Friday 13 February 2015

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I - RUMUS EMPIRIS SENYAWA




LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR I



                                                                                          



Nama Kelompok               :    RANDO FIRMANSYAH(08031181320024)
Jurusan/Kelompok             : Kimia / II

PERCOBAAN : RUMUS EMPIRIS SENYAWA

LABORATORIUM KIMIA DASAR
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR I


I.                   Nomor Laporan     : II
II.                Nama Laporan       : Rumus Empiris SENYAWA
III.             Tujuan Percobaan :
a)         Mencari rumus empiris dari suatu senyawa dan menetapkan rumus molekul senyawa tersebut.
b)        Mempelajari cara mendapatkan data percobaan dan cara memakai data untuk menghitung rumus empiris
IV.             Dasar Teori
            Untuk menyatakan komposisi zat-zat dan menggambarkan perubahan-perubahan kualitatif dan kuantitatif yang terjadi secara kimia  dengan cepat, tepat dan langsung, kita menggunakan lambang-lambang kimia dan rumus-rumus kimia. Secara umum dikenal rumus empiris danrumus molekul.
            Rumus empiris adalah suatu senyawa menyatakan nisbah (jumlah) terkecil jumlah atom yang terdapat pada senyawa tersebut, sedangkan rumus molekul merupakan rumus untuk semua unsure dalam senyawa. Sebagai contoh karbon hidroksida terdiri dari satu atom C dan dua atom O memiliki rumus empiris . Hidrogen peroksida yang mempunyai dua atom H dan dua atom O memiliki rumus molekul  dan rumus empirisnya HO.
            Untuk penulisan rumus empiris walau tak ada aturan yang ketat tetapi umumnya untuk zat anorganik, unsure logam atau hydrogen ditulis terlebih dahulu, diikuti dengan non logam atau metalloid dan akhirnya oksigen, sedangkan untuk zat-zat organic aturan yang umumnya berlaku adalah C, H, O, N, S, P.
            Berdasarkan beberapa percobaan yang dilakukan rumus empiris ditentukan lewat penggabungan nisbah bobot dari unsure-unsurnya. Ini merupakan langkah yang penting untuk memperlihatkan sifat berkala dan unsur-unsur. Secara sederhana penentuan rumus empiris suatu senyawa dapat dilakukan dengan cara eksperimen. Dengan menentukan persentase jumlah unsur-unsur yang terdapat dalam zat tersebut, memakai metoda analisis kimia kuantitatif. Disamping itu ditentukan pula massa molekul relative senyawa tersebut. Untuk menyatakan rumus empiris dilakukan dengan perhitungan senyawa.
            Jika rumus empiris senyawa telah diketahui dapat disimpulkan sifat-sifat fisik dan kimia dari zat tersebut, yaitu : dari rumus empiris ini dfapat dilihat unsure apa yang terkandung dalam senyawa tersebut dan berapa banyak atom dari masing-masing unsure untuk membentuk molekul senyawa tersebut, dan massa molekul relative dapat ditentukan massa atom relative dari unsure-unsur yang membentuk senyawa.
            Berdasarkan rumus empiris dapat dihitung jumlah relative unsure-unsur yang terdapat dalam senyawa atau komposisi persentase zat tersebut. ( Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. hal : 14-15)
            Rumus empiris merupakan rumus perbandingan jumlah mol unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa. Menentukan rumus empiris berarti menghitung jumlah mol unsure-unsur kemudian membandingkannya. Dalam penentuan tersebut diperlukan sejumlah data, yaitu : massa unsur, perbandingan massa unsure atau persentase, dan massa atom relative (Ar) unsure tersebut.
            Adapun rumus molekul senyawa merupakan rumus kimia yang menggambarkan jumlah atom dan unsure penyusun senyawa. Dalam penentuan rumus molekul, perlu ditentukan terlebih dahulu empirisnya. Selanjutnya, denganm menggunakan data massa molekul relative (Mr) senyawa dapat ditentukan rumus molekulnya.
