Friday 18 March 2016

LKM - Laporan Praktikum Hukum Archimedes



LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM)
MATA PELAJARAN FISIKA SMA


DISUSUN OLEH :
MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA ANGKATAN 2014

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2016


LKM   : Hukum Archemedes

I.                   Tujuan percobaan                    : menyelidiki hubungan antara gaya ke atas dengan berat zat cair yang dipindahlan
II.                Landasan Teori                       :

A.    Pengertian Hukum Archimedes
Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan diatas benda cair yang ditemukan oleh Archimedes, seorang ilmuwan Yunani yang juga merupakan penemu pompa spiral untuk menaikan air yang dikenal dengan istilah Sekrup Archimedes. Hukum Archimedes berhubungan dengan gaya berat dan gaya ke atas suatu benda jika dimasukan kedalam air.

B.     Bunyi Hukum Archimedes
Bunyi hukum archimedes yaitu “ Apabila suatu benda dicelupkan ke dalam zat cair, baik sebagian atau seluruhnya, benda akan mendapat gaya apung (gaya ke atas) yang besarnya sama dengan berat zat cair yang didesaknya (dipindahkan) oleh benda tersebut. ”.

C.     Rumus Hukum Archimedes
Ketika suatu benda dimasukkan ke dalam air, ternyata beratnya seolah-olah berkurang. Hal ini terlihat dari penunjukkan neraca pegas yang lebih kecil. Peristiwa ini tentu bukan berarti ada massa benda yang hilang, namun disebabkan oleh suatu gaya yang mendorong benda yang arahnya  berlawanan dengan arah berat benda. Seorang ahli Fisika yang bernama Archimedes mempelajari hal ini dengan cara memasukkan dirinya pada  bak mandi. Ternyata, ia memperoleh hasil percobaan, yakni beratnya menjadi lebih ringan ketika di dalam air. Gaya ini disebut gaya apung atau gaya ke atas (FA).

Gaya apung terjadi karena tekanan pada fluida bertambah terhadap kedalaman. Dengan demikian tekanan ke atas pada permukaan bawah benda yang dibenamkan lebih besadari tekanan ke bawah pada permukaan atasnya. Hal ini dapat diilustrasikan pada gambar 2.1.

Sebuah silinder dengan ketinggian h yang ujung atas dan bawahnya memiliki luas A dan terbenam seluruhnya dalam fluida dengan massa jenis f . Fluida memberikan tekanan P1 = ρf .g.h1 di permukaan atas silinder. Gaya yang disebabkan oleh tekanan bagian atas silinder ini adalah F1 =P1 .A= ρf .g.h1.A dan menuju ke bawah. Dengan cara yang sama, fluida memberikan gaya ke atas pada  bagian bawah silinder yang sama dengan F2=P2.A= ρf .g. h2. Gaya total yang disebabkan oleh tekanan fluida, yang merupakan gaya apung FB yang bekerja ke atas dengan besar : FB = F2 –  F1 = ρf .g.A.(h2 – h1) = ρf .g.A.h

 Keterangan :
FB :Gaya ke atas yang dialami benda (N)
ρf : Massa jenis zat cair (kg/m3)
V : Volume air yang terdesak (m3)
 g : Percepatan gravitasi (m/s2)

            Dimana V = A.h yang merupakan volume silinder. Karena ρf adalah massa jenis fluida, hasilkali ρf.g.V = mf .g merupakan berat fluida yang mempunyai volume yang sama dengan volume silinder. Dengan demikian gaya apung pada silinder sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh silinder. Gaya apung sama dengan berat benda di udara dikurangi dengan berat benda di dalam air. FB = ρf .g.V FA = Wu – Wa

Keterangan : FA : gaya apung atau gaya ke atas (N)
Wu : gaya berat benda di udara (N)
 Wa : gaya berat benda di dalam air (N)

