Friday 13 February 2015

RESUME - PERKEMBANGAN ASTRONOMI MODERN



PERKEMBANGAN ASTRONOMI MODERN

I.         TUJUAN PEMBELAJARAN
1.      Memahami  Pengertian Dasar Astronomi.
2.      Menyebutkan cabang-cabang Ilmu Astronomi.
3.      Menjelaskan apa itu Astrometri.
4.      Memahami Pengertian Kosmologi.
5.      Menyebutkan Pengertian Fisika Galaksi.
6.      Memahami apa itu Astronomi Ekstragalaksi.
7.      Menjelaskan  Sejarah Perkembangan Astronomi Modern.
8.      Menyebutkan nama-nama Astronom.
9.      Menjelaskan kontribusi islam dibidang astronom
10.  Mengetahui  kontribusi yang diberikan Al-Battani dalam bidang astronomi.
11.  Menceritakan kehidupan Al-Sufi  dari awal hingga dia berhasil mendapatkan penemuan.
12.  Menjelaskan kehidupan Al-Biruni dari awal hingga dia berhasil mendapatkan penemuan.
13.  Mengetahui kontribusi yang diberikan Ibnu Yunus dalam bidang astronomi.
14.  Menceritakan kehidupan Al-Farghani dari awal hingga dia berhasil mendapatkan penemuan.
15.  Mengetahui kontribusi yang diberikan Al-Zarqali dalam bidang astronomi.
16.  Menjelaskan kontribusi yang diberikan Jabir Ibn Aflah dalam bidang astronomi.
17.  Menjelaskan Perkembangan Ilmu astronomi pada zaman modern
18.  Menyebutkan contoh Perkembangan Ilmu Astronomi pada zaman modern.
19.  Menjelaskan Perkembangan Ilmu astronomi di Indonesia.
20.  Menyebutkan contoh Perkembnagan Ilmu Astronomi di Indonesia.



