LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM)
MATA PELAJARAN FISIKA SMA
DISUSUN
OLEH :
MAHASISWA
PENDIDIKAN FISIKA ANGKATAN 2014
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
FISIKA
UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
TAHUN
AJARAN 2016
LKM :
Pembiasan pada
prisma
1.
Tujuan
percobaan
Setelah
melakukan percobaan ini siswa diharapkan dapat memahami sifat-sifat pembiasan
pada prisma
2.
Landasan
teori
Pembiasan Pada Prisma, Sudut Deviasi dan deviasi
minimum
Kita dapatkan persamaan
sudut puncak prisma,
β = sudut puncak atau
sudut pembias prisma
r1 = sudut bias saat
berkas sinar memasuki bidang batas udara-prisma
i2 = sudut datang saat
berkas sinar memasuki bidang batas prisma-udara
secara otomatis persamaan di atas dapat digunakan untuk mencari besarnya i2
bila besar sudut pembias prisma diketahui....
Persamaan sudut deviasi prisma :
Keterangan :
D = sudut deviasi
i1 = sudut datang pada bidang batas pertama
r2 = sudut bias pada bidang batas kedua berkas sinar keluar dari prisma
β = sudut puncak atau sudut pembias prisma
Hasilnya disajikan dalam bentuk grafik hubungan antara sudut deviasi (D)
dan sudut datang pertama i1 :
dalam grafik terlihat devisiasi minimum terjadi saat i1 = r2
Persamaan deviasi minimum :
A. Bila sudut pembias lebih dari 15°
Keterangan :
n1 = indeks bias medium
n2 = indeks bias prisma
Dm = deviasi minimum
β = sudut pembias prisma
B. Bila sudut pembias kurang dari 15°
Keterangan
δ = deviasi minimum untuk b = 15°.
n2-1 = indeks bias relatif prisma terhadap medium
δ = sudut pembias prisma
dalam
grafik terlihat devisiasi minimum terjadi saat
i1 = r2 Persamaan deviasi minimum Bila sudut
pembias lebih dari 15° Keterangan :
n1 = indeks bias medium
n2 = indeks bias prisma Dm = deviasi minimum
β = sudut
pembias prisma
C.Bila sudut pembias kurang dari 15°
Keterangan
δ = deviasi
minimum untuk b = 15°.
n2-1 =
indeks bias relatif prisma terhadap medium
δ = sudut
pembias prisma
3.
Alat-alat
percobaan
Kode
|
Nama
alat
|
jml
|
POG
460 01
|
Kotak
cahaya
|
1
|
POG
460 03
|
Diafragma
1dan 2 celah
|
1
|
POG
310 01
|
Prisma,
seeegitiga sisu-siku
|
1
|
KAL
60/5A
|
Catu
daya
|
1
|
Kode
|
Nama
alat
|
jml
|
KAL
99
|
Kabel
penghubung
|
2
|
Busur
derajat
|
2
|
|
Penggaris
|
1
|
|
Kertas
A4
|
1
|
4.
Persiapan
percobaan
a) Siapkan
peralatan sesuai paftar
b) Susunlah
peralatan seperti pada gambar 5.1
c) Gunakan
sisi depan kotak cahaya untuk menghasilkan sinar sejajar
d) Masukkan
diafragma 1 celah pada celah pemegang diafragma depan kotkak cahaya
e) Hubbungkan
catu daya ke sumber tegangan PLN. Pastikan bahwa catu daya dalam keadaan mati
f) Pilih
tegangan keluaran catu daya 12V
g) Hubungkan
kotak cahaya ke catu daya
5.
