Friday 13 February 2015

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I - ANALISIS MELALUI PENGENDAPAN



 

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR I

Nama                                       :  Puput Tri Hardiyanti (08101003031)
                                                   Aisyah Septriana (08101003033)
                                                   Cinthia Fajri (08101003035)
                                                   Ari Fitriansyah (08101003049)
Jurusan/Kelompok                  : KIMIA/VIII
 

PERCOBAAN : ANALISIS MELALUI PENGENDAPAN
 

LABORATORIUM KIMIA DASAR
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

I.             NOMOR PERCOBAAN          : VII
II.          NAMA PERCOBAAN                         : ANALISIS MELALUI PENGENDAPAN
III.       TUJUAN PERCOBAAN         :
1.      Mengendapkan BaCl2 dan menentukan presentase hasil BaCrO4
2.      Menentukan presentase BaCl2 dalam campuran
3.      Mendalami hukum stoikiometri
4.      Mengembangkan keterampilan menyaring dan memindahkan endapan
IV.       DASAR TEORI
Endapan merupakan zat yang memisahkan diri dari larutan, berfase padat,terbentuk jika larutan lewat jenuh. Suatu zat akan mengendap jika hasil kali kelarutan ion-ionnyalebih besar dari Ksp. Kelarutan (s) didefinisikan sebagai konsentrasi molar dari larutan jenuhnya.
Pembentukan endapan adalah salah satu teknik untuk memisahkan analit dari zat lain, dan endapan ditentukan dengan cara ditimbang dan dilakukan perhitungan stoikiometri. Cara ini dikenal dengan nama Gravimetri.
Gravimetri berdasar pada reaksi berikut : aA + rR  → AaRr.
Keterangan :
A  = molekul analit A
R = molekul analit R
AaRr. = zat yang mengendap
 Pereaksi R berlebih biasanya untuk menekan kelarutan endapan. Keberhasilan analisa gravimetri bergantung pada kesempurnaan proses pemisahan hingga kuantitas yang tidak mengendap tak ditemukan (biasanya 0,1 mg) dan zat yang ditimbang mempunyai susunan tertentu yang diketahui dan murni. (Rivai Bakti. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Hal: 32-33).
Hubungan kuantitatif suatu pereaksi dalam larutan tepat sama dengan reaksi ini bila terjadi dimana saja. Koefisien dalam persamaan reaksi merupakan perbandingan mol yang dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan stoikiometrinya. Perbedaan jika ada adalah satuan laboratorium yang digunakan untuk menghitung jumlah pereaksi. (James E Brady. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Hal: 105).
Larutan merupakan campuran homogen (serba sama) antara zat terlarut dalam zat pelarut. Sedangkan zat terlarut merupakan zat yang terdispersi (tersebar secara merata) dalam zat pelarut. Zat terlarut umumnya jumlahnya lebih sedikit dalam campuran tersebut. Zat terlarut ini di sebut solut dan zat pelarutnya umumnya berwujud cair, zat pelarut merupakan zat yang mendispersikan komponen-komponen zat terlarut. Umumnya yang termasuk zat pelarut adalah zat yang jumlahnya lebih banyak dalam campuran tersebut. Zat pelarut ini biasa disebut dengan solven.
Kelarutan di definisikan sebagai konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Pembentukan endapan adalah salah satu teknik untuk memisahkan analit dari zat lain dan endapan dengan cara menimbang endapan yang terbentuk kemudian dilakukan perhitungan stoikiometri, cara pemisahan dengan pengendapan ini disebut dengan gravimetri dalam reaksi hasil reaksi diperoleh suatu senyawa yang sukar larut dalam air.
Senyawa inilah disebut pengendapan. Endapan merupakan zat yang memisahkan diri dari suatu larutan sebagai fase padat atau terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan. Suatu zat akan mengendap jika hasil kali ion-ionnya lebih besar dari konsepnya.
Meskipun gravimetri dapat merupakan cara pemeriksaan kimia terhitung yang paling tua dan paling jelas urutan kerjanya namun pemakaian terbatas dikarenakan waktu pengerjaan yang lama.
Selain itu berbagai persyaratan harus di penuhi agar penentuan hasil yang maksimal.
           
