Friday 13 February 2015

RESUME - ETER DAN MATERI BERMASSA



ETER DAN MATERI BERMASSA

I.     Tujuan Pembelajaran
1.      Menjelaskan pengertian Eter
2.      Mengetahui sejarah Eter
3.      Menuliskan dan menjelaskan  persamaan umum Eter
4.      Menuliskan cara penamaan Eter
5.      Menyebutkan sifat-sifat Eter
6.      Mengetahui kegunaan Eter
7.      Menuliskan beberapa reaksi Eter
8.      Menjelaskan percobaan yang dilakukan A.Michelson dan E.W.Morley
9.      Menyebutkan teori Relativitas Khusus
10.  Mengeahui teori Relativitas Newton
11.  Menjelaskan teori Elektromagnetik
12.  Mengetahui pandangan Fresnel tentang Eter
13.  Menyebutkan  pengertian dan perobaan J.J Thomson mengenai Eter
14.  Menjelaskan pengertian Materi Bermassa
15.  Menyebutkan pembagian Materi Bermassa















II.        Peta Konsep
III.        Pembahasan
3.1     Pengertian Eter
Eter merupakan suatu zat yang sangat halus dan dipercaya memenuhi seluruh alam semesta dan diam secara mutlak. Eter juga dapat dikatakan sebagai medium perambatan gelombang cahaya. Eter juga merupakan zat yang transparan, yang memiliki struktur halus, frekuensi tinggi yang tidak membiasakan atau mencerminkan cahaya tampak karena ukurannya yang terlalu kecil untuk bereaksi terhadap radiasi yang memiliki frekuensi rendah. Hal ini sesuai dengan teori momentum elektromagnetik yang dikemukakan oleh J.J Thomson dan kemudian dikonfirmasi dengan tes yang dilakukan oleh Nikola Teslah pada tahun 1891. Setelah tes itu tesla menyatakan bahwa eter itu merupakan zat padat untuk cahaya dan panas (cahaya tampak dan inframerah).
3.2 Sejarah Eter
Eter adalah salah satu zat yang digunakan sebagai anestesi( obat bius). Eter ditemukan seorang ahli kimia berkebangsaan Spanyol, Raymundus Lullius pada tahun 1275.Lullius menamai eter "sweet vitriol". Eter pertama kali disintesis oleh Valerius Cordus, ilmuwan dari Jerman pada tahun 1640. Kemudian seorang ilmuwan bernama W.G. Frobenius mengubah nama "sweet vitriol" menjadi eter pada tahun 1730. Sebelum penemuan eter, Priestly menemukan gas nitrogen-oksida pada tahun 1777, dan berselang dua tahun dari temuannya itu, Davy menjelaskan kegunaan gas nitrogen-oksida dalam menghilangkan rasa sakit. Sebelum tahun 1844, gas eter maupun nitrogen-oksida banyak digunakan untuk pesta mabuk-mabukan. Mereka menamai zat tersebut "gas tertawa", karena efek dari menghirup gas ini membuat orang tertawa dan lupa segalanya.
Penggunaan eter atau gas nitrogen-oksida sebagai penghilang sakit dalam dunia kedokteran sebenarnya sudah dimulai Horace Wells sejak tahun 1844. Sebagai dokter gigi, ia bereksperimen dengan nitrogen-oksida sebagai penghilang rasa sakit kepada pasien saat dicabut giginya. Sayangnya usaha mempertontonkan di depan mahasiswa kedokteran John C. Warren di Rumah Sakit Umum Massachusetts Boston gagal, bahkan mendapat cemoohan. Usahanya diteruskan William Thomas Green Morton. Morton berpikir untuk menggunakan gas nitrogen-oksida dalam praktiknya sebagaimana yang dilakukan Wells. Kemudian ia meminta gas nitrogen-oksida kepada Charles Jackson, seorang ahli kimia ternama di sekolah kedokteran Harvard. Namun Jackson justru menyarankan eter sebagai pengganti gas nitrogen-oksida. Morton menemukan efek bius eter lebih kuat dibanding gas nitrogen-oksida. Bahkan pada tahun 1846 Morton mendemonstrasikan penggunaan eter dalam pembedahan di rumah sakit umum Massachusetts. Saat pasien dokter Warren telah siap, Morton mengeluarkan gas eter (atau disebutnya gas letheon) yang telah dikemas dalam suatu kantong gas yang dipasang suatu alat seperti masker. Sesaat pasien yang mengidap tumor tersebut hilang kesadaran dan tertidur. Dokter Warren dengan sigap mengoperasi tumor dan mengeluarkannya dari leher pasien hingga operasi selesai tanpa hambatan berarti. Tanggal 16 Oktober 1846 menjadi hari bersejarah bagi dunia kedokteran. Demonstrasi Morton berhasil dengan baik dan memicu penggunaan eter sebagai anestesi secara besar-besaran
3.3     Rumus Umum Eter
Eter atau alkoksi alkana adalah golongan senyawa yang mempunyai dua gugus alkyl yang terikat pada satu atom oksigen. Dengan demikian eter mempunyai rumus umum :
R–O–R1dimana R dan R1adalah gugus alkil, boleh sama boleh tidak.