            Senyawa hidrat adalah senyawa yang mengikat molekul-molekul air. Molekul air yang terikat dinamakan molekul hidrat. Penentuan jumlah molekul hidrat yang terikat dilakukan dengan cara memanaskan garam terhidrat (mengandung air) menjadi garam anhidrat (tidak mengandung air). (http://www.belajarkimia.com)
            Rumus kimia dapat berupa rumus molekul atau rumus empiris.  merupakan rumus molekul (dari etena), O merupakan rumus molekul sekaligus rumus empiris (dari air), sedangkan NaCl merupakan rumus empiris dari garam dapur. Jika suatu rumus tidak dapat disederhanakan lagi, berarti rumus tersebut pastilah rumus empiris, namun demikian mungkin juga merupakan rumus molekul. Rumus kimia senyawa ion merupakan runus empiris. Pada senyawa  merupakan senyawa yang memiliki rumus empiris sekaligus rumus molekul.
            Penentuan rumus empiris suatu senyawa dapat digunakan untuk menentukan rumus molekul dari suatu senyawa yang merupakan tujuan dari analisa kuantitatif. Suatu zat murni setelah dianalisa ternyata terdiri atau tersusun oleh atom C atau atom H.
            Adapun rumus empiris suatu senyawa dapat digunakan untuk menentukan rumus molekul dari suatu zat murni yang merupakan tujuan dari analisa kuantitatif. Suatu zat antara rumus empiris dan rumus molekul mempunyai hubungan yang erat atau saling berkaitan. Terdapat tiga kemungkinan hubungan yang perlu dipertimbangkan, yaitu rumus empiris dan rumus molekul dapat identik, rumus molekul dapat merupakan penggandaan atau kelipatan dari rumus empiris, suatu senyawa dalam keadaan padat dapat memiliki rumus empiris dan tidak memiliki rumus molekul.Rumus kimia zat dapat menyatakan jenis dan jumlah relative atom yang menyusun zat itu. Rumus kimia berbentuk kumpulan lambang atom dengan komposisi tertentu. Bilangan menyatakan jumlah atom masing-masing unsure dalam rumus kimia disebut angka indeks. Dalam rumus kimia airO), indeks H=2 dan indeks O=1 (indeks satu tidak ditulis).
            Rumus kimia zat dapat berupa rumus empiris adalah rumus molekul, selain kedua ini terdapat struktur. Rumus struktur ini biasanya dipergunakan dalam mempelajari dan memahami senyawa organic.
Dalam kimia, rumus empiris atau komposisi kimia dari suatu senyawa adalah ekspresi sederhana jumlah relative setiap jenis atom yang dikandung. Suatu formula empiris tidak memberikan gambaran mengenai isomer, struktur, atau jumlah absolute ataom. Istilah empiris merujuk pada analisis elemental, suatu tekhnik analitik yang digunakan untuk menentukan persentasi komposisi relative perunsuran dari suatu zat kimia. Konnstanta dengan formula empiris, formula kimia mengidentifikasi jumlah absolute atom unsure-unsur yang ditemukan pada setiap molekul disenyawa tersebut.
            Sebagai contoh, n-heksana memiliki rumus molekul , kimia menyatakan bahwa senyawa ini memiliki struktur rantai lurus, 6 atom karbon, dan 14 atom hydrogen. Formula kimia heksana karenanya , sedangkan rumus empirisnya adalah  menunjujkkan rasio C:H sejumlah 3:7. (http://www.wikipedia.wiki.org/rumus_empiris)
            Rumus empiris merupakan rumus paling sederhana dari suatu senyawa. Rumus empiris tidak menunjukkan jumlah atom-atom yang terdapat dalam molekul. Rumus ini hanya menyatakan perbandingan jumlah atom-atom yang terdapat dalam molekul. Rumus empiris suatu senyawa dapat ditentukan .
            Hukum perbandingan tetap merupakan hukum yang menghendaki penulisan rumus kimia yang baik berupa rumus empiris maupun rumus molekul. Rumus empiris senyawa dapat ditentukan berdasarkan persentase massa unsure-unsur yang membentuk senyawa itu, oleh karena itu kita mengetahui massa molar masing-masing unsure, maka dari perbandingan massa unsure-unsur dalam senyawa, kita dapat menarik kesimpulan tentang perbandingan mol unsure-unsur dalam senyawa. Perbandingan mol mencerminkan pula jumlah atom, sehingga kita dapat menghitung perbandingan massa unsure-unsur dalam senyawa. (http://kimia.upi.edu/)



