II.                PETA KONSEP
III.               PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Dasar Astronomi
Astronomi, yang secara etimologi berarti "ilmu bintang" (dari Yunani: άστρο, + νόμος), adalah ilmu yang melibatkan pengamatan dan penjelasan kejadian yang terjadi di luar Bumi dan atmosfernya.
3.2  Cabang-Cabang Ilmu Astronomi
Pada abad ke-20, astronomi profesional terbagi menjadi dua cabang: astronom observasional dan astronomi teoretis. Yang pertama melibatkan pengumpulan data dari pengamatan atas benda-benda langit, yang kemudian akan dianalisis menggunakan prinsip-prinsip dasar fisika. Yang kedua terpusat pada upaya pengembangan model-model komputer/analitis guna menjelaskan sifat-sifat benda-benda langit serta fenomena-fenomena alam lainnya. Adapun kedua cabang ini bersifat komplementer — astronomi teoretis berusaha untuk menerangkan hasil-hasil pengamatan astronomi observasional, dan astronomi observasional kemudian akan mencoba untuk membuktikan kesimpulan yang dibuat oleh astronomi teoretis.
Berdasarkan pada subyek, ada beberapa pengklarifikasian dalam ilmu astronomi sebagai berikut
·         Astrometri: cabang ilmu Astronomi yang mempelajari hubungan geometris benda-benda angkasa, meliputi: kedudukan benda-benda angkasa, jarak benda angkasa yang satu dengan yang lain, ukuran benda angkasa, rotasi dan revolusinya.. Mendefinisikan sistem koordinat yang dipakai dan kinematika dari benda-benda di galaksi kita.
·         Kosmologi: penelitian alam semesta sebagai seluruh dan evolusinya.
·         Fisika galaksi: penelitian struktur dan bagian galaksi kita dan galaksi lain.
·         Astronomi ekstragalaksi: penelitian benda (sebagian besar galaksi) di luar galaksi kita.
·         Pembentukan galaksi dan evolusi: penelitian pembentukan galaksi, dan evolusi mereka.
·         Ilmu planet: penelitian planet dan tata surya.
·         Fisika bintang: penelitian struktur bintang.
·         Evolusi bintang: penelitian evolusi bintang dari pembentukan mereka sampai akhir mereka sebagai bintang sisa.
·         Pembentukan bintang: penelitian kondisi dan proses yang menyebabkan pembentukan bintang di dalam awan gas, dan proses pembentukan itu sendiri.
3.3  Sejarah Perkembangan Astronomi Modern
Awal perkembangan ilmu astronomi modern dimulai oleh Purbach (1423-1461) di universitas Wina serta lebih khusus lagi oleh muridnya Yohanes muller (1436-1476).Johanes Muller pergi ke Italia khusus untuk belajar karya asli Ptolemeus tentang astronomi bersama temannya Walther (1430-1504). Walther adalah seorang yang kaya, ia memiliki observatorium pribadi, serta mesin percetakan pribadi. Muller bersama Walther membuat penanggalan berdasarkan benda-benda langit yang banyak dipakai oleh para pelaut Spanyol dan Portugis.
Muller kemudian pergi ke Roma untuk melakukan pembaruan kalender di sana, akan tetapi ia meninggal sebelum dapat melaksanakan niatnya. Pengamatan muller dilanjutkan oleh temannya,Walther dan Albrecht Durer. Maka, ketika Nicolas Copernicus (1473-1543) memulai karyanya, telah terdapat cukup banyak karya hasil pengamatan astronomi.
