Sejarah Fisika
”Sains
Pada Periode Romawi”
Kelompok 4 :
1. Sulastri Wahyuningsih (06101011028)
2. Puteri Marissa (06101011029)
3.
Anita
Nurfala (06101011036)
4.
Dwi
Mentari (06101011040)
5.
Riris
Manalu (06111011014)
Dosen Pengasuh : M. Yusuf, S. Pd.,
M. Pd.
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012
SAINS PADA
PERIODE ROMAWI
I.
PERADABAN ROMAWI
Romawi
merupakan tempat kuno di Eropa yang menjadi sumber kebudayaan Barat.Letak
Geografis :Terletak di Semenanjung Apenina (sekarang Italia)Sebelah Utara
semenanjung Apenina bersambung dengan daratan Eropa yang terdapat pegunungan
Alpen sebagi batas alam yang memanjang.
·
Sebelah
Barat Laut yang memisahkan Italia dengan Perancis
·
Sebelah
Utara memisahkan Italia dengan Swiss dan Austria
·
Sebelah
Timur Laut dengan Yugoslavia
Masa
Romawi yang merupakan masa terakhir dari pertumbahan ilmu pada Zaman Kuno dan
merupakan masa yang paling sedikit memberikan sumbangsih pada seajarah ilmu
dalam Zaman Kuno. Namun bangsa Romawi memiliki kemahiran dalamkemampuan
keinsinyuran dan keterampilan ketatalaksanaan serta mengatuur hukum dan
pemerintahan. Bangsa ini tidak menekankan soal-soal praktis dan mengabaikan
teori ilmiah, sehingga pada masa ini tidak muncul ilmuwan yang terkemuka.
II.
PERKEMBANGAN
SEJARAH ROMAWI
A.
Periode
1000 – 510 SM Jaman Kerajaan
Pada
masa ini Semenanjung Apenina dihuni oleh bangsa pendatang dari Laut Kaspia
sedangkan di bagian Selatan di huni oleh bangsa Funisia dan Yunani. Diantara
mereka terjadi percampuran sehingga melahirkan bangsa Romawi.Kota Roma didirikan menurut
Vergilius dalam karyanya Aenens, kota Roma didirikan 1754 SM. Kota Roma
didirikan oleh Romulus anak Aeneis dan Lavinia putri Latinus (Raja negeri
Latinum) yang telah membunuh saudara kembarnya Remus.Kerajaan Roma diperintah seorang raja
yang merangkap sebagai panglima perang dan hakim tinggi. Dalam menjalankan
pemerintahannya Raja dibantu oleh Senat, yang terdiri 300 orang golongan
patricier (bangsawan). Roma menjadi negara Republik yang dikuasai kaum bangsawan (Aristokrasi).
B. Periode 510 –31 SM Jaman Republik
Pada
masa ini Roma berbentuk Republik yang pemerintahannya dijalankan dua orang
Konsul yang dipilih oleh rakyat. Kemudian dibentuk dewan yang terdiri :
–
Senat,
yaitu golongan bangsawan
–
Dewan
Perwakilan Rakyat, sebagian besar kaum bangsawan, hanya 4 orang golonganrakyat
biasa.Yang 4 orang ini mempunyai Hak Veto.
Sering
terjadinya pertentangan antara golongan bangsawan dan Rakyat biasa sehingga
golongan rakyat mengungsi ke pegunungan. Hal ini menyebabkan golongan bangsawan
menderita.Akibatnya golongan rakyat dipanggil dan diadakan perundingan
sehingga menghasilkan kesepakatan persamaan hak yang dituangkan dalam
"Twaalftafelenwet" yaitu dua belas meja batu undang-undang.
Ekspansi Bangsa Romawi:
Pada
tahun 266 SM seluruh semenanjung Apenina dikuasai oleh bangsa Romawi.Perang
Khartago-Romawi, pecah karena Romawi ingin memperluas wilayahnya ke Laut Tengah
yang dikuasai Khartago (Tunisia) yang merupakan koloni bangsa Funisia.
Perang
pertama terjadi 264 – 241SM, Romawi berhasil menguasai Sisilia sedangkan pulau
Sardinia dan Corsica dikuasai Khartgao. Spanyol-pun menjadi daerah kekuasaan
Khartagon yang bernama Khartagena.
Perang
kedua terjadi 218-201 SM, pemimpin Khartago adalah Panglima ulung bernama Hannibal
yang berhasil menguasai Romawi bagian Timur selama 16 tahun. Perlawanan Romawi
dipimpin oleh Scipio Africanus, berhasil mengalahkan pasukan Hannibal.
Perang
ketiga terjadi tahun 146 SM, Khartago menggunakan pasukan sewaan dikepung
Romawi dari darat dan Laut dan Khatago menyerah.
Sebelum
mengalahkan Khartago Romawi telah menguasai : Yunani, Macedonia tahun 148 SM.
Pada masa Republik Syria dan Khartago, serta Yunani dan Macedonia menjadi
wilayah kekuasaannya yang dijadikan Propinsi.Kekuasaan Romawi yang makin
luas dan besar menyebabkan pertikaian antara golongan Bangsawan dan proletar
Pertama
kaum Proletar mengangkat Tiberius Graccus sebagi Tribun, dengan tunttan
pembagian tanah, tetapi gagal Tiberius Gracchus mati tahun 132, Perjuangannya dilanjutkan
adiknya Gayus Gracchus , juga gagal dan mati terbunuh 121 SM.Kemudian Kaum
proletar mengangkat Marius sebagi Tribun untuk melawan kaum Optimat (bangsawan)
yang dipimpin Sulla, akhirnya terjadi peperangan yang dimenangkan oleh kaum
bangsawan.
Akhirnya
kaum proletar mengangkat 3 orang Tribun (pemimpin) yaitu Pompejus, Craccus, dan
Yulius Caesar. Yulius Caesar berhasil mengalahkan kaum Optimat (senat) dan
berkuasa selama dua tahun (46-44SM). Yulius Caesar mati dibunuh oleh Cassius
dan Brutus tahun 44 SM.
Akibat
kematian Yulius Caesar, maka timbul kekacauan dan terbentuklah tiga serangkai
Tribun untuk melawan senat : Antonius, Octavianus, dan Lepidus. Lepidus
tersingkir tinggallah Antonius dan Octavianus yang membagi dua Romawi menjadi
:
·
Romawi
Utara dan Barat, dipimpin oleh Octavianus, dengan mayoritasnya golongan
proletar (Plebyer)
·
Romawi
selatan dan timur, dipimpin oleh antonius, mayoritas masyarakatnya golongan
bangsawan (patricier). Antonius menikah dengan ratu cleopatra,seorang putri
keturunan dinasti ptolomeus mesir.Antonius dan Cleopatra, mati bunuh diri
tahun 31 SM karena patah semangat akibat kalah dalam peperangan di Actium
melawan Octavianus.
C. Periode 31 SM – 476 M Jaman
Kekaisaran
Kaisar
Octavianus dengan gelar Kaisar Agustus dan Princeps Civitas (warga tertinggi
yang terpilih,yang adil dan bijaksana) adalah peletak dasar kekaisaran Romawi.