Volume zat cair yang terdesak sama dengan volume benda yang tercelup . Volume zat cair yang terdesak sama dengan volume benda yang tercelup sama dengan Vc. Berat zat cair yang terdesak: Besarnya gaya apung ini bergantung pada banyaknya air yang didesak oleh benda tersebut. Semakin besar air yang didesak maka akan semakin besar  pula gaya apungnya. Berdasarkan bunyi dan rumus hukum Archimedes diatas, suatu benda akan terapung, tenggelam, atau melayang di dalam zat cair tergantung pada gaya  berat dan gaya ke atas. Benda di dalam zat cair dapat berada pada tiga keadaan, yaitu mengapung,melayang, dan tenggelam. 1.
            Pada saat terapung, besarnya gaya apung F.apung sama dengan berat benda w = mg. Pada peristiwa ini, hanya sebagian volum benda yang tecelup di dalam fluida sehingga volum fluida yang dipindahkan lebih kecil dari volum total benda yang mengapung. Karena volum fluida yang dipindahkan lebih kecil dari volum benda yang tercelup di dalam fluida, maka secara umum  benda akan terapung jika massa jenisnya lebih kecil daripada massa jenis fluida.
 ρb<ρa


            Pada saat melayang berlaku gaya apung F.apung sama dengan gaya berat  benda w=mg. Karena benda tercelup seluruhnya ke dalam fluida, maka volum fluida yang dipindahkan sama dengan volum benda. Syarat sebuah  benda agar bisa melayang di dalam fluida, yaitu massa jenis benda harus sama dengan massa jenis fluida..
ρb= ρa 


Pada saat tenggelam berlaku gaya apung F.apung lebih kecil daripada gaya  berat benda w=mg. Karena benda tercelup seluruhnya ke dalam fluida, maka volum fluida yang dipindahkan sama dengan volum benda. Syarat sebuah  benda agar tenggelam seluruhnya ke dalam fluida, yaitu massa jenis benda lebih besar dari massa jenis fluida..
ρb> ρa


III.             Alat/ Bahan yang digunakan :
No catalog
Nama alat/bahan
Jumlah
FME 51.01
Dasar statif
2
FME 51.02
Kaki statif
1
FME 51.03
Batang statif pendek
1
FME 51.04
Batang statif panjang
2
KSM 25
Penggaris logam
1
FME 51.07
Neraca pegas 1,5 N
1
FME 51.05
Balok pendukung
1
FME 51.09
Beban 50 g
3
FSP 11.02
Tabung berpancuran
1
FSP 11.05
Silinder ukur
1
FME 51.14
Jepit penahan
1
KGE 11/250
Gelas kimia
1
Kne 23
Neraca 311 gram
1
IV.             Persiapan Percobaan

Description: C:\Users\Acer\Documents\Scanned Documents\Image (34).jpg

Keterangan
1.      Rakit statif dengan gambar 1.
2.      Pasang balok pendukung pda batang statif.
3.      Pasang penyangga penjepit pada balok pendukung, kemudian gantungkan neraca pegas pada jepit penahan.
4.      Letakkan tabung berpancuran tepat di bawah neraca pegas.

V.                Langkah-langkah Percobaan  
1.      Gantungkan sebuah beban pada neraca pegas dan catat berat beban yang ditunjukkan oleh neraca pegas (w0).
2.      Timbang massa (m0) silinder ukur dalam keadaan kosong dengan neraca.
3.      Masukkan air ke dalam tabung berpancuran,tunggu sampai beberapa saat sampai air tidak menetes gunakan gelas kimia untuk menampung air yang tumpah.
4.      Tempatkan silinder ukur dibawah pipa pancur tabung berpancuran.
5.      Turunkan balok pendukung sampai beban seluruhnya tercelup ke dalam air.