Contoh :
CH3–CH2–O–CH2–CH3
R = R1(eter homogen)
CH3–O–CH2–CH2–CH3
R-R1(eter majemuk)
3.4     Penamaan Eter
1.      Ada dua cara penamaan senyawa-senyawa eter, yaitu : Menurut IUPAC, eter diberi nama sesuai nama alkananya dengan awalan “ alkoksi “ dengan ketentuan sebagai berikut : rantai karbon terpendek yang mengikat gugus fungsi –O– ditetapkan sebagai gugus fungsi alkoksinya. Dan rantai karbon yang lebih panjang diberi nama sesuai senyawa alkananya
2.      Menurut aturan trivial, penamaan eter sebagai berikut : menyebutkan nama kedua
gugus alkil yang mengapit gugus –O– kemudian diberi akiran eter.
Rumus Struktur Eter Nama IUPAC Nama Trivial
CH3–CH2–O–CH2–CH3 Etoksi etana Dietil eter / etil etil eter
CH3–O–CH2–CH2–CH3 Metoksi propane Metil propil eter
CH3–CH2–O–CH2–CH2–CH3 Etoksi propane Etil propil eter
3.5  Sifat-Sifat Eter
Berbeda dengan senyawa-senyawa alkohol, eter mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
·         Titik didih rendah sehingga mudah menguap
·          Sulit larut dalam air, karena kepolarannya rendah
·         Sebagai pelarut yang baik senyawa-senyawa organik yang tak larut dalam air
·         Mudah terbakar
·         Pada umumnya bersifat racun
·         Bersifat anastetik (membius)
·         Eter sukar bereaksi, kecuali dengan asam halida kuat (HI dan H Br)
3.6 Kegunaan Eter
Senyawa-senyawa eter yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
a.       Dietil eter (etoksi etana) biasanya digunakan sebagai pelarut senyawa-senyawa organik.
Selain itu dietil eter banyak digunakan sebagai zat arestesi (obat bius) di rumah sakit.
b.      MTBE (Metil Tertier Butil Eter),Senyawa eter ini digunakan untuk menaikan angka oktan besin menggantikan kedudukan TEL / TML, sehingga diperoleh bensin yang ramah lingkungan. Sebab tidak menghasilkan debu timbal (Pb2+) seperti bila digunakan TEL / TML
3.7 Beberapa Reaksi Eter
Eter adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-O-R'. Beberapa reaksi dari eter diantaranya adalah:
a.       Pembakaran
Eter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air
b.      Reaksi dengan Logam Aktif
Berbeda dengan alkohol, eter tidak bereaksi dengan logam natrium (logam aktif).
c.       Reaksi dengan PCl5
Eter bereaksi dengan PCl5, tetapi tidak membebaskan HCl.