Wilayahnya meliputi Afrika Utara, Asia Barat, dan sebagian besar Eropa.Kaisar
Octavianus berkuasa hingga tahun 14 M, Hal penting yang ia wariskan adalah
dimulainya penanggalan Masehi yang bertepatan dengan lahirnya Isa Al
Masih.Kaisar Romawi berikutnya adalah Kaisar Nero (54-68 SM), Kaisar Nero
terkenal sangat kejam dan membunuh para pemeluk agama Kristen
Kaisar
– Kaisar Romawi yang lain adalah :
1.
Kaisar
Kaligula, terkenal kekejamannya
2.
Kaisar
Vesvasianus (69-79 M), terkenal karena penindasannya terhadap bangsa Yahudi di
Palestina, sehingga bangsa Yahudi terusir dari negerinya dan menyebar ke
penjuru dunia
3.
Kaisar
Hardianus (117-138 M)
4.
Kaisar
Konstantin Agung (306-337M)
5.
Kaisar
Theodosius (378-395M).
Pada masa Theodosius Romawi dibagi
menjadi dua : Romawi Barat dengan Ibukotanya Roma dan Romawi Timur dengan
Ibukotanya Konstantinopel.Romawi Barat jatuh tahun 476 M oleh Odoakar seorang
panglima tentara sewaan Jerman, Romawi Timur jatuh tahun 1453 M ke tangan Turki
dan berubah menjadi Konstante Istambul.
D. Hasil Kebudayaan Romawi
Kebudayaan
Romawi merupakan perpaduan antara kebudayaan Yunani kuno dan Romawi. Misalnya :
Nama-nama
Dewa : Dewa Zeus diganti Jupiter, Aphrodite diganti Venus, Ares diganti Mars.
Nama-nama
bulan januari = jenus yaitu dewa bermuka dua, februari = februa yaitu pesta
makan menyambut tahun baru dan angka-angka romawi : september = septe= 7,
oktober =okto = 8. pada jaman yulius caesar urutan bulan diubah karena dia
ingin memasukan namanya yaitu juli = 7, begitu juga masa octavianus agustus =
8, sehingga menjadi kacaulah urutan bulan yaitu : september = 9, oktober = 10,
dst.
Organisasi
negara dan kemiliteran, pendidikan, kesenian, filsafat ilmu pengetahuan, hukum
(codex justinianus).
III.
KARAKTERISTIK
ZAMAN ROMAWI (Abad
ke-1 SM - Abad ke-5)
· Romawi
menjadi besar pada abad ke-1
SM dengan menaklukkan Yunani, Eropa, Asia Barat, dan Afrika Utara
· Tokoh terkenal: Julius Ceaser, Augustus Ceaser
· Lebih tertarik kepada peperangan, memerintah, hukum,
daripada kepada filsafat
· Membiarkan filsafat diteruskan oleh orang Yunani,
sehingga perguruan Akademia dapat terus hidup
· Mula-mula bukan nasrani, tetapi kemudian menjadi nasrani (di mulai dari Romawi Timur)
· Dengan alasan bukan nasrani, Perguruan Akademia
ditutup oleh Kaisar Justinian pada tahun
529
Runtuhnya Romawi
· Romawi diserang oleh Goth dari Utara serta oleh
Vandals
· Pada akhir abad ke-4, Romawi pecah menjadi Romawi Barat (di Roma) dan Romawi
Timur (di Konstantinopel)
· Romawi Barat runtuh pada abad ke-5
· Romawi Timur dapat bertahan sampai tahun 1475 namun
mereka lebih dikenal sebagai Byzantium daripada sebagai Romawi
· Di sini, Zaman Romawi diakhiri dengan runtuhnya Romawi
Barat
· Dengan demikian, Zaman Romawi adalah dari abad ke-1 sM
sampai abad ke-5
IV.
FILSAFAT DAN
ILMU PADA PERIODE ROMAWI
A. Bidang
Filsafat
· Diteruskan oleh orang Yunani
· Mereka meneruskan filsafat dari zaman Yunani Kuno
· Mereka dikenal sebagai Neo-Pythagoras, Neo-Plato, Neo-Aristoteles
B. Ilmu
Dalam lapangan ilmu pengetahuan, bangsa Romawi bukanlah
pencipta teori-teori, tetapi pelaksana teori yang telah ada sejak zaman Yunani.
Dengan ini mata rantai yang seakan-akan putus dalam perkembangan ilmu
pengetahuan menjadi tumbuh kembali. Bila sarjana Yunani adalah ahli teori, maka
sarjana Romawi adalah ahli praktek. Sebagian ilmu diteruskan oleh orang Yunani dan sebagian lagi oleh orang
Romawi.Tokoh terkenal pada waktu itu: Ptolemaeus (astronomi),
Sosigenes (astronomi), Galen, Celsus (medik), Vitruvius (arsitek), Diophantus,
Pappus, Hypatia (matematika).
1. Bidang
Astronomi
· Pada waktu itu,
Claudius Ptolemaeus mengemukakan paham geosentris (benda langit beredar
mengelilingi bumi)
· Asumsi ini cocok dengan anggapan bahwa manusia adalah
pusat alam dan dianut oleh katedral (gereja)
· Asumsi ini bertahan sampai Zaman Kebangkitan
2.
Kalender
Sebelum Romawi
menjadi negara adikuasa (abad
ke-1 sM), mereka juga menerima kalender dari Yunani Kuno .
Romawi menyusun kalender matahari yang berubah-ubah yang kemudian distandardisasi oleh Julius
Ceaser .
Kalender inilah yang kemudian menjadi kalender internasional yang kita pergunakan sekarang (disempurnakan oleh
Paus Gregoriu.Julius
Ceaser menugaskan Sosigenes menstandarkan
kalender.
Konon
kabarnya, kalender Romawi kuno ditetapkan oleh raja pertamanya pada abad ke-7
atau ke-8 sebelum Masehi. Pada ketentuan raja Romulus ini, awal tahun dimulai
pada bulan Martius dan diakhiri pada bulan December (desi = 10). Panjang tahun
adalah 10 bulan. Setiap bulan terdiri atas 30 atau 31 hari sehingga di dalam
setahun terdapat 304 hari. Setelah itu terdapat celah musim dingin yang tidak
ada kalendernya.
Raja kedua Numa Pompilius membagi celah
musim dingin itu menjadi dua bulan yakni bulan Januarius dan Februarius. Dua
bulan tambahan sebanyak 50 hari ini diletakkan di akhir tahun sehingga di dalam
setahun terdapat 354 hari. Kemudian pada bulan Januarius ditambahkan satu hari
lagi sehingga di dalam setahun terdapat 355 hari.
Raja
kelima Tarquinius Priscus (616 – 579 sM) adalah orang Etruscan. Kalender diubah
menjadi kalender republik. Pada kalender republik ini, Februarius 28 hari;
Martius, Maius, Julius (waktu itu masih bernama Quintilis), dan October, masing-masing 31 hari; serta Januarius,
Aprilis, Junius, Augustus (waktu itu masih bernama Sextilis), dan December,
masing-masing 29 hari. Di dalam setahun terdapat 355 hari. Raja ini juga
memindahkan awal tahun ke bulan Januarius namun pada tahun 510 sM, melalui pengusiran
orang Estrucan, awal tahun dikembalikan ke bulan Maret.