            Larutan eomogen yaitu bila tidak ada perbedaan fase antara zat-zat penyusunya. Contohnya adalah sirup dan air zat-zat penyusun dalam udara dan lain-lain.
            Campuran terbagi atas dua bagaian yang pengertian dari campuran ialah zat-zat penyusun yang dicampurkan makin padat dipisahkan lain dengan cara-cara fisik. Pembentukan endapan ini merupak salah satu teknik yang digunakan untuk memisahkan analit dari gangguan zat-zat lain, dan menentukan konsentrasi analit dengan cara menimbang endapan yang terbentuk kemudian dilakukan perhitungan stoikiometri. Cara pemisahan dengan pengendapan itu disebut gravimetri.
            Larutan merupan zat-zat penyusun yang dicampurkan padat cair dipisahkan secara fisik lagi. Larutan ada yang berbentuk padat, cair, gas, namun umumnya yang disebut larutan ialah yang berupa cairan.
            Campuran heterogen adalah bila terdapat perbedaan fase antara zat-zat penyusunnya atau terdapat bidang-bidang batas yang memisahkan fase-fase dengan sifat dan susunan yang berbeda.
            Sifat keseluruhan dari larutan di tentukan dalam sifat zat pelarut tersebut lebih sedikit terpengaruh oleh sifat dari zat terlarut atau solut, sifat larutan ini sangat bergantung pada susunan atau komposisinya yang pada umumnya dinyatakan sebagai konsentrasi dari zat yang terlarut, yang biasanya dinyatakan dalam sebagai konsentrasi dari zat terlarut yang biasanya dinyatakan sebagai : fraksi mol, kemolaran dari suatu zat terlarut, kemolaran zat terlarut, kenoemalan zat terlarut, presentase zat terlarut dan keformalan suatu zat terlarut.
            Dalam suatu larutan sebenarnya terdapat dua bagian yaitu bagian atas yang berupa cairan dan bagian bawah yang berupa endapan. Endapan sebenarnya merupakan suatu zat yang memisahkan diri dari suatu zat larutan. Sebagai fase padat atau terbentuk jika larutan menjadi jenuh terdapat zat yang bersangkutan.
            Endapan atau larutan yang tinggal pada kertas saringan inilah yang terdapat atau disebut filtrat. Dalam filtrasi pengendapan zat yang ditentukan beraksi dengan zat painter dalam bentuk senyawa yang sukar melarut dalam air karena zat ini ditentukan tersebut berkurang selama berangsurnya proses titrasi.
            Untuk disetarakan dengan bantuan indikator atau peralatan yang sesuai sehingga cara ini memerlukan persyaratan yang ketat. Perubahan kepekatan tersebut diamati secara dekat. Kertas saring yang digunakan di sini adalah yang terbuat dari kertas selulosa yang sangat murni sehingga jika diterangkan pada pengeringan hanya akan meninggalkan sisa endapan yang murni.
            Fraksi mol merupakan pernyataan konsentrasi suatu larutan yang menyatakan perbandingan jumlah mol zat terlarut terhadap jumlah mol total komponen larutan (jumlah mol pelarut + jumlah mol terlarut). Farksi mol pelarut (Xp) dapat dirumuskan sebagai berikut.
Xp  =
Keterangan :
Xp = fraksi mol zat pelarut
np = mol zat pelarut
nt  = mol zat terlarut
Pengubahan fraksi mol menjadi pernyataan konsentrasi lain (persentase, kemolalan,kemolaran) dapat langsung dilakukan dengan memisahkan jumlah mol total larutan sebesar 1 mol, meskipun volume atau massanya diketahui. Secara umum, pengubahan dari suatu konsentrasi ke konsentrasi lain tidak dipengaruhi oleh volume atau jumlah larutannya. Adapun fraksi mol zat terlarut (Xt) dapat dirumuskan sebagai berikut :
Xt =
Jadi jumlah nt + np = 1
            Kemolalan atau molaritas merupakan pernyataan konsep trasilarutan yang menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg atau 2000 gr zat terlarut.
            m =  x
            m =
keterangan :
m = kemolalan zat
Mr = massa relatif zat terlarut
massa = massa zat terlarut kg
P = massa zat pelarut
Kemolalan atau molaritas dapat dirumuskan dengan :
            M =
Keterangan :
M = kemolaran atau molaritas
Mr = volume larutan
Kemolaran tidak dipengaruhi oleh syhu sehingga kemolaran dipakai untuk menghitung sifat koligatif. (http://www.google/blog/nurhayati/gravimetri.com : tanggal akses 18 November 2010. Pukul : 20.15).