d.      Reaksi dengan Hidrogen Halida (HX)
Eter terurai oleh asam halida, terutama oleh HI. Jika asam halida terbatas:
3.8  Teori yang berhubungan dengan Eter
a.      Percobaan A.Michelson dan E.W.Morley
Spesialisasi Michelson adalah pengukuran dengan ketelitian yang tinggi, dan selama berpuluh-puluh tahun hasil pengukuran kelajuan cahayanya merupakan yang terbaik. Ia mendefinisikan kembali pembakuan ukuran meter dengan memakai panjang gelombang garis spektrail khusus dan merancang interferometer yang dapat menentukan diameter bintang (bintang tampak sebagai bintik cahaya walaupun kita memakai teleskop yang sangat kuat ). Hasil kerja Michelson yang terpenting diperolehnya tahun 1887, sebagai hasil kerja sama Edward Morley, yaitu eksperimen pengukuran gerak bumi melalui “eter” suatu medium hipotesis yang memenuhi alam semesta ini sehingga cahaya dapat merambat. Pengertian eter merupakan warisan dari zaman sebelum gelombang cahaya dikenal sebagai gelombang elektromagnetik, tetapi pada waktu itu tidak seorang pun yang mau menyingkirkan bahwa cahaya menjalar relatif terhadap semacam kerangka acuan universal.
Eksperimen Michelson-Morley yang sangat peka tidak mendapatkan gerak bumi terhadap eter ini berarti tidak mungkin ada eter dan tidak ada pengertian “gerak absolut”. Setiap gerak adalah relatif terhadap kerangka acuan khusus yang bukan merupakan kerangka acuan universal. Dalam eksperimen yang pada hakekatnya membandingkan kelajuan cahaya sejajar dengan dan tegak lurus pada gerak bumi mengelilingi matahari, juga eksperimen ini meperlihatkan bahwa kelajuan cahya sama bagi semua pengamat, suatu hal yang tidak benar bagi gelombang memerlukan medium material untuk merambat (seperti gelombang bunyi dan air).
Eksperimen Michelson-Morley telah meletakkan dasr bagi teori relativitas khusus Einstein yang dikemukakan dalam tahun 1905, suatu teori yang sukar diterima pada waktu itu, bahkan Michelson sendiri enggan untuk menerimanya. Michelson menerima hadiah nobel tahun 1907, dan merupakan ilmuwan Amerika yang pertama yang mendapatka hadiah Nobel. Dengan Melakukan percobaan untuk mengukur kelajuan Bumi relatif terhadap eter.  Membuat peralatan dengan nama interferometer Michelson. Tetapi gagal, karena Michelson dan Morley tidak dapat mendeteksi pergerakan bumi terhadap  eter.
b.      Teori Relativitas Khusus
Ø  Postulat Relativitas khusus
“semua gerak adalah relatif, kelajuan cahya dalam ruang hampa sama bagi semua pengamat”.  Misalkan penumpang bergerak relatif terhadap kapal udara, kapal bergerak relatif terhadap bumi, bumi bergerak relatif terhadap galaksi bintang (Milky Way) dan sebagainya. Untuk mengatakan bahwa sesuatu bergerak selalu menyangkut kerangka khusus sebagi acuan. Setiap kerangka yang diambil mempunyai kesalahan yang sama, walaupun kerangka yang satu dapat lebih memudahkan kita daripada kerangka yang lain untuk suatu kasus. Kita tidak bisa mendapatkan kerangka universal yang meliputi seluruh ruang, ini berarti tidak terdapat “gerak absolut”.  Gerak hanya berarti terhadap kerangka acuan tertentu. Teori relativitas ini muncul sebagai hasil analisis konsekuensi fisis yang tersirat oleh ketiadaan kerangka acuan universal. Permasalahan yang dimunculkan percobaan Michelson-Morley ini ternyata baru berhasil terpecahkan dengan teori relativitas khusus yang menjadi landasan bagi konsep-konsep baru tentang ruang dan waktu. Teori ini diusulkan oleh Albert Einstein sepuluh tahun yang lalu, mempersoalkan kerangka yang dipercepat satu terhadap yang lainnya. Teori relativitas khusus ini bersandar pada dua postulat.
Ø  Postulat pertama, prinsip relativitas, menyatakan bahwa hukum fisika dapat dinyatakan dalam persamaan yang berbentuk sama dalam semua kerangka acuan yang bergerak dangan kecepatan tetap satu sama lainnya. Postulat ini menyatakan ketiadaan kerangkanacuan yang universal. Jika hukum fisika berbeda untuk pengamat yang berbeda dalam keadaan gerak relatif, maka kita dapat menentukan mana yang dalam keadaan “diam” dan mana yang “bergerak” dari perbedaan tersebut. Tetapi, karena tidak terdapat kerangka acuan universal, perbedaan itu tidak terdapat, sehingga muncul postulat di atas.