Pada
setiap akhir tahun, orang Romawi melakukan pembayaran upah. Sering upah
berkenaan dengan pekerjaan di dalam musim yang dipengaruhi oleh kedudukan
matahari. Namun dengan 355 hari setahun, kedudukan matahari bergeser dari akhir
tahun ke akhir tahun. Karena itu orang Romawi menambahkan 22 dan 23 hari
selang-seling pada setiap dua tahun, dan tambahan diselipkan di antara tanggal
23 dan 24 Februarius. Dengan demikian, setiap empat tahun terdapat 1465 hari
atau rerata di dalam setahun terdapat
366,25 hari.
Julius
Ceaser memanggil Sosigenes untuk membenahi kalender. Sosigenes menggunakan
tahun dengan 365,25 hari. Pada tahun 46
sM, Sosigenes menambah 67 hari ke dalam kalender sehingga pada tahun itu
terdapat 445 hari. Mulai tahun 45 sM, Romawi menggunakan kalender baru yakni
tahun dimulai pada tanggal 1 Januarius. Bulan Januarius, Martius, Maius,
Quintilis (Juli), September, November terdiri atas 31 hari. Bulan Aprilis,
Junius, Sextilis (Agustus), October, dan December terdiri atas 30 hari. Bulan
Februarius terdiri atas 29 hari. Di dalam setahun terdapat 365 hari. Dan setiap
empat tahun, di antara tanggal 23 dan 24 Februari ditambah satu hari.
Pada
tahun 44 sM, Senat Romawi mengusulkan bulan Quintilis diubah menjadi Julius
untuk menghormati Julius Caesar serta pada tahun 8 sM, Senat mengusulkan bulan
Sextilis diubah menjadi Augustus untuk menghormati Augustus Caesar. Kedua
kaisar ini harus sama besarnya sehingga bulan Julius dan Augustus masing-masing
harus terdiri atas 31 hari. Satu hari tambahan pada bulan Agustus diambil dari
bulan Februarius sehingga bulan Februarius berkurang menjadi 28 hari. Karena
terdapat berturut-turut Julius, Augustus, September sebesar 31 hari, maka
diadakan perubahan. Dengan perubahan itu, September dan November terdiri atas
30 hari serta October dan December menjadi 31 hari. Di dalam setahun terdapat
365 hari. Dan setiap empat tahun, bulan Februarius terdiri atas 29 hari.
Ternyata
penambahan satu hari di dalam empat tahun adalah terlalu banyak. Satu tahun
tropis terdiri atas 365,242199 hari sehingga setelah lebih dari 15 abad,
kelebihan itu menjadi sepuluh hari. Pada tahun 1582, Paus Gregorius XIII
memangkas kalender sebanyak 10 hari sehingga setelah tanggal 4 October, besoknya
menjadi tanggal 15 October. Selain itu, setiap empat abad, dikurangi 3 hari.
Pengurangan ini ditempuh dengan menghilangkan tahun kabisat pada tahun ratusan
yang tidak habis dibagi empat ratus. Ini berarti tahun 1700, 1800, dan 1900
bukan tahun kabisat tetapi tahun 1600 dan 2000 adalah tahun kabisat.
Sebelum menggunakan kalender
baru, tahun terakhir berlangsung selama
445 hari.
Kalender ini yang kita
gunakan sekarang (pada abad ke-15
dikoreksi oleh Paus Gregorius) dengan mengurangi tiga hari pada setiap empat
abad; ketika diterapkan, terjadi lompatan 10 hari.
Penanggalan Romawi mula-mula hanya 10 bulan, dari
Martius sampai December. Oleh kaisar Romawi ke-2, ditambah 2 bulan pada musim
dingin sehingga menjadi
1.
Martius
2.
Aprilis
3.
Maius
4.
Junius
5.
Quintilis (Julius)
6.
Sextilis (Augustus)
7.
September
8.
October
9.
November
10. December
11. Januarius
12. Februarius
Karena ada
upacara pada bulan Januarius, maka kemudian awal tahun digeser ke Januarius. Pada
tahun ke-45 sebelum Masehi, penanggalan Romawai cukup kacau.Julius Ceaser minta
Sosigenes membenahi kalender.Dasar pembenahan adalah 365 ¼ hari setahun sehingga setahun 365 hari dan
interkalasi 4 tahun sekali dengan 366 hari. Dimulai tahun 44 sebelum Masehi
sehingga tahun 45 sM menjadi 400 hari lebih.
Senat menghormati Julius Ceaser dan
mengganti Quintilis menjadi Julius.Pada tahun 4 sM, Senat menghormati Augustus
Ceaser dan mengganti Sextilis menjadi Augustus. Bulan Julius dan Augustus
dibuat sama 31 hari.
Ternyata setahun
mengandung 365 ¼ hari kurang sedikit sehingga kelebihan.Pada abad ke-16
kelebihan sampai 10 hari. Agar cocok pada tahun 1527, 10 hari itu dihilangkan
pada bulan Oktober (tanggal 5 lompat ke 15) dan selanjutnya setiap 400 tahun
dikurangi 3 hari pada tahun ratusan.
Penanggalan
·
Masehi :
1 – 1 – 2000
·
Hijrah :
24 Ramadhan 1420
·
Jawa : 24 Pasa 1932
·
Yahudi :
5761
·
Koptik : 1717
·
Ethiopia : 1993
·
Persia : 1379
·
Hindu :
5101
·
Konghucu : 25 – 11 – 2550
·
Jepang :
1 – 1 – 2660
·
Romawi : 2753
·
Thailand : 1 – 1 – 2543
3. Pengobatan
Bangsa Romawi pertama kali mempelajari ilmu
pengobatan dari bangsa Yunani. Faktanya, sebagian besar dokter Romawi berasal
dari Yunani, atau merupakan keturunan Yunani. Seperti bangsa Yunani, bangsa
Romawi percaya pada empat cairan (empedu hitam, empedu kuning, lendir, dan
darah) dan metode pengobatan dengan cara pengeluaran darah. Dokter Romawi yang
paling penting adalah Galen, yang hidup pada tahun 100-an Masehi dan menulis
sebuah buku tentang pengobatan. Buku Galen tersebut (sebenarnya merupakan versi
pendeknya) menjadi buku pengobatan utama yang digunakan oleh para dokter di
Eropa selama ratusan tahun berikutnya. Galen mengulangi banyak penelitian
Hippokrates mengenai empat cairan, namun dia juga menambahkan banyak sekali
hasil penelitiannya tentang tubuh manusia. Galen mempelajari bagian dalam tubuh
manusia dengan cara memeriksanya langsung. Biasanya dia mengamati tubuh
prajurit atau gladiator yang terluka. Dan dia memebdah banyak hewan untuk
mengetahui cara kerja tubuh mereka. Galen tentunya mengetahui tentang anatomi
lebih banyak daripada Hippokrates. Galen memahami bahwa darah dialirkan ke
seluruh tubuh oleh jantung. Dan dia sudah mengungkap bahwa saraf mengendalikan
gerakan tubuh, dan bahwa manusia berpikir menggunakan otak. Namun dia tidak
membuat banyak kemajuan dalam hal metode pengobatan terhadap manusia. Dia masih
berpikiran bahwa metode pengeluaran darah adalah cara yang baik.