Sistem Copernicus yang baru tentang alam semesta menempatkan matahari sebagai pusat alam semesta, serta terdapat tiga jenis gerakan bumi. Tiga jenis gerakan bumi itu adalah gerak rotasi bumi (perputaran bumi pada porosnya), gerak revolusi (gerak bumi mengelilingi matahari) dan suatu girasi perputaran sumbu bumi yang mempertahankan waktu siang dan malam sama panjangnya. Teori Copernicus tersebut ditulis tangan dan diedarkan di antara kawan-kawannya pada tahun 1530.Teori Copernicus menjadi semakin terkenal dan menarik perhatian seorang ahli matematika dari wittenberg bernama George Rheticus (1514-1576). Rheticus kemudian belajar bersama Copernicus dan pada tahun 1540 menerbitkan buku tentang teori Copernicus.Akhirnya Copernicus menerbitkan hasil karyanya sendiri pada tahun 1543 berjudul On the Revolutions Of the Celestial Orbs.
Pengamatan paling penting dalam bidang astronomi modern adalah yang dilakukan oleh Ticho Brahe. Hasil pengamatan Ticho Brahe limapuluh kali lebih tepat dari hasil muller, hasil terbaik yang dapat dilakukan dengan mata telanjang. Ketika raja Frederick II wafat, fasilitas yang diterima Tycho Brahe tidak diperpanjang, kemudian Ticho Brahe pergi ke Praha pada tahun 1599, di mana ia mendapat tunjangan dari raja Rudolph II. Tahun-tahun berikutnya ia bergabung dengan astronom jerman, Johann Kepler, seorang matematikawan. Kepler adalah anak seorang tentara wurtemburg.Ia mempelajari sistem copernicus di Tubingen. Kerja sama antara Kepler dengan Ticho Brahe tidak berlangsung lama karena Ticho Brahe meninggal dunia. Setelah Ticho Brahe meninggal, Kepler tetap tinggal di Praha.
Karya pertama Kepler dalam bidang astronomi berjudul The Mysteri of the Universe yang diterbitkan pada tahun 1596. Di dalam buku itu, ia berusaha mencari suatu keselarasan antara orbit-orbit planet menurut copernicus dengan hasil pengamatan Ticho Brahe. Akan tetapi Kepler tidak berhasil menemukan keselarasan antara sistem-sistem yang dikembangkan oleh Copernicus maupun Ptolemous dengan hasil pengamatan Tycho Brahe. Oleh karena itu ia meninggalkan sistem ptolemous dan Copernicus lalu berusaha mencari sistem baru. Pada tahun 1609, Kepler menemukan ternyata elips sangat cocok dengan hasil pengamatan Ticho Brahe.Kepler tidak lagi menggunakan lingkaran sebagai lintasan benda-benda langit melainkan elips.
3.4  Daftar Nama Astronom
1 Anaximander (610-546 SM)                    18 Johannes Kepler (1571-1630)
2 Aristharkus (abad ke-3 SM)                    19 Laplace, Pierre Simon, Marquis de  (1749-1827)
3 Aristoteles (384-322 SM)                                    20 Henrietta Leavitt (1868-1921)
4 James Bradley (1693-1762)                    21 Georges Lemaitre (1894-1966)
8 Eratosthenes (276-196 SM)                    25 Sir Isaac Newton (1642-1727)
9 Galileo Galilei (1564-1642)                     26 Ptolomeus (abad ke-2 M)
      11 George Gamow (1904-1968)               28 Carl Sagan (1934-1996)
      13 Hipparkus (abad ke-2 SM)                   30 Marteen Schmidt (1929-...)
      14 Sir Fred Hoyle (1915-2001)                  31 Harlow Shapley (1885-1972)
      15 Edmond Halley (1656-1742)                32 Clyde Tombaugh (1906-1997)
      16 Edwin Hubble (1889-1953)                  33 Carl von Weizsacker, (1912-2007)

