop, K.A.R. Bosscha
meninggal, dan observatorium itu dinamai Observatorium Bosscha.
Kini, observatorium bersejarah itu sudah berusia hampir 80 tahun.
Di usianya yang mulai senja, Observatorium Bosscha telah menorehkan banyak
catatan ke-astronomian. Sebagai contoh, penemuan planetary nebula di daerah
langit selatan, 50% ditemukan di observatorium milik Indonesia ini. Ditambah
dengan pengamatan-pengamatan lain seperti gerhana Matahari total pada tahun
1930, dimana Einstein duduk dalam komitenya untuk membuktikan Teori Relativitas
Umum Einstein. Dan keikutsertaan Observatorium Bosscha dalam pendidikan ilmu
pengetahuan alam, dengan mengadakan jurusan Astonomi di ITB pada tahun 1959.
Minat masyarakat terhadap ilmu yang menjadi “anak tiri” di
Indonesia ini telah meningkat selama beberapa tahun terakhir. Melihat
antusiasnya masyarakat dan media ketika terjadi fenomena langit yang jarang
terjadi seperti saat melintasnya komet Halley (1986), oposisi Mars (2003),
transit Venus (2004), dan lainnya. Juga dengan terbentuknya
perkumpulan-perkumpulan pecinta Astronomi yang mulai marak. Dan beberapa media
di dunia maya mulai dari millis, website, forum diskusi dan banyak blog yang
berisikan info-info Astronomi.
Secara Internasional, astronomi di Indonesia pun sudah
‘cukup dipandang’. Terbukti dengan dipercayanya Indonesia menjadi tuan rumah
APRIM, ajang berkumpulnya para astronom dunia, pada tahun 2005 silam, juga sebagai
tuan rumah olimpiade Astronomi Internasional tahun 2008 mendatang. Belum lagi
banyaknya siswa yang membawa pulang medali ke tanah air, hasil dari pertarungan
mereka dalam Olimpiade Astronomi Internasional maupun Olimpiade Astronomi Asia
Pasific. Kini, setelah melihat perkembangan ilmu Astronomi yang cukup pesat,
akankah pemerintah lebih memperhatikan perkembangan ilmu alam ini? Seperti
sudah menjadi hal umum jika ilmu alam kurang diperhatikan di negara tercinta
ini. Padahal, sangatlah penting untuk membuka kesadaran sains di mata
masyarakat Indonesia. Agar menjadi masyarakat yang cinta ilmu, yang bisa banyak
membaca dari alam sekitarnya, dari tingginya langit hingga dalamnya lautan.
Kita bisa mencotoh negara-negara maju seperti Badan
Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) ataupun Badan Antariksa Eropa (ESA),
yang menyiapkan divisi khusus untuk pelayanan informasi Astronomi bagi publik.
Mulai dari informasi informal hingga terprogram seperti pelatihan guru sekolah
dan bantuan implementasi kurikulum ilmu pengetahuan alam. Memasukkan astronomi
dalam kurikulum pelajaran siswa sekolah, mengapa tidak?
Indonesia, yang terbentang dari Sabang sampai Merauke hanya
memiliki sedikit sekali fasilitas astronomi. Hampir semua kegiatan astronomi
terpusat di Observatorium Bosscha dan Planetarium Jakarta. Ide pembuatan
observatorium di daerah-daerah terpencil sudah ada sejak dulu. Yang sudah mulai
berjalan seperti Planetarium di Palembang dan Tenggarong, Kalimantan. Juga adanya
rencana menjadikan Pulau Biak sebagai tempat peluncuran satelit. Para pecinta
Astronomi dan masyarakat Indonesia pada umumnya, memiliki mimpi agar dapat
dibangun lagi observatorium-observatroium di daerah-daerah ataupun pulau-pulau
terpencil lainnya. Selain belum banyak terjamah manusia, hingga tingkat
polusinya kecil dan memungkinkan untuk melihat langit sangat cerah, pembangunan
fasilitas astronomi itu juga menjadi sebuah ajang penyebaran pendidikan sains
yang tentunya dapat mengurangi tingkat kebodohan masyarakat Indonesia.
Pemerintah Indonesia dan para pecinta Astronomi dapat
bekerja sama dalam menyebarkan ilmu astronomi. Dengan tersedianya fasilitas
media yang cukup banyak, keinginan adanya majalah atau tabloid astronomi
tentunya mimpi yang harus diwujudkan. Kesediaan pemerintah untuk menyokong dana
riset ataupun kegiatan keilmuan ini juga sangatlah diharapkan.
IV.
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Apa latar belakang
ilmuwan astronomi ke arab?
Jawab :
Saat
di benua Eropa sedang mengalami masa kegelapan dimana Runtuhnya Kekaisaran Roma
berakibat pada mundurnya perkembangan ilmu pengetahuan di dataran Eropa.
Bagaimanapun juga kebudayaan di timur tengah terus berkembang pesat, banyak
ilmuwan dari Yunani yang mencari dukungan dan bantuan di timur tengah ini.
Akhirnya ilmuwan muslim pun berhasil mengembangkan ilmu astronomi dan
matematika, yang akhirnya menemukan bidang ilmu pengetahuan baru yaitu kimia.