4. Angka
Romawi
Bangsa Romawi mempergunakan beberapa sistem berbeda
untuk penulisan angka. Kadang mereka menulis angka seperti ini: I II III IV V
dan di lain waktu mereka mempergunakan angka Yunani. Angka Romawi tidak selalu
ditulis dengan cara yang sama. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan angka
Romawi.
Lambang
|
Nilai
|
I
|
1
|
II
|
2
|
III
|
3
|
IV
|
4
|
V
|
5
|
VI
|
6
|
VII
|
7
|
IX
|
9
|
X
|
10
|
Lambang
|
Nilai
|
XI
|
11
|
XII
|
12
|
XIII
|
13
|
XIV
|
14
|
XIX
|
19
|
XX
|
20
|
XXX
|
30
|
XL
|
40
|
C
|
100,dst
|
V.
TOKOH
PADA ZAMAN ROMAWI
A.
Pliny
The Elder
Gayus
Plinius Sekundus
(23 AD - 25 Agustus 79 Masehi), lebih dikenal sebagai Pliny the Elder, adalah seorang Romawi penulis, naturalis, dan filsuf alam, serta komandan angkatan laut dan
tentara awal Kekaisaran Romawi, serta teman pribadi dari kaisar Vespasianus. Menghabiskan sebagian besar waktu
luangnya untuk belajar, menulis atau menyelidiki fenomena alam dan geografis di
lapangan, ia menulis sebuah karya ensiklopedis, Naturalis Historia, yang menjadi model untuk semua
karya-karya yang ditulis kemudian. Sejarah Alam ( Latin : Naturalis
Historia) adalah sebuah ensiklopedia yang diterbitkan sekitar
tahun 77-79 Masehi oleh Pliny the Elder
. Ini adalah salah satu karya terbesar yang selamat dari Kekaisaran
Romawi ke modern dan menyatakan untuk menutupi seluruh
bidang pengetahuan kuno, berdasarkan otoritas terbaik yang tersedia untuk
Pliny.
Pliny the Elder meninggal pada
tanggal 25 Agustus 79 Masehi, ketika mencoba menyelamatkan teman dan
keluarganya dengan kapal dari letusan Gunung Vesuvius yang baru saja menghancurkan kota Pompeii dan Herculaneum. Angin yang terjadi saat itu tidak
mengizinkan kapalnya untuk meninggalkan pantai.
B. Ptolemy
Ptolemy (100 -165 SM) adalah salah satu astronom terbesar
dan ahli geografi dari zaman kuno. Ia juga dikenal sebagai Claudius Ptolemaeus.
Sedikit yang diketahui tentang kehidupan yang lain dari itu ia membuat
pengamatan astronomi di Alexandra, Mesir. Pengamatan Ptolemy yang diawetkan
dalam sebuah karya bagian 13 disebut sintaks Mathematike, Komposisi Matematika.
Karyanya dikagumi begitu banyak sehingga menjadi dikenal sebagai Almagest,
sebuah kata yang merupakan kombinasi Yunani-istilah Arab yang berarti terbesar.
a.
Bidang Astronomi
Sistem Ptolemy astronomi, yang ditulis dalam bukunya sintaks
tersebut, diterima sampai 1543. Dalam sistem, ia ditempatkan bumi di pusat bumi
dan menempatkan bintang-bintang pada bola berputar besar. Antara bumi dan
bintang, ia ditempatkan matahari dan planet-planet yang bergerak di sekitar
titik dekat dengan bumi. Dia menggambarkan gerakan planet dengan meminta mereka
bergerak sesuai dengan konstruksi matematika yang kompleks. Ptolemy menggunakan
tiga konstruksi matematika, epicycle, eksentrik, dan equant, untuk menjelaskan
pergerakan planet-planet. Ini dibuat modelnya jauh lebih rumit tetapi
memungkinkan dia untuk menjelaskan gerakan dari sudut pandang geosentris dengan
tingkat akurasi yang adil. Sebuah konstruksi eksentrik adalah salah satu yang
tidak berpusat pada bumi. Contoh dari ini adalah lingkaran yang memiliki pusat
tidak pada pusat bumi, tetapi pada titik dalam ruang. Menggunakan jenis
konstruksi melanggar konsep bumi berada di tengah alam semesta tetapi para
astronom paling, itu adalah kompromi yang dapat diterima.
Gambar
1: eksentrik.Pusat dari konstruksi ini (C) tidak bumi (E).
|
Pembangunan kedua, epicycle, adalah dimana planet bergerak
di sekitar lingkaran kecil yang dengan sendirinya bergerak di sekitar lingkaran
yang lebih besar. Hal ini setara dengan memindahkan pusat sebuah lingkaran
eksentrik. Dengan menggunakan konstruksi ini dan memilih kecepatan yang sesuai
untuk setiap lingkaran, Ptolemy mampu menjelaskan gerak retrograde
planet-planet.
Gambar 2: epicycle ini.Planet (P) berkisar pada
pusat epicycle (D) yang pada gilirannya berkisar pada pusat lingkaran yang
lebih besar (C).
|
Gambar 3: equant ini.Planet (P) berkisar pada
pusat lingkaran (C) tetapi bergerak merata di sekitar pusat gerakan
(M).Planet ini berjalan melalui setiap bagian dari lingkaran dalam jumlah
waktu yang sama sehingga akan mempercepat karena mendapat lebih jauh dari
M.
|
Untuk planet besar, Ptolemy digunakan ketiga dari aset.
Sistemnya menyumbang pergerakan planet-planet sesuai dengan ketepatan waktu
itu, tapi itu sangat kompleks dan dengan demikian hancur. Contoh dari tiga
konstruksi dikombinasikan diberikan di bawah ini.
Gambar 4: epicycle, eksentrik dan gabungan
equant.Planet (P) berkisar pada pusat epicycle (D) yang bergerak
mengelilingi pusat lingkaran (C) tetapi bergerak merata di sekitar pusat
gerakan (M).Bumi (E) tidak di pusat gerakan atau tengah eksentrik.
|
Ptolemy dikhususkan dua bagian dari karyanya ke katalog
bintang-bintang. Di dalamnya, ia mengembangkan suatu deskripsi matematis untuk
penempatan bintang. Dia menempatkan bintang-bintang pada bola langit dan
memberi setiap bujur sebuah langit dan lintang. Dia katalog 1022 bintang
dikelompokkan dalam 48 rasi bintang yang berbeda.
b. Geografi
Ptolemy juga menulis tentang
geografi dan percaya bahwa bumi itu bulat. Dalam Geografi bukunya, ia mulai
dengan sebuah teori yang sangat baik dari proyeksi peta. Dia juga memberi
daftar tempat bersama dengan garis bujur dan garis lintang, namun
dibesar-besarkan ukuran massa tanah dari Spanyol ke Cina. Kesalahan ini
dipimpin Christopher Columbus membuat perjalanan sejarah.