3.5  Kontribusi Ilmuwan Islam di bidang Astronomi
1.      Al-Battani (858-929)
Sejumlah karya tentang astronomi terlahir dari buah pikirnya. Salah satu karyanya yang paling populer adalah al-Zij al-Sabi. Kitab itu sangat bernilai dan dijadikan rujukan para ahli astronomi Barat selama beberapa abad, selepas Al-Battani meninggal dunia. Ia berhasil menentukan perkiraan awal bulan baru, perkiraan panjang matahari, dan mengoreksi hasil kerja Ptolemeus mengenai orbit bulan dan planet-planet tertentu. Al-Battani juga mengembangkan metode untuk menghitung gerakan dan orbit planet-planet. Ia memiliki peran yang utama dalam merenovasi astronomi modern yang berkembang kemudian di Eropa.
2.      Al-Sufi (903-986 M)
Orang Barat menyebutnya Azophi. Nama lengkapnya adalah Abdur Rahman as-Sufi. Al-Sufi merupakan sarjana Islam yang mengembangkan astronomi terapan. Ia berkontribusi besar dalam menetapkan arah laluan bagi matahari, bulan, dan planet dan juga pergerakan matahari. Dalam Kitab Al-Kawakib as-Sabitah Al-Musawwar, Azhopi menetapkan ciri-ciri bintang, memperbincangkan kedudukan bintang, jarak, dan warnanya. Ia juga ada menulis mengenai astrolabe (perkakas kuno yang biasa digunakan untuk mengukur kedudukan benda langit pada bola langit) dan seribu satu cara penggunaannya.
3.      Al-Biruni (973-1050 M)
 Ahli astronomi yang satu ini, turut memberi sumbangan dalam bidang astrologi pada zaman Renaissance. Ia telah menyatakan bahwa bumi berputar pada porosnya. Pada zaman itu, Al-Biruni juga telah memperkirakan ukuran bumi dan membetulkan arah kota Makkah secara saintifik dari berbagai arah di dunia. Dari 150 hasil buah pikirnya, 35 diantaranya didedikasikan untuk bidang astronomi.
4.      Ibnu Yunus (1009 M)
Sebagai bentuk pengakuan dunia astronomi terhadap kiprahnya, namanya diabadikan pada sebuah kawah di permukaan bulan. Salah satu kawah di permukaan bulan ada yang dinamakan Ibn Yunus. Ia menghabiskan masa hidupnya selama 30 tahun dari 977-1003 M untuk memperhatikan benda-benda di angkasa. Dengan menggunakan astrolabe yang besar, hingga berdiameter 1,4 meter, Ibnu Yunus telah membuat lebih dari 10 ribu catatan mengenai kedudukan matahari sepanjang tahun.