V.          ALAT DAN BAHAN
1.      gelas piala 250 ml
2.      kertas saring whatman
3.      spatula atau kawat pengaduk
4.      pipet tetes
5.      alat pemanas
6.      gelas ukur
7.      corong
8.      neraca
9.      air suling
10.  BaCl2
11.  K2CrO4 0,2 M




















VI.       PROSEDUR PERCOBAAN





 




























VII.          TUGAS PENDAHULUAN
1.      Berikan definisi untuk filtrasi, % komposisi, endapan, stoikiometri, supernatan, dah hasil teoritis.
Jawab :
a.       Filtrasi adalah suatu cara untuk teknik penyaringan untuk memisahkan zat terlarut dengan pelarutnya.
b.      % komposisi adalah berat suatu zat dalam suatu larutan yang di hitung dalam persen.
c.       Endapan adalah suatu zat yang memisahkan diri dari larutan sebagai fase padat.
d.      Stoikiometri adalah perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawanta
e.       Supernatan adalah zat atau larutan yang ada diatas endapan.
f.       Hasil teoritis adalah hasil perhitungan tanpa adanya suatu percobaan terlebih dahulu.

2.      Bagaimana menguji endapan telah sempurna ?
Jawab :
Dengan cara menghitung bobot endapan agar dapat menentukan apakah telah sempurna atau belum.

3.      Apa yang terjadi jika endapan tidak sempurna ?
Jawab :
Masahnya adalah akan terjadi kuantitas pada partikel tersebut.

4.      Apa yang anda lakukan jika partikel endapan terlihat dalam filtrat ?
Jawab :
Yang harus dilakukan adalah memisahkan dengan cara pengendapan jika partikel endapan terlihat.

VIII. DATA HASIL PENGAMATAN
Gelas piala = 60,562 gram
Kertas saring whatman = 0,267 gram
Kertas saring + endapan = 1,715 gram

























IX.       REAKSI DAN PERHITUNGAN
A.    Reaksi
      BaCl2 + K2Cr04 → BaCr04 + 2KCl

B.     Perhitungan
      Diket : W BaCr04 teori = 0,5 g → W BaCl2 = 0,5 g
                  Mr BaCr04       = 60,562 g/mol
                  W kertas saring = 0,267 g
                  W endapan + kertas saring = 1,715 gram
      Jawab :
                  W BaCr0 = (w endapan + w kertas saring) – w kertas saring
                                  = 1,715 g – 0,267 g
                                  = 1,448 g
                  mol BaCl2 = mol BaCr04
                  mol BaCr04 =    =  = 0,023 mol
                  % hasil =  x 100 %
                               =  x 100 %
                               = 289,6 %

                  % kesalahan =  x 100 %
                                       = x 100%
                                       = 189,6 %


X.                PEMBAHASAN
Pada percobaan analisis melalui  pengendapan ini ketelitian dan ketepatan sangat diperlukan karena untuk menghasilkan percobaan yang berhasil. Tetapi pada percobaan ini persen kesalahan relatif besar. Kesalah pada kali adalah pada saat ingin memasukan atau meletakkan ke panas air. Sebab cara yang tidak tepat yang menyebabkan kertas saringan yang di atasnya terdapat endapan menjadi sedikit hangus. Kesalahan ini mungkin  karena kurang teliti.
Percobaan analisis melalui pengendapan ini menggunakan larutan K2Cr04 fungsi dari larutan ini dimana untuk membuktikan ada atau tidaknya endapan BaCr04 yang akan dihasilkan, setelah larutan  K2Cr04 tersebut ditambahkan atau dicmpur dengan larutan BaCl2 dan air suling. Sedangkan fungsi dari penyaringan ini untuk mengendapkan larutan BaCr04 yang telah sempurna.
Pada percobaan ini adapun fungsi dari pemanasan analisis melalui pengendapan untuk mengendapkan BaCr04 secara murni. Kemudian fungsi dari timbangan yang kita pakai pada percobaan ini untuk menimbang berat dari larutan yang akan di uji pada percobaan.
Endapan pada percobaan ini zat yang memang memisahkan diri dari larutan, fase padatan, terbentuk jika lewat jenuh supernata cairan yang tepat berada di atas endapan. Kelarutan banyaknya zat terlarut (jumlah maksimum) yang diperlukan untuk membentuk larutan jenuh.
Sedangkan filtrasi pada percobaan ini proses penyaringan yang memisahkan diri dari larutan yang mengalami pengendapan. Analisa yang digunakan pada percobaan ini analisa kuantitatif dimana analisa ini di dasarkan pada perhitungan. Analisa kuantitatif ini di bagi 2 di mana ada analisa volumetric yang berdaarkan volume dan juga gravimetric yang berdasarkan pada gram.
Pada percobaan ini berwarna kuning pada K2Cr04 karena Cr golongan transisi (VIB) yang pada kulitnya tidak terisi penuh karena adanya perpindahan elektron serta Cr memiliki warna khas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan diantaranya suhu, luas penampang, jumlah zat pelarut, tekanan dan konsentrasi. Semakin tinggi suhu maka akan semakin cepat larut. Apabila luas penampang dari suatu zat kecil maka akan semakin cepat larut dan jika luas penampang besar maka kelarutan akan semakin sukar larut. Semakin besar tekanan maka akan semakin cepat suatu kelarutan. Bila konsentrasi besar maka akan semakin cepat juga suhu kelarutan.
Sifat zat pelarut polar dengan pelarut polar bisa larut. Begitu juga jika pelarut nonpolar dengan pelarut nonpolar juga bisa larut. Hal itulah yang dinamakna like dissolve like yang artinya suka dengan sesame jenisnya. Yang menyebabkan bisa larut karena adanya ikatan hydrogen. Dikatakan polar karena ada ikatan hydrogen.
Berdasarkan Ksp nya kita dapat meramalkan terjadinya atau tidaknya endapan dalam suatu larutan dengan membandingkan hasil kali kelarutan (Ksp) dengan hasil kali konsentrasi ion-ionnya. Apabila Ksp sama dengan hasil kali konsentrasi dinamakan larutan tepat jenuh. Cirri-cirinya terdapat sedikit endapan. Apabila Ksp lebih kecil dari hasil kali konsentrasi dinamakan larutan belum jenuh. Cirri-cirinya tidak terbentuk endapan. Apabila Ksp lebih besar dari hasil kali konsentrasi dinamakan larutan lewat jenuh. Cirri-cirinya terdapat endapan banyak.