c. Optik
Dalam Optik bukunya, Ptolemeus menulis tentang pembiasan
cahaya ketika berpindah dari satu substansi ke yang lain, seperti di bagian
atas atmosfer. Dalam bukunya ia memberikan tabel refraksi dan adalah orang
pertama yang menemukan fenomena ini. Fenomena ini adalah alasan bahwa bintang
"bersinar".
d. Bermacam-macam
Ptolemeus menulis sebuah buku tentang empat volume
astrologi. Pengobatan serius tentang subjek membantu menyebarkan studi tentang
astrologi. Pada tahun 1977, Robert R. Newton menerbitkan bukunya The Kejahatan
Claudius Ptolemeus di mana ia menuduh Ptolemy dari menjadi "penipuan
paling sukses dalam sejarah". Newton dibebankan Ptolemy dengan
berpura-pura pengamatan pendahulunya agar lebih sesuai dengan teorinya. Para
sejarawan sains, menyatakan bahwa angka Ptolemy dikutip adalah orang-orang yang
setuju dengan teori yang terbaik keluar dari tubuh yang lebih besar pengamat.
Kesimpulan mereka, bagaimanapun, adalah bahwa kasus terhadap Ptolemy tidak
terbukti.
C.
Strabo
Strabo,
(lahir 64/63 bc, Amaseia), Ahli geografi Yunani dan sejarawan yang Geografi adalah satu-satunya pekerjaan
yang masih ada mencakup seluruh jajaran bangsa dan negara diketahui oleh kedua
orang Yunani dan Romawi pada masa pemerintahan Augustus (27 SM - Iklan 14).
Dua buku pertama, pada dasarnya, memberikan
definisi tujuan dan metode geografi dengan mengkritik karya-karya sebelumnya dan
penulis. Strabo menemukan kesalahan dengan peta merancang dari sarjana Yunani Eratosthenes , yang hidup dari tahun 276 c ke c
194 b.. Eratosthenes telah
menggabungkan data astronomi dengan pantai dan pengukuran jalan, tapi Strabo
menemukan karyanya kurang presisi. Meskipun Strabo diikuti risalah melawan
Eratosthenes dari astronom Yunani Hipparchus, yang hidup di abad ke-2 SM, ia menyalahkan Hipparchus untuk mengabaikan deskripsi Bumi. Di sisi lain,
ia menghargai Polybius, yang selain karya-karya sejarahnya, telah menulis
dua buku tentang geografi Eropa yang dikagumiStrabo karena gambaran mereka
tentang tempat dan orang. Meskipun ia memuji Posidonius, sejarawan dan filsuf Yunani yang hidup sekitar
135-51 SM, untuk pengetahuannya tentang geografi fisik dan etnografi, ia menolak teori
Posidonius 'zona iklim dan terutama hipotesis bahwa zona khatulistiwa itu
dihuni. Studi kritis membuatnya secara logis untuk memutuskan mendukung tipe
deskriptif geografi, berdasarkan peta dengan proyeksi (tegak lurus) ortogonal.
Masalah memproyeksikan bola pada permukaan yang datar tidak dibahas panjang
lebar apapun, untuk karyanya, seperti katanya, tidak dirancang untuk hebat
matematika tetapi untuk negarawan yang harus mengetahui negara, sumber daya
alam, dan adat istiadat.
Dalam buku III sampai VI, Strabo
menggambarkan berturut Iberia, Gaul, dan Italia, yang sumber utamanya adalah
Polybius dan Posidonius, keduanya telah mengunjungi negara-negara ini, di
samping itu, Artemidorus, seorang ahli geografi Yunani lahir sekitar
140 SM dan penulis buku yang menggambarkan
perjalanan di sekitar bumi dihuni, memberinya gambaran dari pantai dan dengan
demikian dari bentuk dan ukuran negara. Buku VII didasarkan pada otoritas yang
sama dan dijelaskan Cekungan Danube dan pantai Eropa dari Laut Hitam. Menulis
tentang Yunani, dalam buku VIII ke X, ia masih diandalkan Artemidorus, tetapi
sebagian besar informasinya diambil dari dua komentator dari Homer- Apollodorus Athena (2 abad SM) dan Demetrius dari
Scepsis (lahir sekitar 205 SM).
Strabo sangat menekankan mengidentifikasi
kota-kota yang disebutkan dalam epik Yunani Iliad. Buku XI ke XIV
menggambarkan pantai Asia dari Laut Hitam, Kaukasus, Iran utara, dan Asia Kecil . Berikut Strabo membuat penggunaan terbesar
dari pengamatan sendiri, meskipun ia sering mengutip sejarawan yang berurusan
dengan perang berjuang di wilayah ini dan dikutip Demetrius pada masalah
topografi Homer di wilayah sekitar Troy kuno. India dan Persia (Buku XV)
digambarkan menurut informasi yang diberikan oleh sejarawan kampanye dari Alexander Agung (356-323 sM), sedangkan deskripsi tentang Mesopotamia,
Suriah, Palestina, dan Laut Merah (Buku XVI) didasarkan pada akun-akun
ekspedisi dikirim oleh Mark Antony (sekitar 83-30 sM)
dan oleh Kaisar Augustus, serta pada bab tentang etnografi di Posidonius dan
pada buku dari Laut Merah pelayaran diambil oleh sejarawan Yunani dan
Agatharchides geografi (2 abad sM). Kenangan
sendiri Strabo dari Mesir, dilengkapi dengan tulisan-tulisan Posidonius dan
Artemidorus, asalkan bahan untuk substansi Buku XVII, yang ditangani dengan
pantai Afrika dari Laut Mediterania dan dengan Mauritania .
Strabo menunjukkan dirinya sama kompeten
dalam memilih pemberian informasi yang berguna jarak dari kota ke kota dan
menyebutkan batas-batas antar negara atau provinsi serta kegiatan pertanian dan
industri utama, undang-undang politik, kekhususan etnografis, dan praktik
keagamaan. Dia juga mengambil minat dalam sejarah kota dan negara bagian,
dan-ketika ia tahu mereka-menyebutkan keadaan di mana mereka didirikan, mitos
terkait atau legenda, perang mereka menghasut atau bertahan, ekspansi mereka
atau resesi, dan selebriti mereka.
Fenomena geologi dilaporkan ketika mereka dalam
beberapa cara yang tidak biasa atau ketika mereka dilengkapi penjelasan untuk
fenomena-seperti lainnya sebagai arus Atlantik di Iiberia, pemandangan gunung
berapi harus dilihat di Italia selatan dan Sisilia, air mancur nafta terjadi
dekat Sungai Efrat , dan naik turunnya air Nil. Paradoksnya,
meskipun deskripsi Yunani mengisi tiga buku keseluruhan, unsur-unsur tersebut
hampir diabaikan di dalamnya. Pada bagian ini, memang, Strabo itu lebih
tertarik pada masalah mengidentifikasi daerah yang disebutkan dalam Homer bekerja dari pada realitas geografis. Buku-buku ini,
bagaimanapun, menggambarkan sisi lain dari pemikirannya, berdasarkan keyakinan
bahwa Homer itu sempurna berkenalan dengan geografi daerah Mediterania dan
bahwa interpretasi kritis yang benar akan mengungkapkan pembelajaran yang luas.