5.    Al-Farghani
Nama lengkapnya Abu'l-Abbas Ahmad ibn Muhammad ibn Kathir al-Farghani. Ia merupakan salah seorang sarjana Islam dalam bidang astronomi yang amat dikagumi. Beliau adalah merupakan salah seorang ahli astronomi pada masa Khalifah Al-Ma'mun. Dia menulis mengenai astrolabe dan menerangkan mengenai teori matematik di balik penggunaan peralatan astronomi itu. Kitabnya yang paling populer adalah Fi Harakat Al-Samawiyah wa Jaamai Ilm al-Nujum tentang kosmologi.
6.    Al-Zarqali (1029-1087 M)
Saintis Barat mengenalnya dengan panggilan Arzachel. Wajah Al-Zarqali diabadikan pada setem di Spanyol, sebagai bentuk penghargaan atas sumbangannya terhadap penciptaan astrolabe yang lebih baik. Beliau telah menciptakan jadwal Toledan dan juga merupakan seorang ahli yang menciptakan astrolabe yang lebih kompleks bernama Safiha.
7.    Jabir Ibn Aflh (1145 M)
Sejatinya Jabir Ibn Aflah atau Geber adalah seorang ahli matematik Islam berbangsa Spanyol. Namun, Jabir pun ikut memberi warna da kontribusi dalam pengembangan ilmu astronomi. Geber, begitu orang barat menyebutnya, adalah ilmuwan pertama yang menciptakan sfera cakrawala mudah dipindahkan untuk mengukur dan menerangkan mengenai pergerakan objek langit. Salah satu karyanya yang populer adalah Kitab al-Hay'ah.
3.5  Perkembangan Ilmu Astronomi Pada Zaman Modern
            Perkembangan astronomi pada zaman modern sudah sangat pesat sekali. Ssebagai bukti pesatnya perkambangan astronomi adalah banyaknya penemuan-penemuan benda-benda luar angkasa seperti halnya planet-planet baru dan galaksi-galaksi baru. Dengan adanya peralatan yang canggih yang telah diciptakan para ilmuan khususunya ilmuan barat sangat mendukung perkembangan ilmu astronomi. Seperti halnya satelit-satelit NASA yang diterbangkan ke luar angkasa sangatlah mendukung untuk pengamatan fenomena luar angkasa.
           Para pakar astronomi pada zaman sekarang sudah mulai meneliti keadaan planet-planet luar angkasa dengan menerbangkan beberapa astronot untuk melakukan obserfasi ke planet-planet sebagai salah satu contohnya adalah planet mars. Planet merah (Mars) merupakan planet yang mendapatkan konsentrasi penuh dari para astronom. Bahkan mereka sampai membuat sebuah robot yang mampu menelusuri dataran Mars. Nasa Phoenix berhasil mendarat di Mars pada bulan Mei lalu. Dari sinilah diketahui bahwa planet Mars mampu dihidupi oleh manusia karena terdapat sumber air di dalamnya.
3.6  Perkembangan Ilmu Astronomi Di Indonesia
Sejarah telah mencatat, geliat penerapan astronomi di kepulauan Nusantara telah ada sejak beberapa abad silam. Penanggalan kalender jawa, penentuan musim hujan, kemarau, panen, dan ritual kepercayaan lain yang menggunakan peredaran gerak benda langit sebagai acuan. Bahkan, mengutip sebuah lagu “nenek moyangku seorang pelaut”, mereka pun mahir menggunakan rasi-rasi bintang sebagai penunjuk arah.
Zaman beranjak ke masa kerajaan Hindu-Budha, dimana candi-candi dibangun berdasarkan letak astronomis. Candi-candi di daerah Jawa Tengah dibangun dengan menghadap ke arah terbitnya Matahari, timur. Sedangkan bangunan candi di Jawa Timur, menghadap ke barat, dimana Matahari terbenam. Meski begitu, ada sedikit perbedaan dengan candi kebesaran rakyat Indonesia, Candi Borobudur, yang dibangun menghadap ke arah utara-selatan tepat pada sumbu rotasi Bumi. Gunadharma, yang membangun Candi Borobudur memakai patokan bintang polaris yang pada masa dinasti Syailendra masih terlihat dari Pulau Jawa
Mulai abad ke 18, perjalanan Astronomi Indonesia telah beranjak ke arah yang lebih empiris. Pada masa itu, masyarakat dunia belum tahu jarak Bumi-Matahari. Halley, yang telah menemukan cara untuk menentukan paralaks Matahari, membutuhkan pengamatan di tempat yang berbeda-beda. Dengan menggunakan hukum Kepler, ia telah menghitung akan terjadinya transit Venus pada tahun 1761 dan 1769. Dan pengamatan fenomenal itu dilakukan di Batavia (Jakarta), di sebuah Planetarium pribadi milik John Mauritz Mohr, seorang pendeta Belanda kelahiran Jerman. Selain Mohr, Astronom Perancis De Bougainvile juga melakukan pengamatan transit Venus pada tahun 1769. Dari hasil pengamatan diperoleh gambaran transit Venus yang kemudian dipublikasikan dalam Philosophical Transaction.