Setelah bangsa Arab menaklukkan Persia, ilmu pengetahuan berkembang dengan
cepat di Persia dan ilmuwan terus bermunculan yang akhirnya dengan giatnya memindahkan
ilmu yang telah ada dari kebudayaan Yunani ke timur tengah yang saat itu sedang
mundur dari Eropa yang mulai memasuki abad kegelapan.
2. Sebutkan bukti bahwa
perkembangan ilmu astronomi di Indonesia sudah maju?
Jawab :
Bukti
bahwa perkembangan ilmu astronomi di Indonesia sudah maju antara lain:
a. Dipercayanya Indonesia menjadi tuan
rumah APRIM, ajang berkumpulnya para astronom dunia, pada tahun 2005 silam.
b. Indonesia sebagai tuan rumah
olimpiade Astronomi Internasional.
c. Banyaknya siswa yang membawa pulang medali
ke tanah air, hasil dari pertarungan mereka dalam Olimpiade Astronomi
Internasional maupun Olimpiade Astronomi Asia Pasifik.
3. Bagaimana pengaruh
islam terhadap perkembangan astronomi modern?
Jawab :
Dalam Islam,
pada awalnya Ilmu Falak tidak lebih hanya sebagai kajian 'nujumisme' (Astrologi).
Hal ini terjadi antara lain dengan dua alasan:
1. Kebisaan hidup
mereka dipadang pasir yang luas serta kecintaan mereka pada bintang-bintang
untuk mengetahui tempat terbit dan terbenamnya, mengetahui pergantian musim, dan lain-lain.
2. Keterpengaruhan
mereka terhadap kebiasaan bangsa-bangsa sebelumnya yang punya kebiasaan
Astrologi.
Datangnya Rasulullah S.a.w. beserta risalah-Nya dengan membawa
cahaya al-Qur’an, menebas habis paham nujum tersebut. Bahagia dan celaka
(nasib) mutlak dalam kekuasaan Allah S.w.t. Ilmu falak terus berkembang dengan
kontrol al Qur'an, hingga akhirnya banyak melahirkan sarjana-sarjana falak
berpengaruh dalam Islam seperti al Biruni, al Battani, Ibnu Yunus, Ibnu
Syathir, Ibnul Majdi, dan lain-lain.
Dinasti Abbasiyyah masa Al Mansur berjasa meletakkan Ilmu Falak pada posisi
istimewa, setelah Ilmu Tauhid, Fikih, dan Kedokteran. Ketika itu, Ilmu Falak
dikenal juga dengan Astronomi- tidak hanya dipelajari dan dilihat dalam
perspektif keperluan praktis ibadah saja, namun lebih dari itu, ilmu ini lebih
dikembangkan sebagai pondasi dasar terhadap perkembangan science lain
seperti ilmu pelayaran, pertanian, kemiliteran, pemetaan, dan lain-lain.
4. Sebutkan bukti pesat
adanya perkembangan ilmu astronomi modern?
Jawab :
Bukti pesatnya perkembangan astronomi
adalah banyaknya penemuan-penemuan benda-benda luar angkasa seperti halnya
planet-planet baru dan galaksi-galaksi. Contohnya adalah planet mars. Mereka membuat sebuah
robot yang mampu menelusuri dataran Mars. Nasa Phoenix berhasil mendarat di
Mars pada bulan Mei lalu.Dari sinilah diketahui bahwa planet Mars mampu
dihidupi oleh manusia karena terdapat sumber air di dalamnya.
V.
DAFTAR
PUSTAKA
4. http://nurmaatus.blogdetik.com/2009/09/21/sejarah-panjang-ilmu-astronomi-modern/.
Diakses pada tanggal 16 april 2012 pukul 20.00 WIB
5. http://id.wikipedia.org/wiki/Astronomi.
Diakses pada tanggal 17 April 2012 pukul 19.00 WIB
6. http://apipblog.wordpress.com/2010/11/28/ilmuwan-muslim-dalam-bidang-astronomi/.
Diakses pada tanggal 17 April 2012 pukul 20.00 WIB
7. Muhyiddin
Khazin. 2004. Ilmu Falak dalam Teori dan Praktik. Yogyakarta: Buana Pustaka.
8. http://id.wikipedia.org/wiki/Portal:Astronomi.
Diperbarui 18 April 2013 01.49.
9. http://id.wikipedia.org/wiki/Astronomi_di_Indonesia.
Diperbarui 9 Agustus 2011 11.24
11. http://ms.wikipedia.org/wiki/Astronomi. Diperbarui 7 Maret
2013 19.07 file:///C:/Daftar_astronom.htm. Diperbarui 4 April 2013 13.36
13. http://teknologiidanperkembangan.blogspot.com/2012/11/makalah-perkembangan-astronomi-modern.html
bolavita, agen judi bola online, Judi bola, agen bola, bandar bola, casino online, agen casino, situs taruhan, judi online, agen bola terpercaya, judi bola online, Situs Judi Bola, taruhan bola, bola online
ReplyDeletebolavita merupakan Situs Judi bola online terpercaya di Indonesia. Bandar Bola resmi dan Agen Bola online dengan pasaran terlengkap dan pelayanan yang ramah selama 24 Jam
Boss Juga Bisa Kirim Via :
Wechat : Bolavita
WA : +6281377055002
Line : cs_bolavita
BBM PIN : BOLAVITA ( Huruf Semua )