V.                Alat dan Bahan
a.       Alat :  cawan
               Gelas arloji
            Timbangan
            Gelas ukur
            Bunsen
            Pipet tetes
b.      Bahan : logam Tembaga
                   Asam nitrat









                                                       










VI.             Prosedur Percobaan

Ambil cawan krus dan tutupnya. Alat ini harus  bersih dan kering
Timbang krus dan tutupnya hingga ketelitian 0,001 g catat bobotnya.
Kedalam cawan tambahkan 0,5 g logam tembaga, campur dengan 10 ml asam nitrat 4 M dan tutup dengan gelas arloji.
Pemanasan dilanjutkan sampai terbentuk Kristal kekuning-kuningan.
Timbang cawan penguap beserta isinya sampai bobotnya tetap
Tentukan rumus empiris dari oksida tembaga tersebut.














VII.          Pertanyaan Prapraktek
1)            Berilah 5 contoh senyawa yang memiliki rumus molekul dan rumus empiris yang sama dan 5 buah senyawa yang memiliki rumus molekul dan rumus empiris yang berbeda.
2)            Pembakaran senyawa hidrokarbon  dalam oksigen berlebih menghasilkan 11 g dan 9 g O, jika O=16, C=12, dan H=1. Bagaimana rumus empiris senyawa tersebut?
Jawaban
1)            Senyawa yang memiliki rumus empiris yang sama dengan rumus molekul antara lain :
Senyawa yang memiliki rumus empiris dan molekul yang sama antara lain :    
         Rumus Empiris
Rumus Molekul
CH2O
C6H12O6
CH2
C2H4
CH4
C2H8
HO
H2O2
CH3
C2H6

2)            Mol CO2 = 11/44 = 0,25 mol
Mol C dalam CO2 = 0,025 mol
Mol H2O = 9/18 = 0,5 mol
Mol H dalam H2O = 2 x 0,5 = 1 mol    
Maka ,
Mol C  :  Mol H
 0,25    :    1
   1        :    4
Jadi rumus empiris senyawanya CH4
VIII.           Data Hasil Pengamatan
 1.Warna setelah dipanaskan = biru toska
     W  logam tembaga = 0,253 g
     W cawan (W1) = 34,7505 g
     W cawan setelah dipanaskan (W2) = 34,8956 g
2. Wcawan kuning =41,7241 gr
     W lgam tembaga =0,5 gr
         W cawan kuning + w  logam tebaga
        =41,7241 gr  +  0,5 gr
        =42,2241 gr






















IX.             Reaksi dan Perhitungan

Reaksi
Cu + ½ O2               CuxOy
2HNO3              2NO3  +  H2O + 1/2 O2
Cu + 2NO3                 CuxOy  +  2NO2  +  H2O
                 
Perhitungan
                 W oksida = (cawan crus + endapan)-(w cawan crus)                       
                 W CcXoy =X
                          WO =W CuXoY – W Cu
                                  =X-0,5 gr
                                  =A
           
                W Cu: W oksida
                  Mol Cu : Mol oksida
                  Gr Cu/ar Cu : gr/ar Oksida =
 
                