Tahun 1920, berdirilah Nederlandch Indische Sterrenkundige Vereeniging (Perhimpunan Ilmu Astronomi Hindia Belanda) yang dipelopori oleh Karel Alber Rudolf Bosscha. Yang mencetuskan didirikannya sebuah observatorium untuk memajukan ilmu astronomi di Hindia Belanda. Butuh usaha yang tidak mudah untuk mendirikan observatorium yang sekarang terletak di daerah Lembang, arah utara Kota Bandung itu. Mulai dari penelitian lokasi yang tepat untuk pengamatan, hingga perjalanan teleskop “Meredian Circle” dan “Carl Zeiss Jena”. Pembangunan Observatorium dimulai pada tahun 1922 di atas tanah pemberian kakak beradik “Ursone” seluas 6 hektar. Hingga akhirnya teleskop besar Zeiss mulai berfungsi pada tahun 1928. Beberapa bulan setelah instalasi teleskop, K.A.R. Bosscha meninggal, dan observatorium itu dinamai Observatorium Bosscha.
Kini, observatorium bersejarah itu sudah berusia hampir 80 tahun. Di usianya yang mulai senja, Observatorium Bosscha telah menorehkan banyak catatan ke-astronomian. Sebagai contoh, penemuan planetary nebula di daerah langit selatan, 50% ditemukan di observatorium milik Indonesia ini. Ditambah dengan pengamatan-pengamatan lain seperti gerhana Matahari total pada tahun 1930, dimana Einstein duduk dalam komitenya untuk membuktikan Teori Relativitas Umum Einstein. Dan keikutsertaan Observatorium Bosscha dalam pendidikan ilmu pengetahuan alam, dengan mengadakan jurusan Astonomi di ITB pada tahun 1959.
Minat masyarakat terhadap ilmu yang menjadi “anak tiri” di Indonesia ini telah meningkat selama beberapa tahun terakhir. Melihat antusiasnya masyarakat dan media ketika terjadi fenomena langit yang jarang terjadi seperti saat melintasnya komet Halley (1986), oposisi Mars (2003), transit Venus (2004), dan lainnya. Juga dengan terbentuknya perkumpulan-perkumpulan pecinta Astronomi yang mulai marak. Dan beberapa media di dunia maya mulai dari millis, website, forum diskusi dan banyak blog yang berisikan info-info Astronomi.
Secara Internasional, astronomi di Indonesia pun sudah ‘cukup dipandang’. Terbukti dengan dipercayanya Indonesia menjadi tuan rumah APRIM, ajang berkumpulnya para astronom dunia, pada tahun 2005 silam, juga sebagai tuan rumah olimpiade Astronomi Internasional tahun 2008 mendatang. Belum lagi banyaknya siswa yang membawa pulang medali ke tanah air, hasil dari pertarungan mereka dalam Olimpiade Astronomi Internasional maupun Olimpiade Astronomi Asia Pasific. Kini, setelah melihat perkembangan ilmu Astronomi yang cukup pesat, akankah pemerintah lebih memperhatikan perkembangan ilmu alam ini? Seperti sudah menjadi hal umum jika ilmu alam kurang diperhatikan di negara tercinta ini. Padahal, sangatlah penting untuk membuka kesadaran sains di mata masyarakat Indonesia. Agar menjadi masyarakat yang cinta ilmu, yang bisa banyak membaca dari alam sekitarnya, dari tingginya langit hingga dalamnya lautan.
Kita bisa mencotoh negara-negara maju seperti Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) ataupun Badan Antariksa Eropa (ESA), yang menyiapkan divisi khusus untuk pelayanan informasi Astronomi bagi publik. Mulai dari informasi informal hingga terprogram seperti pelatihan guru sekolah dan bantuan implementasi kurikulum ilmu pengetahuan alam. Memasukkan astronomi dalam kurikulum pelajaran siswa sekolah, mengapa tidak?
Indonesia, yang terbentang dari Sabang sampai Merauke hanya memiliki sedikit sekali fasilitas astronomi. Hampir semua kegiatan astronomi terpusat di Observatorium Bosscha dan Planetarium Jakarta. Ide pembuatan observatorium di daerah-daerah terpencil sudah ada sejak dulu. Yang sudah mulai berjalan seperti Planetarium di Palembang dan Tenggarong, Kalimantan. Juga adanya rencana menjadikan Pulau Biak sebagai tempat peluncuran satelit. Para pecinta Astronomi dan masyarakat Indonesia pada umumnya, memiliki mimpi agar dapat dibangun lagi observatorium-observatroium di daerah-daerah ataupun pulau-pulau terpencil lainnya. Selain belum banyak terjamah manusia, hingga tingkat polusinya kecil dan memungkinkan untuk melihat langit sangat cerah, pembangunan fasilitas astronomi itu juga menjadi sebuah ajang penyebaran pendidikan sains yang tentunya dapat mengurangi tingkat kebodohan masyarakat Indonesia.
Pemerintah Indonesia dan para pecinta Astronomi dapat bekerja sama dalam menyebarkan ilmu astronomi. Dengan tersedianya fasilitas media yang cukup banyak, keinginan adanya majalah atau tabloid astronomi tentunya mimpi yang harus diwujudkan. Kesediaan pemerintah untuk menyokong dana riset ataupun kegiatan keilmuan ini juga sangatlah diharapkan.