6.      Tunggu sampai air tidak tumpah lagi, kemudian dengan membaca neraca pegas catat berat beban (w) saat berada di dalam air
7.      Timbang massa m, yakni massa silinder ukur + massa air tumpahan.
8.      Ulangi langkah 1 sampai langkah 6 untuk 2 buah beban dan 3 buah beban.
9.      Hitunglah massa air yang dipindahkan oleh beban, ma, m1,m0
10.  Dengan  g = 10 m/s2 hitunglah berat air yang dipindahkan (wa = ma. . g)
11.  Jika gaya ke atas Fa = w0 – w1 , bandingkan Fa dengan wa.


VI.             Hasil Pengamatan

Jumlah beban
1
2
3
Berat (w0) beban di udara
0,5 N
1 N
1,5 N
Berat (w1) beban di dalam air
0,4N
0,8N
1,2 N
Massa (m0) silinder ukuran kosong
0,0975 Kg
0,0975 Kg
0,0975  Kg
Massa (m1) silinder ukuran  + air tumpah
0,1365 Kg
0,4775 Kg
0,145 Kg
Massa air yag dipindahkan ( ma = m1 –m0)
0,039 kg
0,38 kg
0,0475 kg
Berat air yang dipindahkan (wa = ma. . g)

0,39 N
38 N
0,475 Kg
Gaya keatas dari air  Fa = w0 – w1
0,1 N
0,2 N
0,3 N

VII.          Kesimpulan
(isilah titik-titik dibawah ini )
Banyaknya zat cair yang dipindahkan adalah sama dengan besarnya gaya berat benda. Jadi, pada saat melayang berlaku gaya apung F apung sama dengan gaya berat benda w = m.g. karena benda tercelup seluruhnya kedalam fluida,maka volume fluida yang di pindahkan sama dengan volume benda. Syarat sebuah benda agar bias melayang di dalam fluida, yaitu massa jenis benda harus sama dengan massa jenis fluida.
 

VIII.       Kemungkinan Penerapan Dalam Kehidupan Sehari-hari
a)      Kapal Selam
Kapal selam adalah kapal laut yang dapat berada dalam tiga keadaan, yaitu mengapung, melayang, dan tenggelam. Ketiga keadaan ini dapat dicapai dengan cara mengatur banyaknya air dan udara dalam badan kapal selam. Pada badan kapal selam terdapat bagian yang dapat diisi udara dan air. Ketika kapal selam ingin terapung maka bagian tersebut harus berisi udara. Ketika akan melayang, udaranya dikeluarkan dan diisi dengan air sehingga mencapai keadaan melayang. Jika ingin tenggelam maka airnya harus lebih diperbanyak lagi.

b)      Hidrometer
Hidrometer adalah alat untuk mengukur massa jenis zat cair. Biasanya alat ini digunakan oleh usaha setrum accu. Untuk mengetahui bahwa air accu itu sudah tidak bisa digunakan maka harus diukur dengan hidrometer. Cara menggunakan alat ini adalah dengan mencelupkannya pada zat cair yang akan diukur massa jenisnya. Kemudian, dilihat skala permukaan zat cair dan nilai itulah yang merupakan nilai massa jenis dari zat cair tersebut.

c)      Jembatan Ponton
Di pelabuhan kamu dapat melihat jembatan yang terbuat dari drum-drum  besar yang mengapung di atas air. Jembatan ini disebut jembatan ponton. Drum-drum itu biasanya terbuat dari besi dan di dalamnya diisi dengan udara sehingga massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis zat cair.

d)     Balon Udara
 Balon udara adalah penerapan prinsip Archimedes di udara. Balon udara harus diisi dengan gas yang massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis udara atmosfer sehingga balon udara dapat terbang karena mendapat gaya ke atas, misalnya diisi udara yang dipanaskan.
 
Download File PDF nya di sini:

No comments:

Post a Comment

DOWNLOAD 14 BUKU SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013 TERBARU

Hallo Sobat semua…. Selamat datang di Blog Abang . Kali ini postingan Abang adalah membagikan Buku Kurikulum 2013 Untuk SMA Kelas 12 y...