Ø  Postulat kedua menyatakan bahwa kepesatan cahay dalam ruang hampa sama besar untuk semua pengamat, tidak bergantung dari keadaan gerak pengamat itu. Postulat ini timbul secara langsung dari hasil berbagai eksperimental.
Kesan pertama postulat ini kelihatannya sangat radikal. Sebenarnya postulat itu mengikuti hampir semua konsep intuitif mengenai waktu dan ruang yang kita bentuk berdasarkan pengalaman sehari-hari. Sebelum perkembangan teori ini timbul pertentangan antara mekanika Newton dan teori elektromagnetik Maxwell mengenai hubungan antara pengukuran suatu gejala yang dilakukan pada suatu kerangka acuan dengan kerangka lainnya yang bergerak relatif terhadap yang pertama. Einstein menunjukkan bahwa teori Maxwell sesuai denagn relativitas khusus, sedangkan mekanika Newton tidak, dan modifikasi Einstein mengenai mekanika membawa kedua cabang fisika tersebut menuju persesuaian.
c.       Teori relativitas Newton
Newton lebih menjelaskan tentang relativitas klasik mencakup tranformasi sederhana diantara benda yang bergerak dan seorang pengamat pada kerangka acuan lain yang diam (inersia). Semua badan bergerak, dan dalam semua badan, proton dan elektron juga bergerak, karena "elastisitas" dan gerak getaran terjadi pada "materi ditimbang" dan dalam eter. Eter menyiapkan pola-pola tertentu gerak pada elektron dan proton (dan atom dan molekul) dalam hal ditimbang melewatinya. Seperti bumi melewati ether, pasukan cepat berbagai elektrostatik yang menjangkau jarak beberapa polarisasi dan komponen listrik negatif dari eter, dan mempengaruhi tubuh dalam jangkauan, menciptakan apa yang kita sebut "gravitasi".
Di dalam tubuh bumi yang terikat diam relatif terhadap bumi, ada perbedaan dalam efek polarisasi dan perpindahan, dari mereka yang ada di luar tubuh dalam ruang bebas. Karena medan listrik bumi yang lulus melalui ruang antara, antara negatif di permukaan bumi, dan positif pada ionosfer, sifat dielektrik dikenakan strain bertingkat. Efek dari perpindahan listrik dan gravitasi yang berbeda-beda, seperti " persegi terbalik " hukum Newton. Di sinilah perbedaan antara "gaya gravitasi" dan efek inersia dan momentum menjadi jelas. Secara tradisional, inersia selalu dianggap (menurut Hukum Pertama Newton tentang Gerak) kecenderungan tubuh "saat istirahat" atau dalam "kecepatan konstan" relatif terhadap bumi, untuk melanjutkan negaranya istirahat atau kecepatan konstan, kecuali ditindaklanjuti oleh kekuatan eksternal.
Karena semua benda yang diam relatif terhadap bumi sudah bergerak dengan "kecepatan konstan" sama bumi namun hanya perubahan dalam gerakan relatif terhadap bumi menjadi pokok permasalahan, dan setiap perubahan tersebut mempengaruhi pola aliran massa dalam tabung kekuatan, ketika bergerak melalui eter, pada waktu tertentu. Karena hanya tubuh yang bergerak dalam hal ke bumi secara tradisional dikatakan memiliki "momentum" ("produk dari massa tubuh dan kecepatan"), aturan ini salah, karena semua badan "saat istirahat" relatif terhadap bumi sudah memiliki "momentum" serta "inersia". Momentum dan inersia adalah karena "kecenderungan" yang sama persis, yang berhubungan akhirnya suatu kerangka acuan ke eter universal, tetapi untuk kenyamanan-karena kita tidak memiliki "memperbaiki" mutlak pada eter belum-kita menggunakan bergerak bumi sebagai kerangka acuan dari mana untuk mengukur tingkat sebuah tubuh dari perubahan relatif terhadap eter, seperti bumi mempertahankan kecepatannya relatif konstan.