Ini tesis klasik berlimpah dipertahankan dalam pengenalan Strabo, yang
menyerang skeptisisme Eratosthenes, apalagi hal itu merupakan, dalam pekerjaan
Strabo, kontribusi khusus untuk belajar dari tradisi budaya Yunani.
D. Galen
Galen dilahirkan di Pergamum, putra
dari Nicon,
seorang arsitek kaya. Ia memiliki ketertarikan pada bidang pertanian, arsitektur,
astronomi,
astrologi,
filsafat,
hingga akhirnya ia memilih untuk berkonsentrasi pada kedokteran.
Pada usia 20 tahun ia telah menjadi seorang tabib pada kuil Asclepius
selama 4 tahun. Setelah kematian ayahnya pada 148 atau 149, ia merantau untuk
belajar di Smyrna,
Korintus,
dan Alexandria
selama 12 tahun. Ketika ia kembali ke Pergamum pada 157, ia bekerja sebagai
seorang dokter di sekolah gladiator sleama 3 sampai 4 tahun. Selama masa itu, ia
banyak belajar mengenai perawatan dan penyembuhan trauma dan luka. Kemudian ia
mengistilahkan luka sebagai "jendela untuk masuk ke tubuh".
Galen melakukan operasi yang berbahaya
yang tidak pernah dilakukan lagi hampir selama 2 milenium terakhir termasuk pembedahan otak dan
mata. Untuk mengoperasi katarak, ia menyelipkan sebuah alat seperti benang ke mata
hingga di belakang lensa mata. Ia kemudian menariknya untuk mengangkat katarak.
Kesalahan sedikit dapat menyebabkan buta permanen. Selain itu ia juga meletakkan dasar standar untuk
kedokteran modern.
Pada 162, ia pindah ke Roma di mana ia banyak
menyebarkan ilmu anatomi.
Reputasinya kian naik dan dikenal sebagai ahli kedokteran yang berpengalaman
dan memiliki klien yang tersebar luas. Salah satunya adalah konsul Flavius Boethius yang
akhirnya memperkenalkan ia menjadi tabib kerajaan. Ia turut merawat Lucius Verus, Commodus dan Spetimius Severus. Ia
sempat kembali ke tanah airnya, Pergamum selama 166 hingga 169. Galen menghabiskan
sisa hidupnya di kerajaan. Sesuai tradisi, tahun meninggalnya ditetapkan
sekitar tahun 200
sesuai dengan dokumen Suda Lexicon dari abad ke-10.
Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa ia meninggal pada 216, disebabkan perkiraan
karya tulis terakhirnya dituliskan pada akhir 207.
Karya dan Pengaruh
Galen meneruskan kedokteran Hippokrates
di zaman Renaisans.
Ia pun mengemukakan empat humor (cairan) tubuh yaitu darah, empedu kuning (yellow bile), empedu hitam (black bile) dan mukus. Empat hal ini
akan berputar sesuai dengan empat musim. Ia menysuun teorinya sendiri dari
prinsip tersebut dan banyak karyanya didasarkan pada prinsip Hippokrates.
Karya terbesarnya adalah tujuh belas buku
dari On the Usefulness of the Parts of
the Human Body. Ia juga menulis tentang filsafat dan anatomi. Teori yang
dikemukakan oleh Galen didasarkan dari penciptaan oleh Pencipta
("Alam" - Greek phusis)
- alasan utama mengapa kelak para sarjana Islam dan Kristen dapat
menerima pandangannya.
Menurutnya, prinsip kehidupan yang paling
dasar adalah pneuma atau udara
yang kemudian dapat dikaitkan dengan jiwa. Hal ini membuktikan bahwa dunia kedokterannya sangat
dipengaruhi oleh hal-hal filosofis. Pneuma
physicon (roh hewani) di otak mengatur pergerakan, persepsi, dan indera. Pneuma zoticon (roh hayati) yang ada
di jantung
mengatur darah dan
suhu tubuh. "Roh
alamiah" di hati
mengatur nutrisi
dan metabolisme.
Galen memperluas wawasannya dengan
melakukan penelitian pada hewan. Salah satu metodenya adalah menunjukkan
pembedahan pada seokar babi, memotong saraf laringealnya (nantinya
bagians araf ini dikenal sebagai Saraf
Galen) yang dapat menghentikan erangan babi tersebut. Ia juga pernah
mengikat ureter
pada hewan yang masih hidup untuk menunjukkan bahwa urin berasal dari ginjal, dan merusak
saraf untuk menunjukkan paralisis. Metode penunjukkan kepada publik seperti yang
dilakukan oleh Galen ini digunakan sebagai cara belajar bagi mahasiswa
kedokteran dan tak jarang menimbulkan perdebatan.
Ada bebrapa teori Galen yang terbukti
benar seperti argumentasinya akan pikiran yang terdapat di otak, bukan di hati
seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles. Bagaimanapun juga ada beberapa teori yang
cacat seperti pemahaman Galen akan sistem sirkulasi. Ia menduga sistem vena dan arteri adalah dua
sistem yang terpisah. Teori ini akhirnya ditolak oleh William
Harvey pada abad ke-17. Oleh karena ia menggunakan hewan sebagai media
percobaannya, terdapat kesalahpahaman antara organ hewan dan organ manusia. Hal
ini dikarenakan tidak semua organ serupa pada setiap spesies.
Ilmu kedokteran di Arab pada zaman
pertengahan mengembangkan apa yang telah ditemukan para pakar Yunani kuno,
termasuk pula karya Galen seperti teori humoralnya. Banyak karya Galen yang
dituliskan dalam bahasa Yunani diterjemahkan ke bahasa
Suriah oleh Imam Nestor di Universitas Gundishapur, Persia. Oleh
ilmuwan Arab, karya Galen kemudian diterjemahkan ke bahasa Arab.
SESI PERTANYAAN
Pertanyaan
1 : Apa isi dari buku Naturalis Historia? (Oktarina)
Jawaban :
Naturalis Historia (bahasa
Latin untuk
"Sejarah Alam") adalah ensiklopedia yang
diterbitkan sekitar tahun 77-79 Masehi yang ditulis oleh Plinius.
Kitab ini adalah salah satu dari karya tunggal terbesar dari masa Kekaisaran
Romawi yang masih dibaca hingga sekarang dan berusaha membahas semua bidang
pengetahuan masa lalu yang dikenal oleh sang penulis. Karya ini adalah
satu-satunya karya Plinius yang terselamatkan dan yang terakhir ia terbitkan.