XI.       KESIMPULAN
1.      Suatu zat dikatakan mengendap jika hasil kali kelarutan ion-ion lebih besar dari Ksp nya.
2.      Penyaringan dilakukan agar dapat endapan yang sempurna.
3.      terjadinya endapan apabila salah satu atau keduanya adalah bahan yang sukar larut di dalam air.
4.      Endapan merupakan zat yang memisahkan diri dari larutan, fase padatan, terbentuk jika lewat jenuh.
5.      Apabila dalam larutan kalium klorida dilarutkan atau direaksikan dengan larutan kalium kromat akan menghasilakan endapan barium kromat berwarna kuning.


















DAFTAR PUSTAKA

Bakti,Rivai dkk.2010.Penuntun Praktikum Kimia Dasar I.Indralaya:Universitas Sriwijaya
Brady,James E.1999.Kimia Universitas Asas dan Struktur.Jakarta:Binarupa Aksara
Nurhayati.gravimetri.http://www.google/blog/nurhayati/gravimetri.com : tanggal akses 18 November 2010. Pukul : 20.15






















GAMBAR ALAT                                        
Pipet Tetes                                 Gelas Ukur                             Gelas Piala
     


      

                 


Spatula                                        Alat Pemanas                                 Neraca analitik








Kertas Saring Whatman                                                   Corong
                         
    X1V .MSDS BAHAN
             A..SIFAT FISIKA                                                                                                        1. BENTUK kristal
2.tidak berwarna
 3.Titik lebur 960 c
 4.Densital pada suhu 20 c 3,10 kg/<
5.tidak berbau

             B.SIFAT  KIMIA
1.merupakan garam organik
2.mudah larut dalam air
3.di gunakan dalam zat aditif untuk pelumar
4.beracun
5.tidak bereaksi dengan udara

          C.MSDS  K2Cro4
 A.SIFAT FISIKA DAN KIMIA
 1.nama bahan              : Kalium kromat
2.rumus molekul       : K2CRO4
3.pemerian                : masa hablur/serbuk berwarna kuning
4.Kelarutan                : sangat mudah larut dalam air yang membentuk larutan jernih
5.kegunaan                :sebagai larutan indikator
          D.MSDS AIR SULING
A.SIFAT FISIKA DAN KIMIA
1.rumus molekul     : H2O
2.berat molekul       : 18 gr/mol
3.bentuk fisik           : cairan tidak berwarna dan tidak berbau
4.titik beku           : 0 c
5.titik didih           : 100 c
6.ph                       : 7

No comments:

Post a Comment

DOWNLOAD 14 BUKU SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013 TERBARU

Hallo Sobat semua…. Selamat datang di Blog Abang . Kali ini postingan Abang adalah membagikan Buku Kurikulum 2013 Untuk SMA Kelas 12 y...