d.      Teori Elektromagnetik
Tahun 1888, Hertz membuktikan hipotesis Max Well bahwa cahaya termasuk gelombang elektromagnetik yang merambat melalui medium. Melalui penelitian para ilmuwan kemudian mengemukakan hipotesis eter.  Hipotesis tersebut “jagat raya dipenuhi oleh eter stasioner yang tidak mempunyai wujud tetapi dapat menghantarkan perambatan gelombang “ Pada 1879, James Clerk Maxwell (1831-1879) mengatakan bahwa kecepatan dari tata surya relatif terhadap eter dapat ditentukan dengan mengamati keterbelakangan dari gerhana satelit Jupiter. Perilaku ini yang diamati cahaya bintang bisa dilihat dengan gambar mantap sebagai bumi bergerak melalui ruang-menunjukkan eter stasioner relatif terhadap bumi yang bergerak, tata surya, dan badan lainnya
Eter stasioner, muncul untuk bergerak melalui sebuah badan bumi yang terikat, karena gerakan bumi melalui itu, mengalami perubahan dalam perpindahan listrik, karena perbedaan konstanta dielektrik antara ruang luar tubuh dan ruang dalam tubuh. Perpindahan listrik di eter luar tubuh sebelum masuk, dan perpindahan listrik karena memasuki dan melewati tubuh, perubahan akibat perubahan konstanta dielektrik, dan mempengaruhi "isi listrik" (proton dan elektron, biaya listrik dan bidang, dan medan magnet) dalam tubuh. Perubahan ini pada gilirannya menyebabkan perubahan perpindahan listrik dari eter-dorong ke bawah pada sebuah atom tubuh, jauh dari posisi "keseimbangan" yang sudah ada, mana atom akan menduduki dengan tidak adanya gravitasi-seperti kata Maxwell.
Gaya gravitasi alami selalu normal terhadap bumi, yang bermuatan negatif, dalam bidang bumi listrik / gravitasi, karena polaritas bidang itu, karena komponen negatif dari eter di ruang bebas elektrik mengungsi ke atas oleh tolakan seperti biaya, sedangkan karakteristik inersia dari komponen positif lebih besar dipaksa dan menarik ke bawah, dan lebih tahan terhadap perubahan perpindahan. Sebagai eter memasuki tubuh saat istirahat di bumi, perpindahan nya perubahan karena perubahan konstanta dielektrik, seperti kata Maxwell. Sebagai konstanta dielektrik perubahan tubuh, perpindahan listrik dari ether dalam struktur atom entrained perubahan tubuh, menciptakan gaya ke bawah karena setiap komponen listrik negatif dari langkah eter ke bawah, sehingga tenaga yang menarik meningkat pada proton di atas , dan gaya tolak meningkat pada elektron.
e.       Eter menurut Fresnel
Eter adalah ultrafine, namun sangat padat, dan terdiri dari materi listrik positif dan negatif, yang melingkupi semua yang disebut "ruang bebas", serta ruang yang "diduduki" oleh "massa" menurut para fisikawan eter adalah masalah yang agak berat "karena sebagian besar ruang". Karena eter adalah stasioner, itu berarti ditimbang yang bergerak melalui itu bukan sebaliknya.

f.       Eter menurut J.J Thompson
Eter adalah transparan, karena ultra halus struktur, frekuensi tinggi, yang tidak membiaskan atau mencerminkan cahaya tampak, karena ukuran ultrafine yang terlalu kecil untuk bereaksi terhadap radiasi frekuensi rendah. Untuk momentively "akses" eter dengan cara pendorong, pulsa tegangan tinggi diperlukan. Hal ini sesuai dalam "Momentum elektromagnetik" teori Thomson, dan dikonfirmasi dengan tes yang dilakukan oleh Nikola Tesla tahun 1891. Tes Tesla dikonfirmasi reaksi yang lebih dari reaksi ionik lemah gas ringan seperti tahun 1950 misinformational yang "paten" dari T.Townsend Brown kemudian berusaha untuk mendorong masyarakat mudah ditipu untuk percaya adalah teknologi yang benar. Setelah tes itu, Tesla menyatakan bahwa eter itu menjadi media 'solid state' untuk "cahaya dan panas" (cahaya tampak dan inframerah), dan dapat diakses dengan menundukkan ke "tegangan yang cukup tinggi dan frekuensi".