Plinius sendiri mengklaim bahwa dialah satu-satunya orang Romawi yang telah
mengerjakan karya ini dan "berdoa" kepada "ibu pertiwi"
Karya ini menjadi patron bagi pengerjaan berbagai
ensiklopedia yang ditulis setelahnya, seperti cakupan subjek keilmuan, perlunya
perujukan terhadap penulis asli, dan daftar isi yang lengkap. Plinius
menuliskan Naturalis Historia sebagai dedikasi terhadap Kaisar
Titus, putra dari kawan dekatnya yang juga ayah sang kaisar, Kaisar
Vespasianus. Plinius sendiri sebenarnya belum benar-benar menyelesaikan
karya ini karena ia telanjur tewas dalam bencana letusan Gunung
Vesuvius tahun 79 sebelum
sempat melakukan revisi
Pertanyaan
2 : Bagaimana sejarah angka romawi ? (Tri Sulis Zahpitri)
Jawaban :
Sebelum mengadopsi sistem bilangan Hindu Arab orang
menggunakan penyimbolan dengan tangan yang ditemukan oleh bangsa Romawi.
Tepatnya digunakan pada periode warisan bangsa Etruscan. Penomoran bangsa
Romawi didasarkan pada sistem biquinary.
Asal Usul Bilangan Romawi I=1, V=5, dan X=10
Asal Usul Bilangan Romawi I=1, V=5, dan X=10
Pembentukan Angka Romawi I=1, V=5, X=10 Pembentukan Angka Romawi
Untuk menulis angka Romawi, digunakan sistem penjumlahan : V + I + I = VII (7) atau C + X + X + I (121), dan juga sistem pengurangan: IX (I sebelum X = 9), XCIV (X sebelum C = 90 dan I sebelum V = 4, 90 + 4 = 94). Angka latin digunakan untuk perhitungan hingga akhir abad XVI.
Asal Usul Bilangan Romawi L=50, C=100, D=500, M=1000. Proses Pembentukan Angka Romawi L= 50, C=100, D=500, M=1000.
Pertanyaan 3 : Bagaimana perkembangan jumlah bulan menjadi
12? (Intan Permatasari)
Jawaban :
Penanggalan
Romawi mula-mula hanya 10 bulan, dari Martius sampai December. Oleh kaisar
Romawi ke-2, ditambah 2 bulan pada musim dingin sehingga menjadi 12. yaitu
1.
Martius
2.
Aprilis
3.
Maius
4.
Junius
5.
Quintilis (Julius)
6.
Sextilis (Augustus)
7.
September
8.
October
9.
November
10.
December
11.
Januarius
12.
Februariu
Karena ada upacara pada bulan Januarius, maka
kemudian awal tahun digeser ke Januarius. Pada
tahun ke-45 sebelum Masehi, penanggalan Romawai cukup kacau. Julius Ceaser
minta Sosigenes membenahi kalender. Dasar pembenahan adalah 365 ¼ hari setahun sehingga setahun 365 hari dan
interkalasi 4 tahun sekali dengan 366 hari. Dimulai tahun 44 sebelum Masehi
sehingga tahun 45 sM menjadi 400 hari lebih.
Senat
menghormati Julius Ceaser dan mengganti Quintilis menjadi Julius. Pada tahun 4
sM, Senat menghormati Augustus Ceaser dan mengganti Sextilis menjadi Augustus.
Bulan Julius dan Augustus dibuat sama 31 hari.
Ternyata setahun mengandung 365 ¼ hari kurang
sedikit sehingga kelebihan. Pada abad ke-16 kelebihan sampai 10 hari. Agar
cocok pada tahun 1527, 10 hari itu dihilangkan pada bulan Oktober (tanggal 5
lompat ke 15) dan selanjutnya setiap 400 tahun dikurangi 3 hari pada tahun
ratusan..
Pertanyaan
4 : Mengapa kelompok anda dapat
mengatakan bahwa pada periode romawi ini, tidak banyak memberikan sumbangsih? (
Septiana Sari )
Jawaban :
Karena berdasarkan sumber yang kami peroleh, para
peneliti sejarah mengatakan bahwa Masa
Romawi yang merupakan masa terakhir dari pertumbahan ilmu pada Zaman Kuno dan
merupakan masa yang paling sedikit memberikan sumbangsih pada seajarah ilmu
dalam Zaman Kuno. Namun bangsa Romawi memiliki kemahiran dalam kemampuan
keinsinyuran dan keterampilan ketatalaksanaan serta mengatuur hukum dan
pemerintahan. Bangsa ini tidak menekankan soal-soal praktis dan mengabaikan
teori ilmiah, sehingga pada masa ini tidak muncul ilmuwan yang terkemuka.
Pertanyaan 5 :
Mengapa kebudayaan Romawi disebut sebagai perpaduan
antara kebudayaan Yunani kuno dan Romawi? ( Afrita Utami )
Jawaban :
Kebudayaan Romawi kuno merupakan hasil
perpaduan dari kebudayaan Yunani dan Etruskia. Hal ini terlihat dari
perkembangan ilmu pengetahuan dan seni di romawi kuno. Kebudayaan Romawi
mendapat unsur-unsur pokok dari kebudayaan Etrusia dan Yunani. Hal ini berarti
kebudayaan Romawi merupakan hasil perpaduan dari kebudayaan yunani dan Etrusia,
tanapa ada unsur-unsur dari kebudayaan romawi sendiri.
Dalam ilmu pengetahuan , bangsa romawi
bukanlah menciptakan teori – teori , melainkan pelaksana teori – teori yang
sudah ada pada peradaban yunani. Jadi bisa dikatakan dalam perumpamaan bila
sarjana Yunani adalah ahli teori, maka sarjana Romawi adalah ahli praktek.
Seni romawi sebenarnya percampuran 2 unsur
budaya yaitu Estruskia dan Yunani yang kemudian menjadi budaya baru. Bangsa
romawi tidak memiliki seniman besar, akan tetapi romawi mendatangkan seniman
seniman dari Yunani. Oleh karena itu pengaruh yunani di romawi sangat kuat.
Disamping itu politik maupun seni budaya roma dibawah bangsa Etruskia.
Peradaban
Yunani-Romawi berhubung budi pada peradaban kuno mesopotamia, mesir, india,
kreta, dan Persia. Sejarah peradaban di Romawi kuno tidak terlepas dari
pengaruh Yunani kuno. Peradaban Romawi sering kali dikelompokkan sebagai
“klasik antik” bersam dengan Yunani Kuno, sebuah peradaban yang banyak
menginspirasi anyak budaya Romawi Kuno. Romawi Kuno menyumbang banyak kepada
pengembangan hukum, perang, seni, literatur, dan bahasa dalam dunia Barat, dan
sejarahnya trus memiliki pengaruh besar dalam dunia sekarang ini. Untuk emas
tidak lain adalah Yunani dan untuk kebijaksanaan yang tidak lain adalah Romawi
(Poe, To Helen).
Pertanyaan 6 : Dalam filsafat dan ilmu pada periode Romawi dikenal beberapa
ilmu, salah satunya yaitu ilmu tentang pengobatan. Darimana bangsa Romawi
mempelajari ilmu pengobatan tersebut dan
siapa tokoh yang paling berpengaruh pada bidang pengobatan? ( Amanda Violita )
Jawaban :
Bangsa Romawi pertama kali mempelajari ilmu
pengobatan dari bangsa Yunani. Faktanya, sebagian besar dokter Romawi berasal
dari Yunani, atau merupakan keturunan Yunani. Seperti bangsa Yunani, bangsa
Romawi percaya pada empat cairan (empedu hitam, empedu kuning, lendir, dan
darah) dan metode pengobatan dengan cara pengeluaran darah. Dokter Romawi yang
paling penting adalah Galen, yang hidup pada tahun 100-an.