Langkah-langkah
1) Buatlah
garis dengan sudut kemiringan 200, 300, dst sampai 600
terhadap PQ sebagai sumbu utama (gambar
5.1)
2) Letakkan
prisma diatas kertas dengan kedudukan seperti pada gambar5.1 buatlah salah satu
sisi tegak prisma menghadap suber cahaya
3) Ubahlah
kedudukan kotak cahaya dengan memutarkan sampaididapatkan sudut datang berimpit
dengan garis yang memiliki sudut
kemiringan 200
4) Buatlah
garis normal pada sisi prisma kemudian beri tanda dengan hurup “n”. kemudian
buatlah dua tanda pada sinar bias di luar prisma
5) Pindahkan
prisma kemudian gambar garis pada titik-titik yang telah di tandai tadi. Garis
ini menunjukan jalannya sinar yang keluar dari prisma. Sudut antara garis
normal dan sinar bias pertama adalah r. perpanjang sinar datangdan sinar bias
membentuk sudut deviasi D, gambar 4.3 ukurlah sudut r dan D, kemudian salinlah
pada tabel di bagian pengamatan
6) Ulangi
langkah di atas untuk sudut datng yang berbeda.
6.
Hasil
1) Tulislah
data prcobaan pada tabel
No
|
Sudut
datng i
|
Sudut
datang r
|
Sudut
datang D
|
1
|
20
|
10
|
35
|
2
|
30
|
18
|
25
|
3
|
40
|
10
|
30
|
4
|
50
|
15
|
30
|
4
|
60
|
10
|
36
|
2) Buatlah
grafik yang menghubungkan antar D( sudut deviasi) dan I (sudut datang)ǃ
3) Dari
grafik di atas tentukan nilai D minimum?
Seperti yang
sudah terlihat pada gambar di atas bahwa nilai D minimum itu adalah yang ke 30
4) Bagaimana
hubungan nilai I dan r saat mencapai D minimum?
Hubungan nilai I
dan r itu adalah untuk mancapai nilai D jika nilai I dan nilai r salah satunya
tidak ada maka tidak bisa manentukan nilai D atau manndapatkan nilai D. seperti
gambar barikut ini:
7.
Pembahasan
Dari percobaan yang telah kami lakukan yang berjudul
pembiasan pada prisma kami menggunakan kotak cahaya, untuk menentukan cahaya
yang di hasilkan dari prisma segi tiga siku-siku ditutup dengan diapragma 1 dan
3 celah, diberi alas dengan kertas A4 untuk menentukan nilai sudut cahaya dari
200 sampai seterusnya dengan menggunakan busur derajat dihidupkan
dengan catu daya. kami melakukan percobaan dengan bergantian karna alatnya
hanya satu rangkap dan yang menggunakan alat itu sekitar 6 orang akhirnya kami
melakukannya dangan bergilir. Setelah melakukan percobaan kami dapat mentukan
nilai I ,r dan nilai D, ika tidak ada nilai I maka tidak bisa menentukan nilai
r, dan jika nilai r tidak ada maka tidak bisa melakukan nilai D. jadi jika di
antara nilai tersebut tidak ada maka tidak akan di temukan hasilnya nilai n
juga harus di tentukan untuk menentukan laetak nilai Q. Dengan menetukan nilai-
nilai tersebut maka hasilnya akan di dapat.
8. Kesimpulan
Dari
percobaan yang telah kami lakukan dapat kami simpulkan bahwa untuk mencari
nilai r harus ada nilai I dan untuk mencari nialai D harus menentukan nilai harus
mennentukan nilai I dan r.
Download File PDF nya di sini:
kak bisa minta gambar grafiknya
ReplyDeleteKak bisa minta gambar grafik hubungan antara sinar datang dan sudut deviasi
ReplyDeletesilahkan di lihat gambarnya lewat link ini dek
ReplyDeletehttps://www.google.com/imgres?imgurl=http%3A%2F%2Frumushitung.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2013%2F08%2Fpembiasan-cahaya-pada-prisma.png&imgrefurl=http%3A%2F%2Frumushitung.com%2F2013%2F08%2F25%2Fpembiasan-cahaya-pada-prisma-soal%2F&docid=_kSl31bpY2dvFM&tbnid=vMsDAeUQEkJJmM%3A&vet=10ahUKEwiS0qn6nPDWAhVBoZQKHcI_DgIQMwgoKAMwAw..i&w=400&h=226&client=firefox-b&bih=698&biw=1366&q=pembiasan%20pada%20prisma&ved=0ahUKEwiS0qn6nPDWAhVBoZQKHcI_DgIQMwgoKAMwAw&iact=mrc&uact=8