 Eter menjadi lebih jelas ketika terjadi perubahan mendadak dalam arah gerakan, tingkat percepatan, atau kecepatan tubuh. Gerakan badan muatan listrik, setara dengan saat ini, menciptakan gelar baru perpindahan listrik dari eter melalui yang bergerak, dan mempengaruhi resistensi terhadap perubahan dalam kecepatan melalui eter yang terkena dampak oleh proton dan elektron yang menyusun tubuh sendiri. Ada kasus khusus di bumi, karena eter dalam jangkauan medan listrik bumi telah "dikondisikan"-yaitu, konstanta dielektrik yang telah mengalami ketegangan listrik. Ini comports dengan pernyataan Tesla mengenai efek dari "gaya elektrostatik cepat berbagai" yang berasal dari bumi. Bumi memiliki momentum dalam bingkai matahari acuan, sama seperti mobil yang bergerak memiliki momentum dalam bingkai bumi acuan.
1.8  Materi Bermassa
Materi adalah setiap objek atau bahan yang membutuhkan ruang, yang jumlahnya diukur oleh suatu sifat yang disebut massa. Secara umum materi dapat juga didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki massa dan menempati volume. Materi tersusun atas molekul-molekul, dan molekul pun tersusun atas atom-atom. Materi umumnya dapat dijumpai dalam empat fase berbeda, yaitu padat, cairan, gas, dan plasma (wujud zat). Namun demikian, terdapat pula fase materi yang lain, seperti kondensat Bose-Einstein.

3.10 Pembagian Materi Bermassa
1.      Materi Bermassa adalah materi yang memiliki muatan, bermassa, dan mempunyai wujud. Contoh materi bermassa adalah
·         Proton
Proton adalah partikel subatomik dengan muatan positif sebesar 1.6 × 10-19 coulomb dan massa 938 MeV (1.6726231 × 10-27 kg, atau sekitar 1836 kali massa sebuah elektron). Suatu atom biasanya terdiri dari sejumlah proton dan netron yang berada di bagian inti (tengah) atom, dan sejumlah elektron yang mengelilingi inti tersebut. Dalam atom bermuatan netral, banyaknya proton akan sama dengan jumlah elektronnya. Banyaknya proton di bagian inti biasanya akan menentukan sifat kimia suatu atom. Inti atom sering dikenal juga dengan istilah nuklei, nukleus, atau nukleon (bhs Inggris: nucleon), dan reaksi yang terjadi atau berkaitan dengan inti atom ini disebut reaksi nuklir.
·         Meson
Meson adalah partikel subatom yang terdiri dari satu quark dan antiquark yang terikat oleh gaya nuklir kuat. Meson juga artikel yang massanya diantara massa proton dan elektron. Meson diperkirakan memunyai jari-jari sekitar satu femtometer (10−15 m) atau 2/3 ukuran proton atau neutron. Semua meson bersifat tidak stabil karena quark dan antiquark akan saling memusnahkan. Meson hanya dapat bertahan paling lama sekitar 1/100.000.000 detik. Meson bermuatan dapat meluruh (kadang-kadang melalui partikel perantara) dan membentuk elektron dan neutrino. Meson tak bermuatan bisa meluruh menjadi foton.
Massa meson : 1. M-meson 207 x massa elektron disebut muon
                    2. M-meson 273 x massa elektron disebut pion
·         Barion
Barion adalah artikel yang massanya lebih besar atau sama dengan massa proton.
2.      Materi Tidak Bermassa adalah materi yang tidak bermuatan, tidak memiliki massa, dan tidak ada wujudnya. Contoh materi tidak bermassa :
1.      Gelombang Suara
Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara jadi, gema adalah gelombang pantul/ reaksi dari gelombang yang dipancarkan bunyi. Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul udara yang bergetar maju-mundur. Tiap saat, molekul-molekul itu berdesakan di beberapa tempat, sehingga menghasilkan wilayah tekanan tinggi, tapi di tempat lain merenggang, sehingga menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah secara bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi. Gelombang bunyi ini menghantarkan bunyi ke telinga manusia,Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal. Bunyi merambat di udara dengan kecepatan 1.224 km/jam. Bunyi merambat lebih lambat jika suhu dan tekanan udara lebih rendah. Di udara tipis dan dingin pada ketinggian lebih dari 11 km, kecepatan bunyi 1.000 km/jam. Di air, kecepatannya 5.400 km/jam, jauh lebih cepat daripada di udara Rumus mencari cepat rambat bunyi adalah v=s:t Dengan s panjang Gelombang bunyi dan t waktu.