Tokoh yang berpengaruh pada bidang ilmu pengobatan
adalah Galen. Galen dilahirkan di Pergamum,
putra dari Nicon, seorang
arsitek kaya. Ia memiliki ketertarikan pada bidang pertanian,
arsitektur,
astronomi,
astrologi,
filsafat,
hingga akhirnya ia memilih untuk berkonsentrasi pada kedokteran.Dia
menulis sebuah buku tentang pengobatan. Buku Galen tersebut (sebenarnya
merupakan versi pendeknya) menjadi buku pengobatan utama yang digunakan oleh
para dokter di Eropa selama ratusan tahun berikutnya. Galen mengulangi banyak
penelitian Hippokrates mengenai empat cairan, namun dia juga menambahkan banyak
sekali hasil penelitiannya tentang tubuh manusia.
Karya terbesarnya adalah tujuh belas buku dari On the Usefulness of the Parts of the Human
Body. Ia juga menulis tentang filsafat dan anatomi. Teori yang
dikemukakan oleh Galen didasarkan dari penciptaan oleh Pencipta
("Alam" - Greek phusis)
- alasan utama mengapa kelak para sarjana Islam
dan Kristen
dapat menerima pandangannya.
Pada 162,
ia pindah ke Roma
di mana ia banyak menyebarkan ilmu anatomi.
Reputasinya kian naik dan dikenal sebagai ahli kedokteran yang berpengalaman
dan memiliki klien yang tersebar luas.
Pertanyaan
7 :Bidang
ilmu pengetahuan apa yang berkembang pada periode Romawi? ( Depi Okta )
Jawaban :
a.
Bidang Astronomi
Ptolemus menempatkan bumi di pusat
bumi dan menempatkan bintang-bintang pada bola berputar besar. Antara bumi dan
bintang, ia ditempatkan matahari dan planet-planet yang bergerak di sekitar
titik dekat dengan bumi.
b. Geografi
Ptolemy
juga menulis tentang geografi dan percaya bahwa bumi itu bulat. Dalam Geografi
bukunya, ia mulai dengan sebuah teori yang sangat baik dari proyeksi peta. Dia
juga memberi daftar tempat bersama dengan garis bujur dan garis lintang, namun
dibesar-besarkan ukuran massa tanah dari Spanyol ke Cina.
c. Optik
Dalam Optik bukunya, Ptolemeus
menulis tentang pembiasan cahaya ketika berpindah dari satu substansi ke yang
lain, seperti di bagian atas atmosfer. Dalam bukunya ia memberikan tabel
refraksi dan adalah orang pertama yang menemukan fenomena ini. Fenomena ini
adalah alasan bahwa bintang "bersinar".
d. Bermacam-macam
Ptolemeus
menulis sebuah buku tentang empat volume astrologi. Strabo mengembangkan ilmu
kedokteran dengan mengemukakan empat humor (cairan) tubuh yaitu
darah, empedu kuning (yellow bile),
empedu hitam (black bile) dan
mukus. Empat hal ini akan berputar sesuai dengan empat musim. Ia menysuun
teorinya sendiri dari prinsip tersebut dan banyak karyanya didasarkan pada
prinsip Hippokrates.
Pertanyaan
8 : Apa
saja karya atau percobaan yang pernah
dilakukan Galen dalam bidang nya? ( Evelina Astra Patriot )
Jawaban :
1.
melakukan operasi yang berbahaya yang
tidak pernah dilakukan lagi hampir selama 2 milenium terakhir termasuk pembedahan
otak dan mata
2.
mengemukakan empat humor (cairan) tubuh
yaitu darah, empedu kuning (yellow
bile), empedu hitam (black bile)
dan mukus.
3.
Mengemukakan prinsip kehidupan yang
paling dasar adalah pneuma atau
udara yang kemudian dapat dikaitkan dengan jiwa
4.
Karya terbesarnya adalah tujuh belas
buku dari On the Usefulness of the
Parts of the Human Body
5.
Menemukan saraf Galen dengan menunjukkan
pembedahan pada seokar babi, memotong saraf laringealnya
(nantinya bagians araf ini dikenal sebagai Saraf Galen) yang dapat menghentikan erangan babi tersebut
7.
membuktikan pikiran yang terdapat di
otak, bukan di hati seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles
Pertanyaan
9 : Mengapa
zaman Romawi memberi sumbangan paling sedikit dalam ilmu pengetahuan dibanding
pada yang lain ? ( Abdul Rahman )
Jawaban :
Karena bangsa
Romawi lebih memiliki kemahiran dan tertarik dalamkemampuan keinsinyuran dan
keterampilan ketatalaksanaan serta mengatuur hukum dan pemerintahan. Bangsa ini
tidak menekankan soal-soal praktis dan mengabaikan teori ilmiah, sehingga pada
masa ini tidak muncul ilmuwan yang terkemuka. Dalam lapangan ilmu pengetahuan, bangsa Romawi bukanlah pencipta
teori-teori, tetapi pelaksana teori yang telah ada sejak zaman Yunani. Dengan
ini mata rantai yang seakan-akan putus dalam perkembangan ilmu pengetahuan
menjadi tumbuh kembali. Bila sarjana Yunani adalah ahli teori, maka sarjana
Romawi adalah ahli praktek. Sebagian
ilmu diteruskan oleh orang Yunani dan sebagian lagi oleh orang Romawi. Ptolemus, Galen, dan Strabo, mereka hanya
melanjutkan atau mengembangkan teori
yang sudah ada pada zaman Yunani. Bukan menghasilkan temuan baru, meraka hanya
menguji kebenaran teori yang telah dibuat oleh tokoh-tokoh sebelumnya.
Pertanyaan 10 : Bagaimanakah runtuhnya romawi? (
Septri Rahayu )
Jawaban :
· Romawi diserang oleh Goth dari Utara serta oleh
Vandals
· Pada akhir abad ke-4, Romawi pecah menjadi Romawi Barat (di Roma) dan Romawi
Timur (di Konstantinopel)
· Romawi Barat runtuh pada abad ke-5
· Romawi Timur dapat bertahan sampai tahun 1475 namun
mereka lebih dikenal sebagai Byzantium daripada sebagai Romawi
· Di sini, Zaman Romawi diakhiri dengan runtuhnya Romawi
Barat
· Dengan demikian, Zaman Romawi adalah dari abad ke-1 sM
sampai abad ke-5
DAFTAR PUSTAKA
Smith,
Hendry dan Wiliams. 1971. A History of
Science Vol 1.E.Book
Wikipedia terjemahan.(Online,http://library.thinkquest.org/29033/history/ptolemy.htm ), diakses 16 Maret 2012.
Wikipedia terjemahan.Sejarah Ilmu Pengetahuan di Zaman Kuno Klasik. (Online,http://www.britannica.com/EBchecked/topic/567832/Strabo), diakses 16 Maret 2012.
No comments:
Post a Comment