                                                                                                 
X.                Pembahasan
       Rumus empiris  dapat   di artikan sesenyawa yang menyatakan nisbah (jumlah) atom yang terdapat dalm senyawa unsure tersebut, sedangkan rumus molekul merupakan rumus sebenarnya untuk semua unsure dalam senyawa.
       Dalam percobaan rumus empiris kita menggunakan cawan. Tetapi sebelum dipakai untuk percobaan, kita harus mencucinya terlebih dahulu cawan tersebut sampai bersih. Adapun cara pencucian yang baik dan benar sebagai berikut : pertama-tama cawan dibilas dengan air, kemudian dicuci dengan air sabun, setelah itu dibilas kembali dengan air, kemudian dibilas dengan air suling, dan yang terakhir dibilas dengan beberapa tetes asam nitrat. Fungsi cawan dibilas dengan air suling yakni agar kotoran yang menempel pada cawan terangkat sehingga cawan menjadi bersih, sedangkan fungsi pembilasan cawan menggunakan asam nitrat yakni untuk mensterilkan keadaan didalam cawan. Adapun bahaya dari asam nitrat yakni dapat menyebabkan kemandulan dan sesak nafas jika terhirup.
       Senyawa yang masih mengandung air disebut hidrat dan senyawa yang tidak lagi mengandung air disebut anhidrat. Adapun reaksi yang dipakai yakni reaksi eksoterm karena reaksi yang terjadi akibat adanya pengaruh factor-faktor yang berada di luar.
Analisa yang dipakai pada percobaan ini yakni berupa analisa kualitatif dan analisa kuantitatif. Analisa kualitatif merupakan analisa yang dipakai saat mengamati perubahan warna gas yang keluar sedangkan analisa kuantitatif merupakan analisa yang berdasarkan perhitungan.
       Adapun batas yang sering digunakan pada saat mengukur larutan larutan bias berupa batas bawah dan batas atas. Apabila larutan yang dipakai berupa larutan berwarna, maka memakai batas atas, sedangkan batas bawah bias dipakai saat menggunakan larutan tidak berwarna.
       Saat pemanasan, gas yang dihasilkan berupa gas . Seharusnya hasil yang didapat yakni Kristal kekuning-kuningan tetapi hasil yang didapat yakni Kristal biru toska. Hal ini disebabkan oleh logam Cu merupakan golongan transisi yang terdapat orbital d yang kosong sehingga orbital d yang kosong akan diisi oleh ligan-ligan asam nitrat. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan hasil pada teori tidak sama dengan hasil praktek yang berakibat jarangnya didapat hasil Kristal berwarna kuning yakni terkontaminasinya asam nitrat atau bias juga saat pencucian alat, alat yang dicuci kurang bersih.
       Setelah dipastikan campuran logam tembaga dan asam nitrat sudah mongering dan telah menjadi Kristal, maka Bunsen bias dimatikan. Cara mematikan Bunsen dengan cara ditutup. Jangan sekali-kali ditiup karena jika Bunsen ditiup, maka apinya akan semakin membesar.
       Agar keselamatan dapat terjaga, maka kita harus mengikuti tata cara yang baik dalam melakukan percobaan. Kemudian, kita bisa mendapatkan hasil yang baik saat melakukan percobaan.
Sementara itu analisa kuantitatif adalah analisa yang menggunakan perhitungan

















XI.             Kesimpulan
1)        Rumus empiris dapaat di artikan  suatu senyawa yang menyatakan nisbah (jumlah) terkecil jumlah atom yang terdapat dalam senyawa tersebut.
2)        Rumus molekul merupakan rumus sebenarnya dari unsure-unsur dalam senyawa.
3)        Analisa yang dipakai yakni analisa kualitatif dan analisa kuantitatif.
4)        Reaksi yang dipakai yakni reaksi eksoterm.
5)        Hasil pada teori tidak sama dengan hasil saat praktek.
6)        Pencucian yang kurang baik dapat mempengaruhi hasil percobaan.
                      7) asam nitrat dapat stabil terhadap panas dan matahari dan         akan terurai sebagai berikut :
   2 H2NO3 + ½ O2 _2 NO3 +H2O
                        8) Zat-zat yang msih berlaku secara umum adalah C,H,O,N,S,P
















Daftar Pustaka

Bakti , Rifai dkk. 2010. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Inderalaya : UNSRI.
Indigomoria. Kimia Dasar.http://belajarkimia.com (diakses 12 November 2010,Pukul         20:00)
Wales, Jimmy.Kimia.http://wikipedia.wiki.org/rumus_empiris (diakses 12   November 2010,Pukul 20:00)
Wales, Jimmy.Rumus Empiris.http://kimia.upi.edu/ (diakses 12 November 2010,Pukul 20:00)


















LAMPIRAN



                  Pipet Tetes                                               Bunsen




             Gelas Ukur                                                      Gelas Ukur


No comments:

Post a Comment

DOWNLOAD 14 BUKU SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013 TERBARU

Hallo Sobat semua…. Selamat datang di Blog Abang . Kali ini postingan Abang adalah membagikan Buku Kurikulum 2013 Untuk SMA Kelas 12 y...