Suatu benda, misalnya gelas, mengeluarkan nada musik jika diketuk sebab ia memiliki frekuensi getaran alami sendiri. Jika kita menyanyikan nada musik berfrekuensi sama dengan suatu benda, benda itu akan bergetar. Peristiwa ini dinamakan resonansi. Bunyi yang sangat keras dapat mengakibatkan gelas beresonansi begitu kuatnya sehingga pecah. Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel.








IV.    Pertanyaan dan Jawaban
1.      Sebutkan pengertian Eter?
Jawab :
Eter merupakan suatu zat yang sangat halus dan dipercaya memenuhi seluruh alam semesta dan diam secara mutlak.
2.      Bagaimana sejarah Eter?
Jawab :
Eter pertama kali disintesis oleh Valerius Cordus, ilmuwan dari Jerman pada tahun 1640. Kemudian seorang ilmuwan bernama W.G. Frobenius mengubah nama "sweet vitriol" menjadi eter pada tahun 1730.
3.      Sebutkan cara penamaan Eter?
Jawab :
1. Menurut IUPAC     2. Menurut Aturan Trivial
4.      Sebutkan sifat-sifat Eter?
Jawab :
Titik didih rendah sehingga mudah menguap, Sulit larut dalam air, karena kepolarannya rendah, Sebagai pelarut yang baik senyawa-senyawa organik yang tak larut dalam air, Mudah terbakar, Pada umumnya bersifat racun, Bersifat anastetik (membius), dan Eter sukar bereaksi, kecuali dengan asam halida kuat (HI dan H Br).
5.      Apa saja kegunaan Eter?
Jawab :
a.       Dietil eter (etoksi etana) biasanya digunakan sebagai pelarut senyawa-senyawa organic, selain itu dietil eter banyak digunakan sebagai zat arestesi (obat bius) di rumah sakit.
b.      MTBE (Metil Tertier Butil Eter),Senyawa eter ini digunakan untuk menaikan angka oktan besin menggantikan kedudukan TEL / TML, sehingga diperoleh bensin yang ramah lingkungan.
6.      Apa percobaan yang dilakukan A.Michelson dan E.W.Morley?
Jawab :
Percobaan yang dilakukan yakni membandingkan kelajuan cahaya sejajar dengan dan tegak lurus pada gerak bumi mengelilingi matahari, juga eksperimen ini meperlihatkan bahwa kelajuan cahya sama bagi semua pengamat, suatu hal yang tidak benar bagi gelombang memerlukan medium material untuk merambat (seperti gelombang bunyi dan air).
7.      Sebutkan teori Relativitas Khusus?
Jawab :
“semua gerak adalah relatif, kelajuan cahya dalam ruang hampa sama bagi semua pengamat”. 
8.      Sebutkan teori Elektromagnetik?
Jawab :
“Jagat raya dipenuhi oleh eter stasioner yang tidak mempunyai wujud tetapi dapat menghantarkan perambatan gelombang “
9.      Bagaimana pengertian Eter menurut Fresnel?
Jawab :
Eter adalah ultrafine, namun sangat padat, dan terdiri dari materi listrik positif dan negatif, yang melingkupi semua yang disebut "ruang bebas", serta ruang yang "diduduki" oleh "massa".
10.  Sebutkan  pengertian Eter menurut J.J Thomson?
Jawab :
Eter adalah transparan, karena ultra halus struktur, frekuensi tinggi, yang tidak membiaskan atau mencerminkan cahaya tampak, karena ukuran ultrafine yang terlalu kecil untuk bereaksi terhadap radiasi frekuensi rendah.
11.  Sebutkan pengertian Materi Bermassa?
Jawab :
Materi adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati volume


V.                Daftar Pustaka

No comments:

Post a Comment

DOWNLOAD 14 BUKU SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013 TERBARU

Hallo Sobat semua…. Selamat datang di Blog Abang . Kali ini postingan Abang adalah membagikan Buku Kurikulum 2013 Untuk SMA Kelas 12 y...