IV.        PERTANYAAN DAN JAWABAN
1.      Apa latar belakang ilmuwan astronomi ke arab?
Jawab :
Saat di benua Eropa sedang mengalami masa kegelapan dimana Runtuhnya Kekaisaran Roma berakibat pada mundurnya perkembangan ilmu pengetahuan di dataran Eropa. Bagaimanapun juga kebudayaan di timur tengah terus berkembang pesat, banyak ilmuwan dari Yunani yang mencari dukungan dan bantuan di timur tengah ini. Akhirnya ilmuwan muslim pun berhasil mengembangkan ilmu astronomi dan matematika, yang akhirnya menemukan bidang ilmu pengetahuan baru yaitu kimia. Setelah bangsa Arab menaklukkan Persia, ilmu pengetahuan berkembang dengan cepat di Persia dan ilmuwan terus bermunculan yang akhirnya dengan giatnya memindahkan ilmu yang telah ada dari kebudayaan Yunani ke timur tengah yang saat itu sedang mundur dari Eropa yang mulai memasuki abad kegelapan.
2.      Sebutkan bukti bahwa perkembangan ilmu astronomi di Indonesia sudah maju?
Jawab :
Bukti bahwa perkembangan ilmu astronomi di Indonesia sudah maju antara lain:
a.       Dipercayanya Indonesia menjadi tuan rumah APRIM, ajang berkumpulnya para astronom dunia, pada tahun 2005 silam.
b.      Indonesia sebagai tuan rumah olimpiade Astronomi Internasional.
c.       Banyaknya siswa yang membawa pulang medali ke tanah air, hasil dari pertarungan mereka dalam Olimpiade Astronomi Internasional maupun Olimpiade Astronomi Asia Pasifik.
3.      Bagaimana pengaruh islam terhadap perkembangan astronomi modern?
Jawab :
Dalam Islam, pada awalnya Ilmu Falak tidak lebih hanya sebagai kajian 'nujumisme' (Astrologi). Hal ini terjadi antara lain dengan dua alasan:
1.      Kebisaan hidup mereka dipadang pasir yang luas serta kecintaan mereka pada bintang-bintang untuk mengetahui tempat terbit dan terbenamnya, mengetahui pergantian musim, dan lain-lain.
2.      Keterpengaruhan mereka terhadap kebiasaan bangsa-bangsa sebelumnya yang punya kebiasaan Astrologi.
Datangnya Rasulullah S.a.w. beserta risalah-Nya dengan membawa cahaya al-Qur’an, menebas habis paham nujum tersebut. Bahagia dan celaka (nasib) mutlak dalam kekuasaan Allah S.w.t. Ilmu falak terus berkembang dengan kontrol al Qur'an, hingga akhirnya banyak melahirkan sarjana-sarjana falak berpengaruh dalam Islam seperti al Biruni, al Battani, Ibnu Yunus, Ibnu Syathir, Ibnul Majdi, dan lain-lain.
Dinasti Abbasiyyah masa Al Mansur berjasa meletakkan Ilmu Falak pada posisi istimewa, setelah Ilmu Tauhid, Fikih, dan Kedokteran. Ketika itu, Ilmu Falak dikenal juga dengan Astronomi- tidak hanya dipelajari dan dilihat dalam perspektif keperluan praktis ibadah saja, namun lebih dari itu, ilmu ini lebih dikembangkan sebagai pondasi dasar terhadap perkembangan science lain seperti ilmu pelayaran, pertanian, kemiliteran, pemetaan, dan lain-lain.
4.      Sebutkan bukti pesat adanya perkembangan ilmu astronomi modern?
Jawab :
Bukti pesatnya perkembangan astronomi adalah banyaknya penemuan-penemuan benda-benda luar angkasa seperti halnya planet-planet baru dan galaksi-galaksi. Contohnya adalah planet mars. Mereka membuat sebuah robot yang mampu menelusuri dataran Mars. Nasa Phoenix berhasil mendarat di Mars pada bulan Mei lalu.Dari sinilah diketahui bahwa planet Mars mampu dihidupi oleh manusia karena terdapat sumber air di dalamnya.
V.                DAFTAR PUSTAKA
4.      http://nurmaatus.blogdetik.com/2009/09/21/sejarah-panjang-ilmu-astronomi-modern/. Diakses pada tanggal 16 april 2012 pukul 20.00 WIB
5.      http://id.wikipedia.org/wiki/Astronomi. Diakses pada tanggal 17 April 2012 pukul 19.00 WIB
6.      http://apipblog.wordpress.com/2010/11/28/ilmuwan-muslim-dalam-bidang-astronomi/. Diakses pada tanggal 17 April 2012 pukul 20.00 WIB
7.      Muhyiddin Khazin. 2004. Ilmu Falak dalam Teori dan Praktik. Yogyakarta: Buana Pustaka.
8.      http://id.wikipedia.org/wiki/Portal:Astronomi. Diperbarui 18 April 2013 01.49.
9.      http://id.wikipedia.org/wiki/Astronomi_di_Indonesia. Diperbarui 9 Agustus 2011 11.24
11.  http://ms.wikipedia.org/wiki/Astronomi. Diperbarui 7 Maret 2013 19.07 file:///C:/Daftar_astronom.htm. Diperbarui 4 April 2013 13.36

1 comment:

  1. bolavita, agen judi bola online, Judi bola, agen bola, bandar bola, casino online, agen casino, situs taruhan, judi online, agen bola terpercaya, judi bola online, Situs Judi Bola, taruhan bola, bola online

    bolavita merupakan Situs Judi bola online terpercaya di Indonesia. Bandar Bola resmi dan Agen Bola online dengan pasaran terlengkap dan pelayanan yang ramah selama 24 Jam

    Boss Juga Bisa Kirim Via :
    Wechat : Bolavita
    WA : +6281377055002
    Line : cs_bolavita
    BBM PIN : BOLAVITA ( Huruf Semua )

    ReplyDelete

DOWNLOAD 14 BUKU SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013 TERBARU

Hallo Sobat semua…. Selamat datang di Blog Abang . Kali ini postingan Abang adalah membagikan Buku Kurikulum 2013 Untuk SMA Kelas 12 y...